Pengendalian internal TINJAUAN PUSTAKA

27 3. Meningkatkan kultur organisasi Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance GCG yang saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong kinerja sumber-sumber entitas bekerja secara efisien. 4. Mengefektifkan fungsi internal audit Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen agar fungsi internal audit dapat efektif dalam membantu manajemen dalam melaksanakan tanggungjawabnya adalah: a. Internal audit dalam entitas harus mempunyai kedudukan yang independen dalam entitas dalam arti kata ia tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan. b. Internal audit dalam entitas harus mempunyai uraian tugas yang jelas dan tertulis. c. Internal audit harus mempunyai internal audit manual yang berguna untuk mencegah terjadinya penyimpangan tugas, menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan kinerja. d. Mendapat dukungan dari top manajemen. e. Internal audit dalam entitas harus memiliki sumber daya yang professional, capable, bias bersikap objektif, dan mempunyai integritas dan loyalitas yang tinggi. f. Menciptakan struktur penggajian yang wajar. 28 g. Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan. h. Membuat program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan kesulitan pekerjaan. i. Menetapkan kebijakan entitas terhadap pemberian dan pnyampaian informasi kepada pihak-pihak yang dianggap perlu. j. Menyediakan sumber-sumber tertentu dalam rangka mendeteksi kecurangan. k. Menyediakan saluran untuk melaporkan telah terjadinya kecurangan hendaknya diketahui oleh staf agar dapat diproses pada jalur yang benar.

E. Pendeteksian Kecurangan

Setiap entitas pasti menghadapi resiko diantaranya adalah integrity risk , yaitu adanya kecurangan oleh manajemen atau pegawai perusahaan yang dapat merugikan entitas. Dalam menghadapi resiko tersebut, selain dituntut untuk memiliki keahlian dalam mencegah tindak kecurangan, internal auditor harus memahami pula bagaimana cara mendeteksi kecurangan secara dini. Deteksi kecurangan mencakup identifikasi indikator-indikator kecurangan yang memerlukan tindaklanjut auditor internal untuk melakukan investigasi. Antara pendeteksian dan pencegahan memiliki pengaruh yang nyata, auditor dapat mencegah kecurangan karena terlebih dahulu mereka telah mengetahui bagaimana cara mendeteksi kecurangan Ismayanti, 2009.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sertifikasi qualified internal auditor (QIA) dan pengalaman kerja auditor internal terhadap kemampuan dalam mendeteksi fraud (studi empiris pada Perusahaan di Jakarta)

2 18 132

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh Etika, Pendidikan, dan Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Internal dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia)

0 12 179

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

4 56 147

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (FRAUD): Survey pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

0 5 9

Peranan Auditor Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud).

0 8 21

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Pencegahan Kecurangan Fraud (Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk).

1 2 44

Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Terjadinya Fraud (Kecurangan) Penjualan Perangko di PT. Pos Indonesia.

0 1 19

PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN KECURANGAN | . | Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 PB

0 0 7