Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN
4 pasti, pengertian akan masalah dan keahlian untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Berdasarkan pemaparan mengenai peran dan tugas internal auditor di
atas, maka hal terpenting yang harus dimiliki oleh internal auditor dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan adalah mengenai keahlian. Menurut
Murtanto dan Gudono 1999, pengalaman dan pengetahuan masih merupakan karakteristik yang penting bagi keahlian auditor, namun untuk
meningkatkan kualitas profesi auditor perlu memperhatikan juga karakteristik lain yang terungkap melalui penelitian ini. Karakteristik
keahlian auditor tersebut dapat diorganisasikan kedalam lima kategori yaitu ciri-ciri psikologis, kemampuan berpikir, komponen pengetahuan, strategi
penentuan keputusan, dan analisis tugas. Senada dengan hasil penelitian Murtanto dan Gudono 1999,
penelitian Listanti 2005 dalam Nursyofah 2008 menyatakan bahwa komponen pembentuk kompetensi akuntan publik terdiri dari ciri psikologis,
strategi penentuan keputusan, komponen pengetahuan, kemampuan berfikir, dan analisis tugas. Pemahaman terhadap karakteristik keahlian auditan
harus dimiliki oleh para auditor, sehingga mereka akan selalu berupaya mencapai karakteristik keahlian audit yang sesuai, dan mengharuskan
auditor mampu bertindak tepat dan tidak mengandung unsur kesalahan. Menurut Lisda 2009, untuk menjadi sumber obyektif yang dapat
dipercaya, auditor harus memiliki reputasi yang kuat tidak hanya untuk kompetensi tetapi juga untuk karakter dan integritas yang tidak diragukan
5 lagi. Mengingat pentingnya reputasi, perilaku etika, dan profesionalisme,
profesi akuntan telah mengembangkan Kode Perilaku Profesional yang memberikan pedoman pada perilaku profesional akuntansi. Pada pedoman
kode etik tersebut dijelaskan mengenai resiko profesi, tanggung jawab serta untuk tidak menyalahgunakan kemampuan dan keahlian yang merupakan
amanah yang dimilikinya kepada jalan yang tidak dibenarkan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap hasil kinerja mereka atau terjadinya
penyimpangan-penyimpangan, kecurangan, dan manipulasi terhadap tugas yang diberikan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugasnya auditor harus
berperilaku etis yaitu dengan menerapkan Kode Etik Profesinya. Ashton 1991 mengatakan bahwa dalam rangka pencapaian keahlian,
seorang auditor harus mempunyai pengetahuan yang tinggi dalam bidang audit. Pengetahuan ini bisa didapat dari pendidikan formal yang diperluas
dan ditambah antara lain melalui pelatihan auditor dan pengalaman- pengalaman dalam praktik audit. Seseorang yang melakukan pekerjaan
sesuai pengetahuan yang dimilikinya akan memberikan hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak mempunyai pengetahuan cukup akan tugasnya.
Peningkatan pengetahuan yang muncul dari penambahan pelatihan formal sama bagusnya dengan yang didapat dari pengalaman khusus. Struktur
pengetahuan auditor yang berkenaan dengan kekeliruan mungkin akan berkembang dengan adanya program pelatihan auditor ataupun dengan
bertambahnya pengalaman auditor.
6 Faktor keahlian lain yang berpengaruh dalam mendeteksi dan
mencegah kecurangan adalah pengalaman. Pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja auditor,
sehingga pengalaman dimasukkan sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh izin menjadi akuntan publik di Indonesia berdasarkan SK
Menkeu No. 43KMK.0171997. Kematangan auditor dalam melakukan audit tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan yang diperoleh selama
pendidikan namun juga tidak kalah pentingnya adalah pengalaman yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan keuangan. Tentu tidak
mengherankan apabila cara memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh
selama melakukan
pemeriksaan antara
auditor yang
berpengalaman dan yang kurang berpengalaman berbeda. Auditor yang berpengalaman
diyakini mampu
mendeteksi kecurangan
karena pengalamannya dalam menghadapi berbagai peristiwa yang wajar maupun
tidak wajar. Penelitian ini replikasi dari penelitian Hartoko, dkk 1997 dan
penelitian Sinaga 2008. Hasil penelitian oleh Hartoko, dkk 1997 adalah pengalaman kerja seorang auditor dengan pengetahuan auditor berkaitan
dengan jenis kekeliruan yang berbeda yang diketahuinya. Sedangkan kasil penelitian oleh Sinaga 2008, agar dapat berperan dalam mendeteksi dan
mencegah kecurangan seorang internal auditor harus memiliki sejumlah keahlian yang terdiri dari: 1 komponen pengetahuan, 2 strategi penentuan
keputusan, 3 ciri-ciri psikologis, 4 kemampuan berpikir, dan 5 perilaku
7 etis. Hasil dari penelitian Sinaga 2008, keahlian internal auditor juga
meliputi perilaku etis internal auditor. Karena keahlian auditor sangat berhubungan dengan kinerja maka sebagai auditor harus mematuhi kode etik
profesi. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
sampel yang diambil oleh penulis terdiri dari internal auditor yang berada pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan. Koresponden yang
mengisi kuesioner adalah internal auditor yang sudah bekerja di Inspektorat Jenderal tersebut antara satu sampai lebih dari sepuluh tahun dimana internal
auditor tersebut pernah melakukan audit mulai dari satu kali sampai lebih dari lima belas kali. Perbedaan lainnya adalah variabel dependen yang
digunakan oleh penulis terdiri dari dua variabel terikat yaitu pendeteksian kecurangan dan pencegahan kecurangan.
Studi ini menguji apakah komponen keahlian yang dimiliki internal auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan berpengaruh
secara nyata terhadap pendeteksian dan pencegahan kecurangan. Berdasarkan pemaparan tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian megenai keahlian internal auditor terutama pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan dimana lembaga ini berfungsi sebagai
lembaga audit atau lembaga pemeriksa pada unit kerja di bawah naungan Kementerian Perdagangan. Berdasarkan literatur yang ada sebelumnya,
masih sangat sedikit penelitian yang menjadikan auditor instansi pemerintah khususnya auditor Kementerian Perdagangan dijadikan objek dalam
8 penelitian-penelitian ilmiah sebelumnya. Dengan demikian, judul skripsi ini
ialah ”Analisis Pengaruh Komponen Keahlian Internal Auditor Terhadap Pendeteksian dan Pencegahan Kecurangan Fraud Di Inspektorat Jenderal
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia”.