2. Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama
5
. Pengujian reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan internal consistency
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja dengan teknik belah dua ganjil-genap split half yang dianalisis dengan
rumus Spearman Brown.
4
Untuk keperluan
itu, butir-butir instrumen dibelah dan disusun
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap. Kemudian dicari koefisien korelasi dengan
menggunakan rumus Pearson Product Moment
6
: N.
ΣX.Y – ΣX. ΣY r
XY
= √ [N. ΣX
2
– ΣX
2
] . [N . ΣY
2
– ΣY
2
] Keterangan
: r
XY
= Koefisien korelasi ΣX
= Jumlah skor item ganjil ΣY
= Jumlah skor item genap ΣX.Y = Jumlah dari hasil kali skor item ganjil dan genap
ΣX
2
= Jumlah skor item ganjil yang dikuadratkan ΣY
2
= Jumlah skor item genap yang dikuadratkan N
= Jumlah responden
Setelah diketahui koefisien korelasinya, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus Spearman Brown
7
, antara lain : 2 x r
XY
r
11
= 1 + r
XY
5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…., h. 173
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…., h. 190
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta : PT. Rineka Cipta, cet 13, 2006, h. 170
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, h.180
Hasil perhitungan reliabilitas uji coba instrumen kemampuan berpikir kreatif yang telah valid, yaitu 24 butir dengan jumlah responden
30 orang, maka diperoleh nilai koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,9365 lampiran 12, hal 106. Nilai koefisien ini menunjukkan taraf
reliabilitas tes kemampuan berpikir kreatif yang tinggi atau dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengukur yang senantiasa memberikan hasil
yang sama. Dengan perhitungan yang sama, dapat diperoleh koefisien
reliabilitas instrumen kelompok yang menggunakan pendekatan konstruktivisme sebesar 0,9345 lampiran 13, hal 107 dan kelompok yang
mnggunakan pendekatan ekspositori sebesar 0,9049 lampiran 14, hal 109. kedua koefisien tersebut menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas
hasil penelitian pada kedua kelompok tersebut tergolong tinggi dan dapat dipercaya.
3. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t, terlebih dahulu diadakan pengujian persyaratan analisis. Pengujian
persyaratan analisis dalam penelitian ini, antara lain uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Liliefors pada data
kemampuan berpikir kreatif. Kelebihan dari uji ini adalah penggunaan dan penghitungannya yang sederhana dan cukup kuat power full sekalipun
dengan ukuran sampel yang kecil, n = 4 lihat lampiran 17, 18 hal 114 dan 115.
5
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Bartlet. Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah apabila nilai
χ
2
hitung χ
2
tabel, maka H yang menyatakan varian skornya homogen diterima, dan
dalam hal lainnya ditolak lampiran 19, hal 116. Setelah persyaratan analisis dipenuhi, maka hipotesis diuji pada taraf signifikasi
α = 0,05.
5
Ating Somantri, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Bandung :Pustaka Setia, 2006, h. 289.