Indikator Prestasi Belajar Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar

47 lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang diketahui subjek belajar, tujuan, motivasi, proses interaksi dengan bahan yang telah dipelajari. Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, akan tetapi faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi tiga faktor, yaitu: 4. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Sekalipun banyak faktor atau rangsangan dari faktor eksternal yang mendorong individu belajar, keberhasilan belajar itu akan ditentukan oleh faktor belajar internal beserta usaha yang dilakukannya. Brata mengklarifikasikan faktor internal yang mencakup: a Faktor Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus tagangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi- sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas dalam mengikui pelajaran. Untuk mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar, sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu, dianjurkan memilih pola istirahat dan olahraga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan. Kondisi organ-organ khusus seperti tingkat kesehatan indera pendengaran dan penglihatan. Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila siswa selalu sakit, dapat mengakibatkan siswa tidak bergairah dalam belajar. Dengan demikianlah pula halnya jika kesehatan rohani jiwa kurang baik, misalnya; mengalami gangguan pikiran, perasaan kecewa karena konflik dengan orang tua, ini dapat menggangu atau mengurangi semangat belajar. Karena itu, orang tua harus memeliharan kesehatan anaknya, sebab apabila anak baik kesehatannya jasmani maupun rohani mereka akan semangat dalam belajar. 48 b Faktor Psikologis. Faktor yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh sepeti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan berpikir dan kemapuan dasar bahan pengetahuan bahan appersepsi yang dimiliki siswa, yaitu: Faktor intelektif, yang meliputi: faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat. Faktor ketetapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. Faktor non-intelektif, unsur-unsur kepribadian tertentu seperti: sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. 29 Intelegensi Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang cepat. Kepandaian disebut juga kecakapan, dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Kepandaian nyata yang dapat dilihat atau diketahui dari nilai prestasi belajar di sekolah. Kepandaian inilah yang kerap kali dilihat oleh orang tua, masyarakat bahkan guru karena memang mudah dikenali dan Kepandaian potensial atau bakat. Kepandaian ini mudah dikenali dengan pengamatan dan test khusus. Para ahli psikologi dapat diminta bantuannya untuk mengenali kepandaian potensial ini. Tingkat kecerdesan intelegensi siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. 30 Sikap Sikap adalah gejala yang internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara 29 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, cet-ke 1, hlm 60. 30 Hasbullah Thabarany, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: PT raja Grafindo, 1995, cet-ke 2, hlm 22.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa SMP PGRI 2 Ciputat

15 113 114

Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar pendidikan agama islam siswa kelas V di sdn kedaung kaliangke 12 pagi

6 106 71

Kontribusi pembelajaran pendidikan diniyah terhadap prestasi pendidikan agama islam siswa pada SDN 03 Pagi Kemanggisan Jakarta Barat

3 34 97

Hubungan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Ketataatan Beribadah Siswa : Studi Kasus SMP YPI Bintaro

0 4 106

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

1 5 18

PENGANTAR HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

0 0 8

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN METODE AMTSAL DI SDN PURWOTOMO NO. 97 Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Metode Amtsal Di SDN Purwotomo No. 97 Surakarta.

0 0 13

PROBLEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 01 SUMBERBNDUNG PRINGSEWU

1 6 102

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 125

HUBUNGAN ANTARA PERAN SUPERVISI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMPN I SLIYEG KABUPATEN INDRAMAYU - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 31