Berdasarkan pada tabel 4.4 siswa-siswi MAN Serpong memiliki kemampuan yang heterogen. Hal inilah yang membuat siswa saling
melengkapi diantara kelompoknya. Siswa juga diminta pendapatnya tentang motivasi mereka dalam meningkatkan kreatifitas melakukan pembelajaran
model problem solving yang telah dilaksanakan. Siswa menyatakan bahwa pembelajaran metode problem solving memotivasi mereka untuk lebih kreatif.
Beberapa alasan yang memotivasi mereka diantaranya kesukaan mereka terhadap praktikum dan diskusi.
B. Pembahasan
Di bawah ini akan dibahas mengenai hasil observasi masing-masing
keterampilan proses sains siswa, LKS, dan hasil wawancara siswa 1.
Keterampilan mengajukan pertanyaan
Berdasarkan Tabel 4.3 peringkat pertama sub aspek KPS mengajukan pertanyaan adalah siswa kelompok tinggi dengan nilai rata-rata 86,67,
peringkat kedua adalah siswa kelompok sedang dengan nilai rata-rata79,09, dan peringkat ketiga adalah kelompok rendah yang memiliki nilai rata-rata
sebesar 66,67. Berdasarkan Tabel 4.2 nilai rata-rata presentase aspek KPS mengajukan
pertanyaan adalah sebesar 77,47 dengan kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan bertanya dapat dilakukan siswa dengan baik.
Keterampilan mengajukan
pertanyaan termasuk
aspek membangun
keterampilan dasar aspek kelima pada teori keterampilan proses sains Rustaman, sehingga setiap kelompok siswa diharapkan mampu mencapai
keterampilan mengajukan pertanyaan dengan baik.
2
Keterampilan mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan praktikum ditunjukan oleh kegiatan siswa yang bertanya pada saat
pembelajaran, yaitu pada saat penyampaian materi tentang praktikum yang akan di laksanakan. Berdasarkan analisis dan pengamatan hasil observasi,
2
Nuryani Y. Rustaman, dkk.,Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UNM Press, 2005 h. 86-87
keterampilan mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan praktikum dapat dilakukan siswa dengan baik.
Dalam aspek ini, siswa cukup aktif bertanya jika ada hal-hal yang mereka kurang mengerti baik ketika diskusi maupun secara personal kepada
guru yang bersangkutan. Kesulitan yang terjadi pada siswa pada kelompok tinggi, sedang dan
rendah mengalami kesulitan dalam hal keberanian dan kepercayaan diri. Beberapa siswa masih ragu dan malu untuk bertanya, dikarenakan siswa masih
merasa canggung untuk bertanya kepada guru. Hal ini terjadi disebabkan ketika proses pembelajaran sehari-hari kurangnya melakukan diskusi. Dari hasil
wawancara siswa didapatkan temuan bahwa mereka sebenarnya memiliki keinginan untuk bertanya hanya saja mereka masih ragu dan kurang percaya
diri. Jadi, beberapa siswa ada yang beranggapan cukup menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, sebelum pembelajaran dimulai
siswa dituntut untuk memahami konsep dasar materi yang akan dibahas.
2. Menyusun Hipotesis
Berdasarkan Tabel 4.3 peringkat pertama aspek KPS menyusun hipotesis adalah siswa kelompok tinggi dengan nilai rata-rata 66,67, peringkat
kedua adalah siswa kelompok sedang dengan nilai rata-rata 60,91, dan peringkat ketiga adalah kelompok rendah yang memiliki nilai rata-rata sebesar
40,00. Keterampilan membuat penjelasan atau kesimpulan sementara
mengenai kegiatan praktikum yang dilakukan ditunjukan oleh pertanyaan yang harus diisi oleh siswa pada LKS Poin B, yaitu membuat tujuan praktikum
titrasi asam basa. Berdasarkan jawaban pertanyaan dari LKS, beberapa siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan cukup baik walaupun sebagian
besar murid lainnya masih banyak yang keliru menjawab pertanyaan tersebut. Berdasarkan tabel 4.2 nilai rata-rata presentase aspek KPS menyusun
hipotesis adalah sebesar 55,86 dengan kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa menyusun hipotesis tidaklah mudah, karena dalam berhipotesis siswa