20 terdapat salah satu unsur tersebut, maka tidak ada kecurangan yang
dilakukan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut : a.
Harus terdapat penyajian yang keliru mispresentation b.
Dari susatu masa lampau past atau sekarang present c.
Faktanya material material fact d.
Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan e.
Dengan maksud untuk menyebabkan pihak lain bereaksi f.
Pihak yang terlukai harus bereaksi terhadap kekeliruan penyajian g.
Mengakibatkan kerugian
2. Kategori Kecurangan
Menurut Association of Certified Fraud Examinations ACFE dalam Tuanakotta 2007:96, kecurangan terbagi menjadi tiga kategori,
yaitu : a.
Kecurangan laporan Keuangan Fraudulent Financial Statement Kecurangan laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai
kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan
kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan non-financial
. Kecurangan financial menggambarkan kecurangan dalam
menyusun laporan keuangan. Kecurangan ini berupa salah saji misstatements baik overstatements maupun understatements.
21 Kecurangan non-financial menggambarkan kecurangan
dalam menyusun laporan non-keuangan. Kecurangan ini berupa penyampaian laporan non-keuangan yang menyesatkan lebih
bagus dari keadaan yang sebenarnya, dan seringkali merupakan pemalsuan dan pemutarbalikkan fakta. Bisa tercantum dalam
dokumen yang dipakai untuk kepentingan intern maupun ekstern. b.
Penyalahgunaan Aset Asset Misappropriation Asset Misappropriation
atau “pengambilan” aset secara ilegal dalam bahasa sehari-hari disebut mencuri. Namun, dalam
istilah hukum, “mengambil” aset secara ilegal tidak sah, atau melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang yang diberi
wewenang untuk mengelola atau mengawasi aset tersebut, disebut menggelapkan. Penyalahgunaan aset dapat digolongkan
ke dalam Kecurangan Kas dan Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang
fraudulent disbursement. c.
Korupsi Corruption Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi
menurut ACFE. Korupsi di sini serupa tapi tidak sama dengan istilah korupsi dalam ketentuan Undang-undang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Korupsi menurut ACFE, terbagi ke dalam empat bentuk, yaitu pertentangan kepentingan
22 conflick of interest, suap bribery, pemberian ilegal illegal
grsatuities , dan pemerasan ekonomi economic extortion.
3. Faktor-Faktor Penyebab Kecurangan
Opportunity
Pressure Rationalization
Sumber: Theodorus M. Tuanakotta 2007:106
Gambar 2.1 Fraud Triangle
Menurut Cressey Fraud Examiner Manual, 2006 dalam Tuanakotta 2000:105, keadaan yang menciptakan peluang terjadinya
fraud digambarkan dengan apa yang disebut dengan fraud triangle,
yaitu : a.
Tekanan Pressure Merupakan motivasi seseorang untuk melakukan fraud.
Penggelapan uang perusahaan oleh pelakunya bermula dari susatu tekanan pressure yang menghimpitnya. Orang ini
mempunyai kebutuhan keuangan yang mendesak, yang tidak dapat diceritakan kepada orang lain. Konsep yang penting disini
adalah tekanan yang menghimpit hidupnya kebutuhan akan uang, padahal ia tidak bisa berbagi sharing dengan orang lain.
Konsep ini dalam bahasa inggris disebut perceived non-sharable
FRAUD TRIANGLE