Variabel Independen Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

60 Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan instrument variabel yang digunakan oleh Tunggal 2008, Puspasari 2009, dan Maryunani 2009. Variabel ini digali dengan 8 indikator melalui 10 pertanyaan. Respon dari responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5. g. Perilaku Etis Perilaku etis merupakan penilaian terhadap perilaku profesionalisme seorang internal auditor. Seorang internal auditor yang berperilaku sesuai dengan kode etik yang telah ditetapkan akan mampu bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya apabila ditemukan adanya sejumlah dugaan kecurangan. Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan instrument variabel yang digunakan oleh Sinaga 2008. Variabel ini digali dengan 3 indikator melalui 6 pertanyaan. Respon dari responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5.

2. Variabel Terikat

Dependent variable Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Pendeteksian Kecurangan fraud Pendeteksian kecurangan dalam penelitian ini di bagi menjadi tiga bagian yaitu pendeteksian dalam kecurangan laporan keuangan, pendeteksian dalam penyalahgunaan asset, 61 dan pendeteksian dalam korupsi. Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan instrument variabel yang digunakan oleh Husein 2003. Variabel ini digali dengan 4 indikator melalui 4 pertanyaan. Respon dari responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5. b. Pencegahan Kecurangan fraud Pencegahan kecurangan, yaitu berupaya menghilangkan atau mengeliminir sebab-sebab timbulnya kecurangan tersebut. Karena pencegahan terhadap akan terjadinya suatu perbuatan kecurangan akan lebih mudah dari pada mengatasi apabila suatu kecurangan telah terjadi. Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan instrument variabel yang digunakan oleh Ismayanti 2009. Variabel ini digali dengan 6 indikator melalui 8 pertanyaan. Respon dari responden direkam dengan skala likert 1 sampai 5. Sebagai penjabaran lebihlanjut dari operasionalisai variabel, dalam tabel 3.1 disajikan pengukuran variabel yang terdiri dari nama variabel, subvariabel, indikator, dan skala pengukuran. Seluruh indikator tersebut diukur pada tingkat skala likert. 62 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran X1 Komponen Pengetahuan Murtanto dan Gudono,1999, dan Sinaga,2008 1. Pengetahuan terhadap fakta- fakta 2. Pengetahuan terhadap prosedur- prosedur Skala Likert X2 Ciri-Ciri Psikologis Murtanto dan Gudono,1999, dan Sinaga,2008 1. Kemampuan berkomunikasi 2. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain 3. Kreativitas 4. Kepercayaan diri Skala Likert X3 Kemampuan Berpikir Murtanto dan Gudono,1999, dan Sinaga,2008 1. Kemampuan beradaptasi pada situasi yang baru 2. Perhatian terhadap fakta-fakta yang relevan 3. Kemampuan dalam menghindari tekanan yang dapat mengganggu objektivitas Skala Likert X4 Strategi Penentuan Keputusan Murtanto dan Gudono,1999,dan Sinaga,2008 1. Pengambilan keputusan secara objektif 2. Kemampuan membuat keputusan secara sistematis 3. Kemampuan mengkomunikasik an temuan Skala Likert X Keahlian Auditor X5 Analisis Tugas Murtanto dan Gudono,1999,dan Sinaga,2008 1. Kemampuan dalam mengumpulkan bukti-bukti kecurangan 2. Kemampuan dalam penggunaan metode audit Skala Likert 63 3. Pemahaman terhadap indikasi kecurangan 4. Penilaian terhadap kesulitan tugas X6 Pengalaman Tunggal,2008, Kusumastuti, 2008 dalam Puspasari, 2009, dan Bedard,1986 dalam Maryunani, 2009 1. Kemampuan prediksi dan deteksi auditor 2. Kelebihan dan keluasan pengetahuan auditor 3. Tahun pengalaman 4. Jenjang jabatan 5. Lebih mudah dalam mengambil keputusan etis 6. Keahlian dalam memeriksa 4. Kompleksitas tugas 5. Pemahaman terahadap industri dan bisnis klien Skala Likert X7 Perilaku Etis Sinaga, 2008, dan Wilopo, 2008 1. Cara mendapatkan fee dari klien 2. Penggunaan fasilitas kantor 3. Menjaga kerahasiaan temuan Skala Likert Y1 Pendeteksian Kecurangan Wilopo, 2008 1. Penghilangan informasi secara sengaja 2. Memberikan informasi yang menyesatkan 3. Mengambil dana pemerintah 4. Mengubah catatan dan dokumen pendukung Skala Likert Y2 Pencegahan Kecurangan Gusnardi, 2007 dalam 1. Pendekatan berdasarkan sistem 2. Pemilihan pengendalian Skala Likert

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sertifikasi qualified internal auditor (QIA) dan pengalaman kerja auditor internal terhadap kemampuan dalam mendeteksi fraud (studi empiris pada Perusahaan di Jakarta)

2 18 132

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh Etika, Pendidikan, dan Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Internal dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia)

0 12 179

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

4 56 147

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (FRAUD): Survey pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

0 5 9

Peranan Auditor Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud).

0 8 21

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Pencegahan Kecurangan Fraud (Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk).

1 2 44

Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Terjadinya Fraud (Kecurangan) Penjualan Perangko di PT. Pos Indonesia.

0 1 19

PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN KECURANGAN | . | Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 PB

0 0 7