Uji Hipotesis Komponen Keahlian Internal Auditor terhadap

89 Berdasarkan grafik Scetterplot terlihat bahwa data tersebar di sekitar titik Nol dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi berganda sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis,Kemampuan berfikir, Strategi Penentuan Keputusan, Analisis Tugas, Pengalaman, Perilaku Etis Terhadap Pedeteksian Kecurangan.

b. Uji Koefisien Determinasi R²

Tabel 4.25 Koefisien Determinasi R² Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .743 a .552 .490 1.87684 Sumber: data diolah Penghitungan menggunakan analisis regresi berganda multiple regression analysis untuk menilai keseluruhan model regresi apakah fit dengan data. Kita harus memperhatikan nilai koefisien korelasi R, nilai koefisien determinasi, nilai F hitung dan nilai t hitung. Hasil output SPSS pada tabel 4.25 menunjukkan nilai koefisien korelasi berganda R antara variabel Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan Berpikir, Strategi Penentuan Keputusan, Pengalaman, dan Perilaku Etis adalah sebesar 0.743. Menurut Gozali 2005:83, nilai R sebesar 0.743 menunjukkan bahwa variabel Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan Berpikir, Strategi 90 Penentuan Keputusan, Pengalaman, dan Perilaku Etis memiliki hubungan yang kuat dengan Pendeteksian Kecurangan. Nilai koefisien determinasi R² dalam penelitian ini adalah sebesar 0.552 dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan Adjusted R² sebesar 0.490 Untuk model regresi berganda digunakan Adjusted R². Jadi, dalam penelitian ini 49 variabel dependen pendeteksian kecurangan dijelaskan oleh variabel independen Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan Berpikir, Strategi Penentuan Keputusan, Pengalaman, dan Perilaku Etis dan sisanya 51 100 - 49 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan yaitu pendidikan, pelatihan, ketekunan, dan lainnya.

c. Uji Statistik F

Pengujian adanya pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat nilai F yang dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel ANOVA. Tabel 4.26 Hasil Uji F Anova Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 217.271 7 31.039 8.811 .000 a Residual 176.126 50 3.523 1 Total 393.397 57 Sumber: data diolah Berdasarkan tabel 4.26 terlihat F hitung adalah 8.811 dengan probabilitas 0.000 karena probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari 91 0.10 dan nilai F tabel 3.19 dengan derajat kebebasan 50, maka dapat disimpulkan bahwa F hitungF tabel ini berarti signifikan, yang artinya h a1 diterima. Kesimpulannya bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan Berpikir, Strategi Penentuan Keputusan, Pengalaman, dan Perilaku Etis secara bersama-sama dalam Pendeteksian Kecurangan.

d. Uji Statistik t

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai t dan p value Sig. yang dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel coefficients . Tabel 4.27 Hasil Uji t 1 Hasil Pengujian H a2 Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan, dengan menggunakan uji t dengan penetapan Alpha taraf Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant -2.449 2.915 -.840 .405 PENGETAHUAN .105 .107 .114 .981 .331 CIRI PSIKOLOGIS -.024 .098 -.033 -.243 .809 KEMAMPUAN BERFIKIR .076 .130 .074 .587 .560 STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN .332 .147 .293 2.264 .028 ANALISIS TUGAS .177 .091 .258 1.946 .057 PENGALAMAN -.017 .067 -.030 -.245 .807 1 PERILAKU ETIS .381 .132 .345 2.893 .006 Sumber: data diolah 92 kesalahan 10, untuk pengetahuan t hitung 0.981t tabel 1.676 dengan tingkat signifikansi 0.3310.10, maka hal ini berarti H a2 ditolak. Sehingga pengetahuan adalah tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan. 2 Hasil Pengujian H a3 Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk ciri-ciri psikologis t hitung -0.243t tabel 1.676 dengan tingkat signifikansi 0.8090.10, maka hal ini berarti H a3 ditolak. Sehingga ciri-ciri Psikologis adalah tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan. 3 Hasil Pengujian H a4 Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk kemampuan berpikir t hitung 0.587t tabel 1.676 dengan tingkat signifikansi 0.5600.10, maka hal ini berarti H a4 ditolak. Sehingga kemampuan berpikir adalah tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan. 4 Hasil Pengujian H a5 Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan uji signifikansi untuk strategi penentuan keputusan t hitung 2.2641.676 maka hal ini berarti H a5 diterima. Kemudian nilai signifikansi strategi penentuan keputusan sebesar 0.0280.10 menunjukkan strategi penentuan keputusan berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan. 93 5 Hasil Pengujian H a6 Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk analisis tugas t hitung 1.946t tabel 1.676 dengan tingkat signifikansi 0.0570.10, maka hal ini berarti H a6 diterima. Sehingga analisis tugas berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan. 6 Hasil Pengujian H a7 Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk pengalaman t hitung -0.245t tabel 1.676 dengan tingkat signifikansi 0.8070.10, maka hal ini berarti H a7 ditolak. Sehingga pengalaman adalah tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan. 7 Hasil Pengujian H a8 Berdasarkan coefficients di atas dapat disimpulkan untuk perilaku t hitung 2.8931.676 maka hal ini berarti H a7 diterima. Kemudian nilai signifikansi perilaku sebesar 0.0060.10 menunjukkan perilaku berpengaruh secara nyata terhadap pendeteksian kecurangan. Kemudian besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tabel berukut. 94 Tabel 4.28 Hasil Regresi Berganda Variabel Koefisien Probabilitas Konstanta -2.449 .405 Pengetahuan X 1 .105 .331 Ciri-ciri Psikologis X 2 -.024 .809 Kemampuan Berfikir X 3 .076 .560 Strategi Penentuan Keputusan X 4 .332 .028 Analisis Tugas X 5 .177 .057 Pengalaman X 6 -.017 .807 Perilaku Etis X 7 .381 .006 Sumber: data diolah Berdasarkan tabel 4.28 diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = -2.449 + 0.105 X 1 – 0.024 X 2 + 0.076 X 3 + 0.332 X 4 + 0.177 X 5 – 0.017 X 6 + 0.381 X 7

3. Uji Hipotesis Komponen Keahlian Internal Auditor terhadap

Pencegahan Kecurangan Fraud

a. Uji Asumsi Klasik

1 Uji Normalitas Hasil uji normalitas data menggunakan SPSS 16 dapat dilihat pada gambar berikut ini. 95 Sumber: data diolah Gambar 4.5 Uji Normalitas Hasil dari output SPSS Normal P-Plot pada gambar 4.5 memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data variabel penelitian Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan Berfikir, Strategi Penentuan Keputusan, Analisis Tugas, Pengalaman, dan Perilaku Etis Terhadap Pencegahan Kecurangan Menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Jadi data pada keseluruhan variabel dapat dikatakan berdistribusi normal. 2 Uji Multikolinieritas Hasil pengujian adanya multikolinearitas dapat di lihat pada tabel di bawah ini. 96 Tabel 4.29 Uji Multikolinieritas Sumber: data diolah Berdasarkan tabel 4.29 terlihat bahwa nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai Varian inflation Factor VIF tidak lebih dari 10. Dilihat dari tabel diatas maka dapat diketahui nilai VIF secara keseluruhan yang ada pada tabel diatas semuanya diabawah 10 dan nilai tolerance-nya di atas 0.1 dari semua variabel. Maka sapat disimpulkan hasil tersebut mengindikasikan tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap variabel-variabel penelitian yang ada pada tabel diatas sehingga model regresi berganda dapat digunakan dalam penelitian. 3 Uji Heteroskedastisitas Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SREDID dan ZPRED Ghazali, 2005:105 yang di perlihatkan gambar 4.6. Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant PENGETAHUAN .663 1.508 CIRI PSIKOLOGIS .498 2.006 KEMAMPUAN BERFIKIR .569 1.759 STRATEGI PENENTUAN KEPUTUSAN .533 1.875 ANALISIS TUGAS .511 1.956 PENGALAMAN .607 1.647 1 PERILAKU ETIS .630 1.587 97 Sumber: data diolah Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan grafik Scetterplot terlihat bahwa data tersebar di sekitar titik Nol dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi berganda sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh Pengetahuan, Ciri-ciri Psikologis, Kemampuan berfikir, Strategi Penentuan Keputusan, Analisis Tugas, Pengalaman, Perilaku Etis Terhadap Pencegahan Kecurangan.

b. Uji Koefisien Determinasi R²

Tabel 4.30 Koefisien Determinasi R² Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .774 a .599 .543 3.54513 Sumber: data diolah

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sertifikasi qualified internal auditor (QIA) dan pengalaman kerja auditor internal terhadap kemampuan dalam mendeteksi fraud (studi empiris pada Perusahaan di Jakarta)

2 18 132

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh Etika, Pendidikan, dan Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Internal dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia)

0 12 179

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

4 56 147

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (FRAUD): Survey pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

0 5 9

Peranan Auditor Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud).

0 8 21

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Pencegahan Kecurangan Fraud (Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk).

1 2 44

Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Terjadinya Fraud (Kecurangan) Penjualan Perangko di PT. Pos Indonesia.

0 1 19

PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN KECURANGAN | . | Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 PB

0 0 7