Definisi Internal Audit Kode Etik Internal Audit

14 b Harus tidak menggunakan informasi yang menguntungkan seseorang atau dalam cara yang melawan hukum atau merugikan tujuan keabsahan dan tujuan etis organisasi. 4 Kompetensi Auditor Internal : a Harus hanya memberikan jasa layanannya yang sesuai dengan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman. b Harus melaksanakan jasa layanan audit internal yang sesuai dengan Standar Praktek Profesional dan Audit Internal. c Harus terus menerus meningkatkan kecakapan dan keefektifan serta kualitas jasa layanan.

3. Standar Praktik Internal Audit

IIA telah menetapkan standar praktik yang mengikat para anggotanya. Ada lima standar umum yang berkaitan dengan masalah- masalah berikut ini: Boynton, 2003:495 a. Independensi. Auditor internal harus independen dari aktivitas yang mereka audit. b. Keahlian Profesional. Audit internal harus dilakukan dengan keahlian dan kemahiran professional. c. Ruang Lingkup Pekerjaan. Ruang lingkup auditing internal harus mencakup pemeriksaan dan evaluasi atas kecukupan serta 15 efektivitas system pengendalian internal organisasi dan kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan. d. Pelaksanaan Pekerjaan Audit. Pekerjaan audit harus meliputi perencanaan audit, pemeriksaan dan evaluasi informasi, pengkomunikasian hasil-hasil dan tindak lanjut. e. Pengelolaan Kementerian Auditing Internal. Direktur auditing internal harus mengelola Kementerian auditing internal dengan baik.

4. Fungsi Internal Audit

Pada awalnya, Internal audit berfungsi sebagai ”adik” dari profesi auditor eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun, saat ini fungsi internal audit semakin diperlukan terutama pada entitas yang memiliki skala operasi yang luas dan besar Effendi, 2007. Menurut Amrizal 2004:1, fungsi internal audit adalah sebagai berikut : a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan sistem pengendalian mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal. b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur- prosedur yang telah ditetapkan manajemen. c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan 16 terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan. d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya. e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan manajemen. f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

5. Perbedaan antara Auditor Internal dan Auditor Eksternal

Tabel 2.1 Perbedaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal AUDITOR INTERNAL AUDITOR EKSTERNAL Pemberi Kerja Perusahaan dan unit- unit pemerintahan Kantor akuntan publik Organisasi Nasional Ikatan Auditor Internal Ikatan Akuntan Publik indonesia Gelar sertifikasi Certified Internal Auditor CIA Certified Public Accountants CPA Lisensi Untuk Praktik Tidak ada Ada Tanggung Jawab Utama Kepada Dewan Komisaris Kepada pihak ketiga Ruang Lingkup Audit Semua aktivitas dalam susatu organisasi Terutama laporan keuangan Sumber: Boynton et al 2003:497 17

6. Peran dan Tanggung Jawab Internal Audit Dalam Mendeteksi

dan Mencegah Kecurangan Fraud Profesi internal audit mengalami perkembangan cukup berarti pada awal abad 21, dibuktikan dengan profesi internal auditor ternyata semakin hari semakin dihargai dalam organisasi Effendi, 2007:1. Internal auditor harus menghadapi tantangan yang lebih berat dari sebelumnya disebabkan karena sedang maraknya kasus penyelewengan, penyalahgunaan, pencurian dan kecurangan. Oleh karena itu, internal auditor antara lain memiliki peran dalam pencegahan kecurangan Fraud Prevention, pendeteksian kecurangan Fraud Detection, dan penginvestigasian kecurangan Fraud Investigation Amrizal, 2004:2. Untuk dapat menjalankan peran penting tersebut di atas, internal auditor harus memiliki berbagai keahlian agar mampu menjalankan perannya dengan baik. Auditor harus mampu meningkatkan keahliannya dengan cara sebagai berikut Effendi, 2007 : a. Orientasi berbasiskan risiko Risk-based Orientation. Internal auditor harus merubah pendekatan dari audit secara konvensional menuju audit berbasiskan risiko risk based audit approach. b. Perspektif global Global Perspective. Internal auditor harus berpandangan luas dan dalam menilai sesusatu secara global bukan secara sempit mikro. c. Governance Expertise . Internal auditor harus melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yaitu Good Corporate

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian sertifikasi qualified internal auditor (QIA) dan pengalaman kerja auditor internal terhadap kemampuan dalam mendeteksi fraud (studi empiris pada Perusahaan di Jakarta)

2 18 132

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh Etika, Pendidikan, dan Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Internal dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia)

0 12 179

Kontribusi pengendalian internal dan keahlian auditor terhadap pemeriksaan (fraud Auditing) : studi empiris pada auditor internal dan eksternal di jakarta dan bandung

1 10 90

Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

4 56 147

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (FRAUD): Survey pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

0 5 9

Peranan Auditor Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud).

0 8 21

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Pencegahan Kecurangan Fraud (Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk).

1 2 44

Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Terjadinya Fraud (Kecurangan) Penjualan Perangko di PT. Pos Indonesia.

0 1 19

PERANAN INTERNAL AUDITOR DALAM PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN KECURANGAN | . | Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 PB

0 0 7