Ciri-ciri non aptitude yang berhubungan dengan sikap dan perasaan adalah :
42
1. Rasa ingin tahu : terdorong untuk mengetahui lebih banyak, mengajukan banyak pertanyaan, memperhatikan orangobyek
situasi, peka mengamati, mengetahui dan meneliti. 2. Bersifat imajinatif : mampu memperagakan atau membayangkan
hal-hal yang belum pernah terjadi, menggunakan daya khayal, tetapi mengetahui batas antara khayalan dan kenyataannya.
3. Merasa tertantang oleh kemajemukan : terdorong mengatasi masalah yang sulit, tertantang oleh situasi yang sulit dan lebih
tertarik pada tugas-tugas yang rumit. 4. Sifat berani mengambil resiko : berani memberi jawaban
meskipun belum tentu benar, tidak takut gagal, tidak ragu karena ketidakjelasan, dan hal-hal yang tidak konvensional atau kurang
berstruktur. 5. Sifat menghargai : menghargai bimbingan dan pengarahan dalam
hidup, menghargai kemampuan dan bakat yang berkembang.
Pada dasarnya kedua aspek diatas mempunyai pengaruh besar pada tingkat kreativitas seseorang. Siswa yang kreatif biasanya sering
mengajukan pertanyaan yang baik, mempunyai motivasi ingin tahu yang besar, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu
masalah. Siswa yang kurang kreatif bahkan tidak kreatif, sebaliknya merupakan kurang mampu atau tidak mampu dalam menghasilkan
banyak gagasan, tidak berani untuk mengajukan pertanyaan dan lain sebagainya. Dengan demikian semakin banyak ciri-ciri kognitif dan
42
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,Cet ke-3, Jakarta : PT.Gramedia Widiasarana Indonesia,2000 h. 91.
afektif yang dimiliki seseorang maka semakin kreatiflah orang tersebut.
Dalam penelitian lain, kita juga dapat mengenali siswa yang berbakat sains dan sekaligus kreatif. Antara lain dengan menekankan
kepada komponen-komponen yang berbeda, komponen itu meliputi : 1. Kepekaan terhadap masalah
2. Kemampuan untuk mengembangkan gagasan baru 3. Kemampuan untuk menilai
4. Kesiagaan dalam mendeteksi ketidakajegan inkonsistensi 5. Derajat tinggi dari kemampuan mekanikal
6. Ketekunan semangat 7. Dedikasi terhadap pekerjaan dan prakarsa
8. Visualisasi spesial, 9. Kemampuan manipulatif, kemampuan untuk mengkomunikasikan
10. Keuletan, dan sikap mempertanyakan.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Kreativitas bukanlah unsur bawaan yang dimiliki oleh sejumlah anak saja, akan tetapi kreativitas dimiliki oleh semua anak.
Oleh karena itu kreativitas perlu diberi kesempatan dan rangsangan oleh lingkungan sekitarnya agar dapat berkembang dengan baik
Utami Munandar 1988 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas adalah sebagai berikut :
43
1. Usia 2. Tingkat pendidikan orang tua
3. Tersedianya sarana fasilitas 4. Penggunaan waktu luang.
43
M Ali, Psikologi Remaja “ Perkembangan Peserta Didik”.., h. 53
Clark 1983 mengategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas dalam dua kelompok, yaitu faktor yang
mendukung dan faktor yang menghambat. Faktor yang mendukung perkembangan kreativitas adalah sebagai berikut :
44
1. Situasi yang memunculkan ketidaklengkapan serta keterbukaan 2. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak
pertanyaan 3. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan
sesuatu 4. Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian
5. Situasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali, mengamati, bertanya, merasa, mengklasifikasikan, mencatat,
menerjemahkan, memperkirakan, menguji hasil perkiraan, dan mengomunikasikan.
6. Kedwibahasaan yang memungkinkan pengembangan potensi kreativitas secara lebih luas karena akan memberikan pandangan
dunia secara lebih bervariasi, lebih fleksibel dalam menghadapi masalah, dan mampu mengekspresikan dirinya dengan cara yang
berbeda dari umumnya yang dapat muncul dari pengalaman yang dimilikinya.
7. Posisi kelahiran berdasarkan tes kreativitas, anak sulung laki-laki lebih kreatif daripada anak laki-laki yang lahir kemudian.
8. Perhatian dari orang tua terhadap minat anaknya, rangsangan dari lingkungan sekolah pendekatan, metode pembelajaran, dan
motivasi diri. Faktor-faktor yang dapat menghambat berkembangnya
kreativitas adalah sebagai berikut :
44
M Ali, Psikologi Remaja “ Perkembangan Peserta Didik”.., h. 54
1. Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam menanggung resiko, atau upaya mengejar sesuatu yang belum
diketahui. 2. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan
sosial. 3. Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan
imajinasi, dan penyelidikan. 4. Stereotip peran seks atau jenis kelamin.
5. Diferensiasi antara bekerja dan bermain. 6. Otoritarianisme.
7. Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan. Ahli lain, yaitu Torrance 1981 juga menekankan
pentingnya dukungan dan dorongan dari lingkungan agar individu dapat berkembang kreativitasnya. Menurutnya, salah satu lingkungan
pertama dan utama yang dapat mendukung atau menghambat berkembangnya kreativitas adalah lingkungan keluarga, terutama
interaksi dalam keluarga tersebut. Ini dapat dimungkinkan karena sebagian besar waktu kehidupan anak berlangsung dalam keluarga.
Dalam hal ini, Torrence mengemukakan lima bentuk interaksi orang tua dengan anak yang dapat mendorong berkembangnya kreativitas
dan yang dapat menghambat berkembangnya kreativitas, yaitu :
45
1. Menghormati pertanyaan-pertanyaan yang tidak lazim 2. Menghormati gagasan imajinatif
3. Menunjukkan kepada anak bahwa gagasan yang dikemukakan itu bernilai
4. Memberikan kesempatan kapada anak untuk belajar atas inisiatifnya sendiri dan memberikan reward kepadanya
5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dan melakukan kegiatan tanpa suasana penilaian.
45
M Ali, Psikologi Remaja “ Perkembangan Peserta Didik”.., h. 55
Interaksi dalam
keluarga yang
dapat menghambat
berkembangnya kreativitas, antara lain : 1. Terlalu dini dalam mengeliminasi fantasi anak
2. Membatasi rasa ingin tahu anak 3. Terlalu menekankan peran berdasarkan jenis kelamin
4. Terlalu banyak melarang anak 5. Terlalu menekankan kepada anak agar memiliki rasa malu
6. Terlalu menekankan pada keterampilan verbal tertentu 7. Sering memberikan kritik yang bersifat destruktif
d. Cara-cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Kreativitas siswa dalam belajar sangat bergantung pada kreativitas guru dalam mengembangkan materi standar dan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru dapat menggunakan berbagai macam pendekatan dalam meningkatkan
kreativitas siswa. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kreativitas siswa, antara lain :
46
1. Jangan terlalu banyak membatasi ruang gerak siswa dalam pembelajaran dan mengembangkan pengetahuan baru
2. Bantulah siswa memikirkan sesuatu yang belum lengkap, mengeksplorasi pertanyaan, dan mengemukakan gagasan yang
orisinal. 3. Bantulah siswa untuk mengembangkan prinsip-prinsip tertentu ke
dalam situasi baru 4. Berikan tugas-tugas secara independen
5. Kurangi pengekangan dan ciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat menstimulus otak
46
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional.., h. 169