Pendeteksian Kecurangan TINJAUAN PUSTAKA

31 tersangka atau transaksinya. Pendeteksian atas kecurangan ini dapat dilihat dari karakteristik si penerima maupun si pemberi. Dengan melaksanakan langkah-langkah tersebut di atas, maka auditor diharapkan dapat lebih efektif dalam melaksanakan pengauditan yang sekaligus juga dapat lebih efektif dalam mendeteksi adanya kecurangan sehingga tidak hanya terpaku pada angka-angka di dalam laporan keuangan saja serta dapat menghindari tuntutan hukum dikemudian hari.

F. Keahlian

1. Definisi Keahlian

Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary 1983 dalam Murtanto dan Gudono 1999 mendefinisikan keahlian expertise adalah keterampilan seorang ahli. Ahli didefinisikan seseorang yang memiliki tingkat keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tingggi dalam subyek tertentu yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman. Trotter 1986 mendefinisikan ahli adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan secara mudah, cepat, intuisi, dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Sedangkan Hayes-Roth, dkk 1983 mendefinisikan keahlian sebagai keberadaan dari pengetahuan tentang susatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut, dan keterampilan untuk memecahkan masalah tersebut Murtanto dan Gudono, 1999. 32 Namun demikian, sampai saat ini belum terdapat kesepakatan mengenai definisi keahlian di antara para ahli. Definisi keahlian dalam kajian auditing pun sering menggunakan variabel pengalaman sebagai alternatif dalam pengukuran keahlian seseorang. Johnson dalam Bolger dan Wrigth 1994 dalam Murtanto dan Gudono 1999 menyebutkan tenaga ahli adalah mereka yang punya pengalaman, bisa melakukan susatu pekerjaan sedangkan yang lainnya tidak bisa, mereka efisien dan tangkas dalam mengambil tindakan. Konsekuensinya adalah variabel ini tidak memadai bagi seseorang dalam membuat pertimbangan keputusan yang baik dan menjadi lebih ahli, karena pada dasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain selain pengalaman Ashton, 1990.

2. Komponen Keahlian

Menurut Murtanto dan Gudono 1999 keahlian auditor di Indonesia terdiri dari lima komponen : a. Ciri-ciri Psikologis Merupakan Self-presentation-image attributes of experts seperti kemampuan di dalam komunikasi, kreativitas, bekerja sama dengan orang lain, dan kepercayaan kepada keahlian merupakan komponen ciri-ciri psikologis. Shanteau dan Peters 1989 dalam Murtanto dan Gudono 1999, menyelidiki persepsi antara siswa psikologi akuntansi terhadap pentingnya 33 komunikasi, kreativitas, dan kepercayaan pada keahlian pada praktek pajak. 1 Kemampuan komunikasi Internal auditor harus memiliki kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif karena internal auditor harus senantiasa berhubungan dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Prima Consulting Group, 2000 2 Kreativitas Menurut Sawyer, et al 2005, kreativitas internal auditor dapat dipupuk melalui : a Skeptimisme. Menolak untuk menerima praktik- praktik yang berjalan saat ini sebagai cara yang paling baik dan selalu mencoba untuk meraih sesusatu yang baik. b Analisis. Menganalisis aktivitas dan operasi untuk menentukan komponen-komponen dan dinamika yang terdapat di dalamnya. c Penysatuan. Mengkombinasikan informasi untuk mentranformasikan konsep-konsep yang terpisah menjadi sesusatu yang baru dan lebih baik. 34 3 Kemampuan bekerja sama Menurut Sawyer, et al 2005:47, kemitraan akan sangat efektif dalam menjadikan internal auditor sebagai seorang musuh atau kritikus. Saling menghargai, mempercayai, dan kerjasama tim adalah susatu keharusan. 4 Keahlian internal auditor professional Menurut Sawyer, et al 2005:48, internal audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sertifikasi qualified internal auditor (QIA) dan pengalaman kerja auditor internal terhadap kemampuan dalam mendeteksi fraud (studi empiris pada Perusahaan di Jakarta)

2 18 132

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh Etika, Pendidikan, dan Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Internal dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia)

0 12 179

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

4 56 147

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (FRAUD): Survey pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

0 5 9

Peranan Auditor Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud).

0 8 21

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Pencegahan Kecurangan Fraud (Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk).

1 2 44

Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Terjadinya Fraud (Kecurangan) Penjualan Perangko di PT. Pos Indonesia.

0 1 19

PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN KECURANGAN | . | Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 PB

0 0 7