Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
48
b Faktor Psikologis.
Faktor yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh sepeti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan kognitif
seperti kemampuan persepsi, ingatan berpikir dan kemapuan dasar bahan pengetahuan bahan appersepsi yang dimiliki siswa, yaitu:
Faktor intelektif, yang meliputi: faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat. Faktor ketetapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.
Faktor non-intelektif, unsur-unsur kepribadian tertentu seperti: sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan
penyesuaian diri.
29
Intelegensi Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang cepat. Kepandaian disebut juga
kecakapan, dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Kepandaian nyata yang dapat dilihat atau diketahui dari nilai prestasi belajar di
sekolah. Kepandaian inilah yang kerap kali dilihat oleh orang tua, masyarakat bahkan guru karena memang mudah dikenali dan
Kepandaian potensial atau bakat. Kepandaian ini mudah dikenali dengan pengamatan dan test khusus. Para ahli psikologi dapat
diminta bantuannya untuk mengenali kepandaian potensial ini. Tingkat kecerdesan intelegensi siswa tak dapat diragukan
lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa
maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.
30
Sikap Sikap adalah gejala yang internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara
29
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, cet-ke 1, hlm 60.
30
Hasbullah Thabarany, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: PT raja Grafindo, 1995, cet-ke 2, hlm 22.
49
yang realatif. Tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya secara positif maupun negatif.
31
Menurut Bruna, sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan baik
atau buruk terhadap orang atau barang tertentu.
32
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa, pada prinsipnya sikap adalah kecenderungan individu untuk bertindak dengan cara
tertentu. Perwujudan perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah
lebih maju dan lugas terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.
Bakat Menurut Chaplin dan Rebber, bakat aptitude adalah
kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
33
Menurut Hilgard, bakat adalah kemampuan belajar. Kemampuan itu baru
akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Oleh karena itu, bakat siswa harus dikembangkan atau
diwujudkan dan dilatih dngan baik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Siswa yang berbakat dalam bidang studi tertentu, akan
lebih mudah memahami bidang studi tersebut. Dengan demikian, bakat itu dapat mempengaruhi belajar siswa, seharusnya berkenaan
dengan keberhasilan prestasi belajar siswa itu sendiri.
31
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, cet-ke 7, hlm 150-152.
32
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005, cet-ke 1, hlm 89.
33
Muhibbin Syah,… hlm 135.
50
Minat Menurut Slameto, bahwa minat adalah kecenderungan
memetap untuk memperhatikan dan mengenal beberapa kegiatan.
34
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajarinya tidak sesuai minat anak, maka hasil
belajarnya pun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk mengembangkan minat siswa, maka siswa itu sendiri harus
berusaha mencintai setiap bahan yang diberikan. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menangkap semua bahan pelajaran tersebut
dengan baik. Minat mempunyai peranan yang penting dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Minat
menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Siswa yang berminat terhadap sebuah kegiatan akan berusaha lebih keras unuk
belajar dibandingkan dengan siswa yang kurang berminat. Dengan demikian tinggi rendahnya minat belajar siswa akan mempengaruhi
hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa.
Motivasi Motivasi adalah usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah
guru untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan peserta didiknya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses
belajar mengajar.
35
Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntutmendorong orang untuk
memenuhi suatu kebutuhan.
36
Menurut MC. Donal, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
34
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2003, cet-ke 4, hlm 57.
35
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: UHAMKA Press, 2003, cet-ke 4, hlm 92-93.
36
Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1993, cet-ke 1, hlm 129.
51
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
37
Motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri
manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau
melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
c Faktor Lingkungan Spiritual atau Keamanan Dan sekian banyak faktor yang mempengaruhi belajar,
dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu: 1
Faktor-faktor Stimulus Belajar, yaitu a.
Panjangnya bahan pelajaran. b.
Kesulitan bahan pelajaran. c.
Berartinya bahan pelajaran. d.
Berat ringannya tugas. e.
Suasana lingkungan eksternal. 2
Faktor-faktor Metode Belajar, yaitu a.
Kegiatan berlatih atau praktek. b.
Over learning dan riil. c.
Resitasis selama belajar. d.
Pengenalan tentang hasil belajar. e.
Belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian. f.
Penggunaan modalitas indera. g.
Bimbingan dalam belajar. h.
Kondisi-konsidi intensif. 3
Faktor-faktor Individual, yaiu a.
Kematangan. b.
Faktor usia kronologis.
37
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, Ed I, hlm 73.
52
c. Faktor perbedaan jenis kelamin.
d. Pengalaman sebelumnya.
e. Kapasitas mental.
f. Kondisi kesehatan jasmani.
g. Kondisi kesehatan rohani.
h. Motivasi.
38
5. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yakni
kondisi lingkungan di sekitar siswa. Yang tergolong faktor eksternal adalah:
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah unit sosial paling kecil dalam masyarakat yang peranannya besar sekali terhadap perkembangan sosial, terlebih pada
awal-awal perkembangannya
yang menjadi
landasan bagi
perkembangan kepribadian selanjutnya.
39
Keluarga disebut sebagai lingkungan pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan
bimbingan. Dan keluarga disebut sebagai lingkungan pendidikan yang utama karena sebagian besar hidup anak berada dalam keluarga, maka
pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah di dalam keluarga.
Selain itu agar pelaksanaan pendidikan di lingkungan keluarga dapat berhasil sebagaimana yang diharapkan ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan oleh orang tua: a
Usaha terciptanya suasana yang baik dan harmonis dalam lingkungan keluarga.
b Tiap-tiap anggota keluarga harus berpegang pada hak dan tugas
kewajibannya masing-masing.
38
Abu Ahmad dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rieneka Cipta, 2004, cet-ke 2, hlm 138-147.
39
Singgih P. Gunarsa dan Ny. Y. Singgih P. Gunarsa, Psikologi Praktis: Anak Remaja dan Keluarga, Jakarta: Gunung Mulia, 2001, cet-ke 6, hlm 185.
53
c Orang tua dan orang dewasa lain dalam keluarga harus mengetahui
dan memahami tabiat dan sifat-sifat anak. d
Hindari segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan atau perkembangan jiwa anak.
e Biarkan anak bermain dan bergaul dengan teman-teman sebayanya
di lingkungan keluarganya.
40
2. Lingkungan Sekolah
Faktor-faktor sekolah yang dapat mempengaruhi proses belajar anak adalah kurikulum, keadaan gedung, waktu sekolah, alat pelajaran,
metode mengajar, hubungan antara guru dengan siswa, dan hubungan antara siswa dengan siswa.
41
Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar pada siswanya.
Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan kampus, sarana dan prasarana yang ada, sumber-sumber belajar, media
belajar dan sebagainya. 3.
Lingkungan Masyarakat Pergaulan di lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi
prestasi belajar. Anak yang bergaul dengan teman yang tidak baik, selalu bermalas-malas di dalam belajar, dan waktunya banyak
dipergunakan untuk bermain, maka anak itu akan terpengaruh oleh temannya, sehingga prestasi belajarnya kurang optimal. Lingkungan
masyarakat dimana siswa atau individu berada juga terpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat
dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di
dalamnya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya.
42
40
Alisuf Sabri,… hlm 26.
41
M. Sobry Sutikno, Sukses Belajar dan Mendidik Anak, Mataram: NTP. Press, 2007, cet-ke 2, hlm 21.
42
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, cet-ke 4, hlm 164.
54
Slameto mengemukakan
bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi 2 golongan yaitu, faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor intern faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor
yang ada di luar individu. Faktor-faktor intern dari dalam diri peserta didik meliputi:
1. Faktor jasmani yaitu faktor kesehatan atau cacat tubuh.
2. Faktor psikologis yaitu integensi, perhatian, minat, bakat,
motif, dan kematangan dan kesiapan. 3.
Faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstern yang berasal dari luar diri peserta didik
meliputi: a.
Faktor dari keluarga, yaitu berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian dari orang tua dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor dari sekolah, yaitu mencakup metode mengajar,
kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah
dan keadaan gedung. c.
Faktor masyarakat, yaitu mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan
masyarakat.
43