Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kreatif Verbal No Dimensi Nama Tes Indikator No Butir Soal 1. Kelancaran kata Permulaan kata Membuat kata dengan susunan huruf tertentu 1, 2, 3, 4 2. Kelancaran menyusun kata Menyusun kata Membuat kata dengan memenuhi strukturan tertentu 5, 6, 7, 8 3. Kelancaran berekspresi Membentuk kalimat 3 kata Menyusun kalimat dari 3 huruf sebagai permulaan kata 9,10, 11, 12 4. Kelancaran memberi ide Sifat-sifat yang sama Menyebutkan objek yang memiliki sifat yang sama 13, 14, 15, 16 5. Fleksibilitas dan orisinalitas Macam- macam penggunaan Menyebutkan berbagai macam kegunaan suatu objek 17, 18, 19, 20 6. Kelancaran memberi ide dan elaborasi Apa akibatnya Menjelaskan akibat suatu kondisi yang tidak mungkin terjadi 21, 22, 23, 24 Tabel 3.3. Ketentuan Waktu Pengisian Tes Berpikir Kreatif Verbal No Nama Tes Jumlah Butir Waktu Butir Menit Total Waktu Menit 1. Permulaan Kata 4 2 8 2. Menyusun Kata 4 2 8 3. Membentuk kalimat 3 kata 4 5 20 4. Sifat-sifat yang sama 4 3 12 5. Macam-macam penggunaan 4 4 16 6. Apa akibatnya 4 4 16 Jumlah 24 20 80

2. Skor

Kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh setelah diukur dengan instrumen Tes Kreativitas Verbal TKV. Dalam hal ini data dilakukan terhadap semua dimensi, berpedoman pada Petunjuk Praktis Tes Kreativitas Verbal yang disusun oleh lembaga pengembangan sarana pengukuran dan pendidikan psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, antara lain : a. Skor 0 untuk responden yang tidak menjawab b. Skor 1 untuk responden yang menjawab alternatif jawaban 1 – 2 c. Skor 2 untuk responden yang menjawab alternatif jawaban 3 – 4 d. Skor 3 untuk responden yang menjawab alternatif jawaban ≥ 5

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas Instrumen

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. 4 Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Setelah instrumen dikonsultasikan dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item atau uji beda. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total. Uji beda dilakukan dengan menguji signifikansi perbedaan antara 27 skor kelompok atas dan 27 skor kelompok bawah yang dibandingkan dengan harga t-tabel. Jika t-hitung t-tabel, maka instrumen dinyatakan valid. Dari uji coba instrumen, diperoleh 24 butir instrumen yang valid atau memiliki angka t-hitung yang lebih besar dari angka kritik t-tabel pada α = 0,05 dan sebanyak 6 butir instrumen yang tidak valid. lampiran 11, hal 105. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.., h.173

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama 5 . Pengujian reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja dengan teknik belah dua ganjil-genap split half yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. 4 Untuk keperluan itu, butir-butir instrumen dibelah dan disusun menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap. Kemudian dicari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment 6 : N. ΣX.Y – ΣX. ΣY r XY = √ [N. ΣX 2 – ΣX 2 ] . [N . ΣY 2 – ΣY 2 ] Keterangan : r XY = Koefisien korelasi ΣX = Jumlah skor item ganjil ΣY = Jumlah skor item genap ΣX.Y = Jumlah dari hasil kali skor item ganjil dan genap ΣX 2 = Jumlah skor item ganjil yang dikuadratkan ΣY 2 = Jumlah skor item genap yang dikuadratkan N = Jumlah responden Setelah diketahui koefisien korelasinya, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus Spearman Brown 7 , antara lain : 2 x r XY r 11 = 1 + r XY 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…., h. 173 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…., h. 190 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta : PT. Rineka Cipta, cet 13, 2006, h. 170 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, h.180