61
4.
Evaluasi proses kelompok
5. Prestasi
belajar 4.
siswa dapat meningkatkan motivasi, dan harga diri ketika berdiskusi dalam kelas.
5. Siswa dapat mengenal satu sama lain dalam berdiskusi di
dalam kelas ketika belajar.
1. Guru dapat memberikan penghargaan kepada setiap
individu yang bisa menjawab pertanyaan. 2.
Siswa mempelajari kemampuan bermusyawarah ketika terjadi perbedaan pendapat dan konflik.
3. Siswa dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa dalam
kelas. 4.
Dengan adanya bimbingan belajar di sekolah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kelas.
1. Nilai raport semester ganjil 20092010 kelas V
17,18
19
20,21
22,23
24
25 2
1
2
2
1
1
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara ini adalah untuk melakukan wawancara kepada Guru Pendidikan Agama Islam mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
Pembelajaran Kooperatif dalam Prestasi Siswa pada Pendidikan Agama Islam di SDN Rempoa II.
Pembelajaran Kooperatif:
1. Sikap siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Penerapan pembelajaran kooperatif dalam Pendidikan Agama Islam.
3. Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif atau kelompok.
4. Efektifitas pembelajaran kooperatif.
5. Hasil belajar dari pembelajaran kooperatif.
62
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data yang akurat dalam penyusunn skripsi ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Dalam hal ini penulis mengunjungi langsung SDN Rempoa II untuk mengamati secara langsung kondisi sekolah, guru, karyawan, sarana dan
prasarana. 2.
Studi Dokumentasi Penulis mengumpulan data-data mengenai hasil belajar siswa dari
dokumen-dokumen yang ada, antara lain rapot dan leger. 3.
Angket Penulis menyebar angket pada siswa yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini, untuk memperoleh data tentang pembelajaran kooperatif Pendidikan Agama Islam dengan prestasi siswa, baik pembelajaran
kooperatif yang berupa saling ketergantungan positif, tanggung jawab, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.
Angket tersebut, disusun dengan 4 alternatif jawaban, yang terdiri dari selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat sebagai berikut:
Table 2. Penetapan Skor Skala Pembelajaran Kooperatif
Pernyataan Selalu
Sering Kadang-kadang
Tidak pernah
Positif 4
3 2
1
G. Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data
1. Data yang terkumpul selanjutnya diolah, dianalisis untuk mengumpulkan
pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan. 2.
Dalam menganalisis data digunakan tehnik deskriptif analisis yaitu memberi uraian, memberikan gambaran dan menganalisis data yang ada.
Data yang berkaitan dengan pembelajaran kooperatif Pendidikan Agama Islam digunakan metode analisis kuantitatif, yaitu analisis yang dilakukan
63
terhadap data
yang berwujud
angka, dengan
cara menjumlahkan,
mengklasifikasikan, mentabulasikan data selanjutnya dilakukan perhitungan- perhitungan dengan menggunakan rumus statistic berupa persentase, sebagai
berikut:
Keterangan: P = presentase
ƒ = frekuensi jawaban N = jumlah responden
Untuk mengetahui hubungan antara pembelajaraan kooperatif Pendidikan Agama Islam dan prestasi siswa, penulis menggunakan rumus korelasi Product
Moment Pearson. Penggunaaan rumus itu untuk mencari koefisien korelasi antara dua variabel yakni variabel bebas x dan variabel terikat y.
Adapun indikator dari kedua variabel tersebut adalah : a.
Variabel bebas x adalah pembelajaraan kooperatif Pendidikan Agama Islam yang meliputi saling ketergantungan positif, tanggung jawab, tatap muka,
komunikasi antar anggota, evaluasi proses kelompok. b.
Variabel terikat y adalah nilai prestasi belajar siswa yang diambil dari nilai raport siswa.
Adapun untuk mengetahui rentangan prestasi belajar siswa, penulis berpedoman pada kriteria sendiri, yaitu:
1. Nilai 81 – 10
nilai baik sekali 2.
Niai 71 – 80 nilai baik
3. Nilai 55 – 70
nilai cukup 4.
Nilai 0 – 55 nilai kurang
Sedangkan koefesien korelasi untuk mengetahui kuatnya hubungan antara variable bebas pembelajaran kooperatif Pendidikan Agama Islam dengan
P = ƒ x 100
N
64
variabel terikat prestasi, yang bisa dinyatakan dengan korelasi Product Moment Pearson.
r
xy
= N.∑xy-∑x.∑y
√
{N.∑x
2
– ∑x
2
}. {N.∑y
2
– ∑y
2
}
Keterangan:
r
xy
= angka indeks korelasi “r” product moment.
N = number of cases
∑xy = jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y ∑x
= jumlah seluruh skor x ∑y = Jumlah seluruh skor y
Pada dasarnya nilai r
xy
dapat bervariasi dari -1 melalui 0 sampai +1 dimana : r
xy
= +1 terdapat korelasi positif r
xy
= 0 tidak ada korelasi r
xy
= -1 terdapat korelasi negatif
Selanjutnya dilakukan interprestasi terhadap r
xy
, yaitu interprestasi menggunakan tabel nilai
“r”, yaitu :
Keterangan: dƒ
= degree of freedom N
= number of cases nr
= banyaknya variabel yang dikorelasikan
1
Setelah itu hasilnya dicocokkan dengan table nilai koefesien korelasi “r” Product Moment baik pada taraf signifikan 5 ataupun pada taraf 1, kemudian
dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang signifikan atau tidak.
1
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hlm 194-206.
dƒ = N - nr