teknologi. Salah satu bentuk kemampuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari dan harus dimiliki oleh siswa setelah mengalami pembelajaran kimia adalah Keterampilan Proses Sains KPS. Dengan menggunakan keterampilan-
keterampilan proses, siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan
yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.
6
Keterampilan memecahkan permasalahan dan keterampilan proses sains dapat dikembangkan dalam pembelajaran dengan cara mengaitkan materi kimia yang akan
dipelajari dengan fenomena yang sering dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari- hari.
7
Penggunaan pupuk pada lahan pertanian merupakan salah satu peristiwa yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pembelajaran tentang titrasi
asam basa, bahwa reaksi dengan cepat atau lambat. Sebagai contoh reaksi yang cepat adalah bom, dan perkaratan besi yang merupakan contoh reaksi yang berjalan lambat.
Titrasi asam basa merupakan salah satu materi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun karena materi ini biasanya diajarkan hanya untuk
pemahaman konsep maka siswa kurang mengetahui manfaat dari mempelajari materi ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan metode pembelajaran yang
dapat mengaitkan konsep titrasi asam basa dengan peristiwa yang terjadi dikehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menganalisis dan memecahkan suatu permasalahan serta mengembangkan KPS siswa disamping terciptanya pembelajaran yang aktif, menarik,
inspiratif dan menyenangkan. Metode Problem Solving merupakan metode pembelajaran yang cocok untuk
diterapkan pada materi ini, karena pada pembelajarannya siswa dihadapkan pada suatu
6
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, cet. I, h. 51
7
Susiwi, dkk “Analisis keterampilan proses sains siswa SMA pada model pembelajaran praktikum D-E-H
”, jurnal pengajaran MIPA Vol.14, 2009, h. 87-103
permasalahan nyata yang harus dipecahkan dengan menerapkan konsep-konsep kimia yang relevan. Problem Solving adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat ini
para anak didik belajar merumuskan memecahkan masalah, memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik,
yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya.
8
Problem solving sebagai suatu keterampilan skills dimaknai keterampilan-keterampilan dasar yang
diperlukan dalam memecahkan permasalahan seperti keterampilan menyusun prosedur kerja, melakukan eksperimen, mengoperasikan peralatan, mengobservasi,
mengolah data dalam bentuk verbal, grafik, tabel, menyimpulkan dan mengabstraksi temuan.
9
Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa kelas XI pada
pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode Problem Solving.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:
1. Pada proses evaluasi pembelajaran, guru lebih menekankan pada aspek kognitif dan
mengabaikan aspek psikomotor khususnya keterampilan proses sains sehingga guru tidak mengetahui bagaimana kualitas keterampilan proses sains yang dimiliki oleh
siswa. 2.
Siswa kurang mampu menerapkan ilmu yang didapatkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
3. Ketuntasan belajar siswa hanya diarahkan pada penguasaan konsep, kurang
menyentuh penumbuhan sikap ilmiah dan pengembangan keterampilan proses.
8
Syaiful Bahri Djamarah, Stratgei Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, cet ke-3, h. 18
9
Momo Rosbiono., Teori Problem Solving Untuk Sains. Materi Diklat TOT Bidang Olimpiade Matematika Dan Sains. 2007, h. 4
C. Pembatasan Masalah
Dari masalah yang diidentifikasi di atas, agar lebih terarah ruang lingkup penelitian ini perlu dibatasi. Adapun masalah yang akan diteliti adalah pada hal-hal
sebagai berikut: 1.
Metode yang digunakan adalah metode Problem Solving. 2.
Keterampilan yang diukur adalah keterampilan proses sains KPS menurut Nuryani Rustaman
3. Materi yang digunakan adalah titrasi asam basa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Aspek-aspek keterampilan proses sains apa sajakah yang muncul pada saat
melakukan pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode Problem
Solving.
F. Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa, dapat membangun pengalamannya sendiri melalui kegiatan
penyelidikan atau proses ilmiah, dan dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa.
b. Bagi guru, dapat dijadikan metode pembelajaran alternatif sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sains. c.
Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan untuk melakukan penelitian pada konsep lain.
7
BAB II DESKRIPSI TEORITIS
A. Keterampilan Proses Sains KPS
Keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk
mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa.
1
Keterampilan proses dapat diartikan sebagai: 1 wahana dan pengembangan fakta, konsep dan prinsip
ilmu pengetahuan bagi diri siswa, 2 memperoleh fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan, siswa berperan pula menunjang
perkembangan keterampilan proses dari diri siswa, dan 3 interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan fakta, konsep serta prinsip ilmu
pengetahuan yang pada akhirnya akan mengembangan sikap dan nilai ilmuwan dari siswa.
2
BSNP menyatakan bahwa ilmu kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses sains dan sikap ilmiah.
3
Diharapkan dengan mengembangkan kemampuan fisik dan mental, siswa akan mampu menemukan dan menggambarkan sendiri fakta, konsep, serta menumbuhkan
dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan demikian keterampilan proses menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta
penumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai. Jadi, keterampialn proses adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran, dimana siswa memperoleh kesempatan untuk
melakukan suatu interaksi dengan objek konkret sampai pada penemuan konsep. Keterampilan proses sains dianggap sangat penting untuk pembelajaran sains.
Hal tersebut dikemukakan oleh Semiawan bahwa alasan yang melandasi perlunya
1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Erlangga, 1996, cet. Ke-2, h. 149
2
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 139
3
BSNP, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas, 2006, h. 459
pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran, yaitu:
4
1. Dengan begitu cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan, tidak mungkin lagi
para guru untuk mengajar semua fakta dan konsep kepada siswa. 2.
Pada dasarnya siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh yang konkrit, wajar dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi dengan mempraktekan sendiri upaya penemuan konsep melalui kegiatan fisik dan mental.
3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak, tetapi bersifat relatif.
4. Dalam pembelajaran, pengembangan konsep sebaiknya tidak terlepas dari
pengembangan sikap dan pengembangan diri anak didik. Keterampilan proses sains terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar dan
keterampilan keterampilan
terintergrasi.
5
Keterampilan dasar
merupakan keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki ilmuan sebagai landasan untuk
keterampilan proses terintergrasi yang lebih kompleks. Keterampilan terintergrasi pada dasarnya dibutuhkan dengan melakukan penelitian. Keterampilan-keterampilan
dasar dan terintegrasi terbagi menjadi bagian-bagian yang dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Klasifikasi Keterampilan Dasar dan Terintegarasi
Keterampilan Dasar Keterampilan Terintegrasi
1. Mengobservasi
2. Mengklasifikasi
3. Memprediksi
4. Mengukur
5. Menyimpulkan
1. Mengidentifiaksi variabel
2. Membuat tabulasi data
3. Menyajikan data dalam bentuk grafik
4. Menggambarkan hubungan antar
variabel
4
Conny Semiawa, dkk,. Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar, Jakarta: PT. Gramedia, 1988, h. 14 - 16
5
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h.. 140