Peranan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Konstruktivisme

Untuk mengaplikasikan pendekatan konstruktivisme dalam kelas sains, guru diharapkan mampu memahami dan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan teratur dan terurut sesuai dengan proses tahapannya. Alters 2004 memberikan ilustrasi tentang langkah-langkah pembelajaran tersebut, antara lain : 16 1. Menarik Perhatian Dalam tahapan ini, guru memberikan gambaran singkat tentang sebuah fenomena dan menayakan pengalaman siswa tentang fenomena tersebut. 2. Prediksi Pribadi Pada tahapan ini, siswa diberi kesempatan untuk membuat prediksi tentang percobaan yang akan dilakukan. 3. Prediksi Kelompok Guru mengajak siswa untuk membuat kelompok kecil dan berdiskusi di dalam kelompok untuk membuat prediksi kelompok. Kemudian masing-masing kelompok diharapkan menyampaikan prediksi mereka. 4. Percobaan Tahapan ini merupakan bagian yang sangat penting, karena pada bagian ini siswa akan melakukan sendiri percobaan mereka. Mereka akan melakukan percobaan untuk menguji hipotesis mereka dan mengobservasi apakah prediksi mereka akurat atau tidak. 5. Diskusi Kelompok Setelah melakukan percobaan, siswa diajak untuk berdiskusi dalam kelompok mengenai hasil percobaan mereka. Mereka berdiskusi apakah prediksi mereka akurat atau tidak dan mengapa hal tersebut bisa terjadi. 16 Metamorfosa, vol 1, Munaspriyanto Ramli, Pembelajaran Sains..., h. 52-53. 6. Laporan Kelompok Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok mereka dan bermacam alasan yang mendukung hipotesis dan konsep mereka. 7. Penjelasan Pada tahapan ini, guru menyampaikan penjelasan singkat tentang teori dan konsep yang mendasari percobaan serta juga mengoreksi sekiranya terdapat kesalahpahaman siswa. 8. Aplikasi Pada tahap ini, guru mengajak siswa untuk berpikir tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk mengembangkan percobaan yang telah dikerjakan atau menjelaskan fakta lain mengenai percobaan yang mereka lakukan. Langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme juga telah terangkum dalam tahapan pembelajaran konstruktivisme. Pembelajaran tersebut terbagi menjadi empat tahapan, yaitu apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep, serta pengembangan dan aplikasi. Pada tahapan apersepsi, guru menarik perhatian siswa dengan mengajukan pertanyaan dan siswa diajak untuk membuat prediksi pribadi. Tahapan eksplorasi, siswa sudah mempunyai prediksi secara kelompok kemudian mendiskusikannya. Tahapan diskusi dan penjelasan konsep, siswa memberikan hasil diskusi dan solusi berdasarkan hasil observasinya. Pada tahapan inilah siswa dapat dikatakan sudah mengkonstruksi pemikirannya. Dan pada tahapan pengembangan dan aplikasi, guru berusaha menciptakan iklim pembelajaran agar siswa dapat mengaplikasikan pemahaman konseptualnya dengan mengajak siswa berpikir untuk mengembangkan percobaan yang telah dikerjakannya. 17 Efektifitas implementasi pembelajaran konstruktivisme biasanya diukur melalui observasi proses dan pemberian tes. Apabila ternyata hasil dan kualitas pembelajaran tersebut kurang memuaskan, maka akan dapat diperbaiki pada pembelajaran berikutnya dengan cara mangantisipasi kelemahan-kelemahan proses pembelajaran sebelumnya, sampai hasilnya memuaskan.

f. Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Kimia

Perkembangan mental peserta didik di sekolah, antara lain meliputi kemampuan untuk bekerja secara abstraksi menuju konseptual. Implikasinya pada pembelajaran, harus memberikan pengalaman yang bervariasi dengan metode dan pendekatan yang efektif dan bervariasi. Pembelajaran harus memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik. 18 Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan dapat menstimulus anak untuk berkreatif adalah dengan menyesuaikan metode, strategi atau pendekatan pembelajarannya. Pendekatan pembelajaran adalah cara kerja yang dapat digunakan dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh tujuan pengajaran yang lebih baik. Pendekatan merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan instruksional dalam satuan pembelajaran. 19 Pendekatan seringkali disamakan dengan model 17 Nengsih Juanengsih, Penerapan model Pembelajaran Konstruktivisme melalui Pendekatan Induktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Siswa, Seminar Internasional Pendidikan IPA,FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 31 Mei 2007, h.41-42 18 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet ke-4, h.107 19 Sujiyo Miranto, Portofolio Strategi Pengajaran Sains, Jakarta, 2006