23 financial need
. Non-sharable problems yang dihadapi, yaitu violation of ascribed obligation, problems resulting from
personal failure, business reversals, physical isolation, stsatus gaining,
dan employe- employee relations. b.
Peluang Opportunity Yaitu kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang
melakukan atau menutupi tindakan tidak jujur. Adanya non- sharable financial problems
saja, tidaklah akan menyebabkan orang melakukan fraud. Non-sharable problems menciptakan
motif bagi terjadinya kejahatan. Tetapi pelaku kejahatan harus mempunyai persepsi bahwa ada peluang baginya untuk
melakukan kejahatan tanpa diketahui orang lain. Crassey berpendapat, ada dua komponen dari persepsi tentang peluang,
yaitu general information, dan technical skill. c.
Rasionalisasi Rationalization Merupakan mencari pembenaran sebelum melakukan
kejahatan, bukan sesudahnya. Mencari pembenaran sebenarnya merupakan bagian yang harus ada dari kejahatan itu sendiri,
bahkan merupakan bagian dari motivasi untuk melakukan kejahatan. Rasionalisasi diperlukan agar si pelaku dapat
mencerna perilakunya yang illegal untuk tetap mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang dipercaya.
24
C. Pengendalian internal
Tugas internal auditor adalah berhubungan dengan penilaian penerapan pengendalian internal dalam susatu entitas. Menurut SA Seksi 319 tentang
pertimbangan atas pengendalian internal dalam audit laporan keuangan SPAP No. 69, menyatakan bahwa :
“Pengendalian internal adalah susatu proses yang dijalankan oleh Dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain
untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : a keandalan pelaporan keuangan, b
efektivitas dan efisiensi operasi, dan c kepsatuhan terhadap hukum dan persaturan yang berlaku.”
Pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini:
1. Lingkungan Pengendalian
Menetapkan corak susatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan
dasar untuk semua komponen pengendalian internal, menyediakan disiplin dan struktur.
2. Penaksiran resiko
Identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk susatu dasar untuk menentukan
bagaimana resiko harus dikelola. 3.
Aktivitas pengendalian Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan
manajemen dilaksanakan.
25 4.
Informasi dan komunikasi Pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam
susatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
5. Pemantauan
Proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu
Pengendalian internal yang merupakan susatu proses yang terdiri dari komponen-komponennya yang apabila dirancang dan dilaksanakan seefektif
mungkin akan dapat menghindari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. Salah ssatu alasannya adalah setiap manusia pada kondisi
tertentu berpotensi untuk berbuat yang menyimpang.
D. Pencegahan Kecurangan
Peran utama dari internal auditor dalam mencegah kecurangan, yaitu berupaya menghilangkan atau mengeliminir sebab-sebab timbulnya
kecurangan tersebut, penyebab timbulnya kecurangan dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu adanya unsur keinginan need, ketamakan greed, dan
kesempatan opportunity. Menghilangkan atau menekan need dan greed yang mengawali terjadinya kecurangan dilakukan sejak menerima seseorang
recruitment process, meskipun kita tahu bahwa proses itu bukan jaminan penuh. Ini perlu ditanamkan melalui fraud awareness dan contoh-contoh
yang diberikan pimpinan perusahaan atau lembaga.Contoh yang diberikan atasan telah terbukti merupakan unsur pencegahan yang penting. Unsur