Variabel Terikat Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

63 3. Pemahaman terhadap indikasi kecurangan 4. Penilaian terhadap kesulitan tugas X6 Pengalaman Tunggal,2008, Kusumastuti, 2008 dalam Puspasari, 2009, dan Bedard,1986 dalam Maryunani, 2009 1. Kemampuan prediksi dan deteksi auditor 2. Kelebihan dan keluasan pengetahuan auditor 3. Tahun pengalaman 4. Jenjang jabatan 5. Lebih mudah dalam mengambil keputusan etis 6. Keahlian dalam memeriksa 4. Kompleksitas tugas 5. Pemahaman terahadap industri dan bisnis klien Skala Likert X7 Perilaku Etis Sinaga, 2008, dan Wilopo, 2008 1. Cara mendapatkan fee dari klien 2. Penggunaan fasilitas kantor 3. Menjaga kerahasiaan temuan Skala Likert Y1 Pendeteksian Kecurangan Wilopo, 2008 1. Penghilangan informasi secara sengaja 2. Memberikan informasi yang menyesatkan 3. Mengambil dana pemerintah 4. Mengubah catatan dan dokumen pendukung Skala Likert Y2 Pencegahan Kecurangan Gusnardi, 2007 dalam 1. Pendekatan berdasarkan sistem 2. Pemilihan pengendalian Skala Likert 64 Ismayanti, 2009, dan Trijayanti, 2008 dalam Ismayanti,2009 3. Informasi sensitif 4. Peningkatan integritas 5. Sistem kendali 6. Informasi Sumber: data diolah 65

BAB IV PEMBAHASAN

A. Sekilas

Gambaran Umum Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Inspektorat Jenderal sebagai unsur pembantu pimpinan di bidang pengawasan fungsional di lingkungan Kementerian Perdagangan, memiliki tugas dan tanggung jawab mengamankan pelaksanaan tugas umum dan pembangunan bidang perdagangan termasuk kebijakan yang diambil oleh Menteri agar dapat mencapai tujuan dan sasaran secara efisien dan efektif. Dalam penyelenggaraan tugas pengawasan dimaksud diperlukan peningkatan kualitas hasil pengawasan, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi terlaksananya semua kegiatan dan kebijakan secara baik, bertanggung jawab dan akuntabel. Berkaitan dengan hal tersebut Inspektorat Jenderal telah menetapkan arah pengawasan yang komprehensif dan implementatif untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Disamping itu peran pengawasan juga ditingkatkan tidak hanya sebagai watch dog tetapi merupakan mitra untuk memecahkan permasalahan dan teladan bagi obyek pemeriksaan dalam membangun kinerja yang lebih baik. Untuk mewujudkan penyelenggara negara yang mampu menjalankan fungsi dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, Kementerian Perdagangan dalam hal ini Inspektorat Jenderal mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyelenggara pengawasan perlu konsistensi 66 penanganan yang serius dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai aparat pengawas. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN yang melanda bangsa Indonesia, sudah kronis, dan merupakan kejahatan yang luar biasa dan menggoyahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu Inspektorat Jenderal sebagai unsur pengawasan mempunyai tugas dalam mengamankan kebijakan yang dikembangkan pada Sektor Perdagangan. 1. Visi dan Misi Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan a. Visi Menjadikan Inspektorat Jenderal sebagai unit pengawasan yang terpercaya dan profesional untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik Good Governance di lingkungan Kementerian Perdagangan. b. Misi Melakukan pengawasan, bimbingan teknis dan konsultasi untuk mendukung peningkatan kinerja Kementerian Perdagangan dalam mewujudkan Good Governance. 67

2. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Gambar 4.2 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan 68

3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Inspektorat Jenderal

Kementerian Perdagangan Tabel 4.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan NO JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI 1. Inspektorat Jenderal Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen a. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan; b. Pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri; c. Pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat Jenderal; d. Penyusunan laporan hasil pengawasan 2. Secretariat Inspektorat Jenderal Melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal a. Pelaksanaan koordinasi, penyusunan rencana dan program kerja pengawasan; b. Penyelesaian laporan hasil pemeriksaan dan pemeriksaan serta pengawasan masyarakat; c. Pengumpulan, pengelolaan, analisis laporan hasil pengawasan dan penyajian laporan hasil pengawasan; d. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, dokumentasi dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sertifikasi qualified internal auditor (QIA) dan pengalaman kerja auditor internal terhadap kemampuan dalam mendeteksi fraud (studi empiris pada Perusahaan di Jakarta)

2 18 132

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh Etika, Pendidikan, dan Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Internal dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia)

0 12 179

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

4 56 147

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (FRAUD): Survey pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

0 5 9

Peranan Auditor Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud).

0 8 21

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Pencegahan Kecurangan Fraud (Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk).

1 2 44

Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Terjadinya Fraud (Kecurangan) Penjualan Perangko di PT. Pos Indonesia.

0 1 19

PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN KECURANGAN | . | Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 PB

0 0 7