untuk mengecek keberhasilan memecahan masalah yang dilaksanakan. Tahap akhir pada tahapan Proble Solving adalah konsolidasi pengetahuan. Tahap ini berkaitan
dengan KPS siswa yaitu pada aspek keterampilan menerapkan konsep yang telah dipelajari pada situasi baru, karena tahap ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman
kompeherensif dan terintegrasi.
D. Konsep Titrasi Asam Basa
1. Pengertian Asam Basa
Pengertian asam basa menurut ahli-ahli kimia ada beberapa macam. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang larutannya dalam air melepaskan ion
hidrogen H
+
atau ion hidronium H
3
O
+
atau zat yang dapat memperbesar konsentrasi ion H
+
dalam air.
32
Dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H
+
. Jumlah ion H
+
yang dapat dihasilkan oleh suatu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepas ion H
+
disebut ion sisa asam. Sementara itu, asam kuat adalah asam yang berdisosiasi dengan cepat dan terutama melepaskan sejumlah besar ion H
+
dalam larutan, contohnya adalah larutan HCl. Asam lemah mempunyai lebih sedikit
kecenderungan untuk mendisosiasikan ion-ionnya, oleh karena itu kurang kuat melepaskan H
+
, contohnya CH
3
COOH asam asetat. Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang larutannya dalam air dapat
menghasilkan ion hidroksil OH
-
atau zat yang dapat memperbesar konsentrasi ion OH
-
dalam air.
33
Jadi pembawa sifat basa adalah ion OH
-
. Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam dan dapat dirumuskan sebagai MOHx. Jumlah ion
OH
-
yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa. Suatu basa kuat adalah basa yang bereaksi secara tepat dan kuat dengan H
+
, oleh karena itu dengan cepat menghilangkannya dari larutan. Contoh yang khas adalah OH
-
yang bereaksi dengan H
+
untuk membentuk air H
2
O. Sedangkan basa lemah
32
Michael Purba, Kimia untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2006. h. 172
33
Ibid., h. 173
adalah larutan yang sedikit menghasilkan ion OH
-
. Contoh basa lemah yang khas adalah NH
4 +
berekasi dengan OH
-
membentuk amoniak NH
4
OH.
2. Titrasi Asam Basa
Penetapan kadar larutan asam dan basa dapat dilakukan melalui suatu prosedur percobaan yang disebut titrasi asam basa. Istilah titrasi berarti penetapan
kadar. Titrasi asam basa adalah titrasi yang berdasarkan reaksi penetralan asam basa.
34
Dalam titrasi, zat yang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi oleh larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan disertai penambahan
indikator. Larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dengan tepat dinamakan larutan baku atau larutan standar, sedangkan indikator adalah zat yang
memberikan tanda perubahan pada saat titrasi berakhir yang dikenal dengan istilah akhir titrasi.
35
Berdasarkan pengertian titrasi, titrasi asam basa merupakan metode penentuan kadar larutan asam dengan zat peniter zat penitrasi asam suatu larutan
basa atau penentuan kadar larutan basa dengan zat peniter zat penitrasi suatu larutan asam. Proses ini melibatkan larutan dengan konsentrasi yang diketahui
titran, yang diturunkan dari buret ke dalam larutan yang akan ditentukan konsentrasinya titrat sampai pada titik ekivalen, yang biasa ditandai dengan
perubahan warna indikator.
36
1 Pembuatan larutan baku dan standarisasi
Standarisasi ialah suatu usaha untuk menentukan konsentrasi yang tepat dari calon larutan baku. Untuk standarisai secara titrasi ini, maka bahan
perstandarisasian haruslah suatu bahan baku primer, yakni suatu bahan yang konsentrasi larutannya dapat langsung ditemuakan dari berat bahan sangat
murni yang dilarutkan dan volume larutan yang terjadi. Larutan yang dibuat
34
Michael Purba, op. cit. h. 221
35
Ibid. h. 222
36
Ibid. h. 222