Hubungan antara Pendekatan Konstruktivisme terhadap

Terkadang dalam proses pembelajaran disekolah hasilnya tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Terlebih lagi dalam pembelajaran kimia. Hal ini terjadi karena siswa yang tidak merasa senang, bosan terhadap pelajaran kimia, takut terhadap guru diakibatkan metode atau pendekatan guru yang cenderung otoriter. Faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran disekolah, salah satunya adalah kurang tepatnya pendekatan mengajar yang dipakai. Ada banyak pendekatan pengajaran yang sering digunakan oleh guru sebagai strategi dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan ekspositori. Pendekatan ini mempunyai sistem bahwa guru yang menyajikan pelajaran yang telah disiapkan secara rapi, sitemik dan lengkap sehingga siswa hanya menyimak, mencernanya dan bertanya secara tertib. 54 Pendekatan ini bersifat kaku, satu arah dan siswa tidak diberi kesempatan untuk berkreasi. Namun demikian pendekatan ini sering menjadi pilihan guru-guru dalam mengajar IPA disekolah. Karena dianggap cukup efektif dilaksanakan dan cenderung memudahkan guru. Pemilihan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat inilah yang akan mengakibatkan kurang optimalnya hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena guru tidak menyesuaikan dengan karakteristik siswanya. Dalam dunia pendidikan, pembelajaran mayoritas lebih menekankan terhadap yang bersifat hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan saja. Akibatnya proses pemikiran tinggi termasuk berpikir kreatif jarang untuk dilatih dan anak didik hampir kehilangan setiap kesempatan untuk kreatif. Hal itu berdampak siswa akan merasa bosan terhadap mata pelajaran dan tidak nyaman untuk belajar mata pelajaran kimia. Siswa cenderung untuk mempelajari kimia sesuai dengan yang diberikan oleh guru. Siswa jarang diberikan untuk mengekspresikan pengetahuan melalui pengalaman-pengalaman yang ada seperti praktikum kimia, atau diskusi kimia lainnya. Dan mereka dapat dikatakan sebagai siswa yang kurang kreatif. 54 Sujiyo Miranto, Portofolio Strategi Pengajaran Sains, Jakarta, 2006. Banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk merangsang dan meningkatkan daya pikir, sikap dan perilaku kreatif siswa, yakni dengan melakukan kegiatan pembelajaran didalam atau diluar kelas. Diantaranya melalui pendekatan pembelajaran yang merangsang siswa untuk berpikir secara kreatif. Dengan berpikir kreatif, siswa akan mendapatkan banyak pengalaman baru, dan melakukan sesuatu yang sedikit berbeda seperti memikirkan dan mendapatkan ide-ide baru dengan menggunakan pendekatan yang tidak biasanya. Semua itu akan menjadikan belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan. 55 Guru juga diharapkan menggunakan pendekatan mengajar yang tepat, sehingga dapat memotivasi siswa untuk mampu berpikir secara kreatif dan aktif dalam kegiatan belajar. Karena jika siswa mampu berpikir kreatif dalam belajar maka siswa mampu mengekspresikan pengetahuannya, lebih memahami, dan ingat terhadap pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Salah satunya dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Pendekatan konstruktivisme dapat mengantarkan siswa dalam membangun pemahamannya tentang konsep kimia khususnya melalui serangkaian aktivitas seperti, kegiatan pemikiran reasoning, mental dan performan siswa. Sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang harus dicapai serta meningkatkan pembelajaran dengan siswa turut berperan aktif dan kreatif. Skema kerangka berpikir tentang pendekatan konstruktivisme dengan kemampuan berpikir kreatif siswa, dapat dilihat berdasarkan gambar 2.3. 55 Stella Cottrell, Creative Thinking, dalam www.palgrave.com. 30 Januari 2007.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H : Kemampuan berpikir kreatif kelompok siswa yang diajar menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan pendekatan ekspositori adalah sama. H 1 : Kemampuan berpikir kreatif kelompok siswa yang diajar menggunakan pendekatan konstruktivisme lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan ekspositori.

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian skripsi ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Oleh karena itu, penelitian skripsi ini disertai dengan beberapa penelitian ilmiah yang sudah dilakukan dan berhubungan dengan pembelajaran konstruktivisme sebagai salah satu sumber informasi dan teori dalam penyusunan skripsi. Implementasi pembelajaran konstruktivisme sudah banyak diterapkan dalam pembelajaran sains melalui penelitian dan proses pembelajaran disekolah ataupun perguruan tinggi. Pembelajaran konstruktivisme sudah menjadi referensi bagi para guru atau pendidik untuk meningkatkan penguasaan konsep pembelajaran, khususnya mata pelajaran matematika dan IPA biologi, fisika , dan kimia. Hasil penelitian di beberapa institusi pendidikan menunjukkan keberhasilan pendekatan kontruktivisme dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Seperti penelitian yang sudah dilakukan oleh saudari Agustina Eko Susanti, mahasiswi Universitas Negeri Jakarta UNJ, Fakultas MIPA, Jurusan Pendidikan Biologi. Implikasi dari penelitian skripsinya