Tujuan Dan Manfaat Penelitian

12

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR,

DAN PENGAJUAN HIPOTESA

A. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Kooperatif

Kooperatif adalah salah satu jenis pembelajaran aktif. Kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar bersama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tujuan secara bersama-sama. Hal ini penting untuk memahami bahwa kooperatif adalah pendekatan yang semata-mata melatih siswa untuk belajar bersama dalam menyelesaikan dan melengkapi tugas-tugas. Menurut Khoirul Anam, “Kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar dalam kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai pada pengalaman belajar yang optimal baik pengalaman individu maupun kelompok”. Proses pembelajaran kooperatif yang aktif memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersama dengan guru dan siswa lain mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri. 1 Menurut David Son dan Worsham, yang dimaksud dengan ”Kooperatif adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik”. Sedangkan menurut Johnson, ”Kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok kecil, siswa 1 Khoirul Anam, Implementasi Cooperative Learning dalam Pembelajaran Geografi Adaptasi Model Jigsaw dan Field Study, Buletin Pelangi, vol. 3, No. 2, 2000, hlm 2. 13 belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok”. 2 Menurut Ratna Megawangi, ”Kooperatif adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam tim atau kelompok, siswa bekerja bersama- sama, berhadapan muka dalam kelompok kecil dan melakukan tugas yang sudah berstruktur”. Dalam kelompok kecil, para siswa dapat saling berbagi mengenai kelebihan masing-masing, sehingga dapat mengembangkan kemampuan hubungan interpersonal kemampuan sosial dan emosi. Dengan adanya metode kooperatif ini, maka dapat menjadi tempat: a. Siswa dapat berpartisipasi aktif. b. Siswa dapat menjadi guru bagi kawannya. c. Penghargaan diberikan kepada setiap individu. d. Tugas dan pertanyaan yang diberikan memacu minat anak untuk mengerjakannya. e. Setiap kontribusi individu dapat dihargai. f. Siswa mempelajari kemampuan bermusyawarah ketika terjadi perbedaan pendapat dan konflik. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurhadi, bahwa “Kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar. Kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih, dan asuh sehingga tercipta masyarakat belajar siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama siswa”. 3 “Kooperatif digunakan dalam pembelajaran di kelas dengan menciptakan suatu situasi dan kondisi bagi kelompok untuk mencapai tujuan karena bergantung pada kerja sama yang kompak dan serasi dalam kelompok. Kooperatif bagi guru 2 Supratama, Meningkatkan Motivitas Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Geografi Melalui Pendekatan Cooperative Learning, Buletin Pendidikan, vol 4, No. 1, 2001, hlm 23. 3 Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, Jakarta: PT Grasino, 2004, hlm 112. 14 merupakan pengembangan kurikulum dalam hal akademik, individu maupun sosial”. 4 Sebuah hasil riset tentang kooperatif menunjukkan, bahwa para siswa bisa lebih mengerti secara mendalam tentang materi yang dipelajarinya, meningkatkan performent para siswa, meningkatkan kepercayaan diri, motivasi yang lebih tinggi untuk menyelesaikan tugasnya. Beberapa keunggulan dari kooperatif adalah: 1 Segala perbedaan dihargai. 2 Belajar melihat perspektif yang lebih lengkap. 3 Pengembangan kemampuan interpersonal. 4 Mencelupkan anak dalam kegiatan yang mengasyikkan. 5 Memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik. Esensi kooperatif adalah tanggung jawab individu sekaligus kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap ketergantungan positif yang menjadikan kerja kelompok menjadi optimal. Keadaan ini mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja, dan bertanggung jawab dengan sungguh-sungguh sampai dengan selesainya tugas-tugas individu dan kelompok. Karakteristik dari kooperatif adalah kelompok kecil bekerja sama atau belajar, dan pengalaman belajar. 5 Menurut Anita Lie ada beberapa manfaat kooperatif, yaitu: a Siswa dapat meningkatkan kemampuan untuk bekerja sama dengan siswa lain. b Siswa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk menghargai perbedaan. c Meningkatkan partisipasi belajar siswa. d Mengurangi kecemasan siswa kurang percaya diri. e Meningkatkan motivasi, harga diri, dan sikap positif. f Meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa: “Kooperatif adalah suatu variasi pengajaran dimana siswa belajar dalam suatu kelompok-kelompok kecil. Kelompok tersebut saling membantu, saling berdiskusi dan beragrumentasi dalam memahami suatu materi 4 Asmarawaty, Penerapan Pendekatan Kooperatif dan Science, Envirotment, Technology, Society SETS dalam Pengajaran Konsep Persilangan, Buletin Pelangi Pendidikan, vol 3, No. 2, 2000, hlm 39. 5 Nurul Astutik, … hlm 12.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa SMP PGRI 2 Ciputat

15 113 114

Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar pendidikan agama islam siswa kelas V di sdn kedaung kaliangke 12 pagi

6 106 71

Kontribusi pembelajaran pendidikan diniyah terhadap prestasi pendidikan agama islam siswa pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat

3 34 97

Hubungan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Ketataatan Beribadah Siswa : Studi Kasus SMP YPI Bintaro

0 4 106

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

1 5 18

PENGANTAR HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

0 0 8

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN METODE AMTSAL DI SDN PURWOTOMO NO. 97 Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Metode Amtsal Di SDN Purwotomo No. 97 Surakarta.

0 0 13

PROBLEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 01 SUMBERBNDUNG PRINGSEWU

1 6 102

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 125

HUBUNGAN ANTARA PERAN SUPERVISI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMPN I SLIYEG KABUPATEN INDRAMAYU - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 31