Cara-cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

6. Apa Akibatnya Pada subtes ini subjek harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi dari suatu kejadian yang telah ditentukan sebagai suatu stimulus. Kejadian atau peristiwa tersebut sebetulnya tidak mungkin terjadi di Indonesia. Akan tetapi dalam hal ini subjek harus mengumpamakan andaikata hal tersebut terjadi dan apa saja akibatnya. Tes ini merupakan ukuran dari kelancaran dalam memberikan gagasan yang digabung dengan elaborasi kemampuan untuk mengembangkan gagasan, merincinya dengan mempertimbangkan macam-macam implikasi. Contoh : Apa yang akan terjadi jika di alam tidak terdapat oksigen bebas ?

4. Hubungan antara Pendekatan Konstruktivisme terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Konstruktivisme merupakan pemikiran yang sangat berharga mengenai bagaimana peserta didik siswa belajar dan mempunyai dampak yang besar terhadap pendidikan sains. Menurut National Science Resource Center institusi pengembangan pembelajaran sains di Amerika mempublikasikan bahwa siswa akan belajar sains dengan baik jika mereka mampu membuat konsep sendiri dengan menggabungkan pengetahuan yang mereka peroleh dari pengalaman sehari-hari dengan pengetahuan yang mereka peroleh dari percobaan atau praktikum di kelas. 48 Konstruktivisme tidak hanya mengkaji mengenai bagaimana siswa membina ilmu pengetahuannya saja. Akan tetapi juga melibatkan cara perubahan konseptual yang ada, dan hanya dapat dilakukan melalui proses pembelajaran. 48 Metamorfosa, Vol 1, Munasprianto Ramli,Pembelajaran Sains.., h.51 Pada umumnya prinsip-prinsip konstruktivisme telah banyak digunakan dalam pembelajaran sains IPA dan matematika. Prinsip- prinsip itu berperan sebagai referensi dan alat refleksi kreatif terhadap praktek, pembaruan dan perencanaan. 49 Pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan kemampuan berpikir secara kreatif dan kritis. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran konstruktivisme dapat menggerakkan siswa untuk berpikir kreatif menyelesaikan masalahnya, mencari ide dan membuat keputusan yang paling tepat dalam menghadapi berbagai kemungkinan. 50 Siswa juga terlibat secara langsung dalam pembinaan pengetahuan yang baru dan mengaplikasikannya dalam kehidupan atau situasi yang baru. Hasil dari proses pemahaman konsep ini, siswa dapat membina ingatan jangka panjangnya tentang suatu konsep melalui pelibatan aktif dalam mengaitkan pengetahuan yang diterimanya dengan pengetahuan sebelumnya untuk membina pengetahuan yang baru. Dalam teori konstruktivisme, kreativitas dan keaktifan siswa sangatlah penting, karena akan membantu siswa untuk berdiri sendiri dalam kehidupan kognitifnya. Siswa terbantu menjadi orang yang kritis menganalisis sesuatu dari proses berpikir dan bukan hasil meniru saja. 51 Siswa dapat dikatakan kritis dan kreatif apabila ia mampu mencari makna dan pemahaman terhadap sesuatu hal serta membuat pertimbangan dan keputusan terhadap suatu masalah secara ilmiah. Dan upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, salah satunya adalah menyiapkan strategi pembelajaran dikelas dengan berbasis konstruktivisme. 52 49 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme…, h. 73. 50 Jurnal Teori Pembelajaran Konstruktivisme PPBK.., h. 9 51 Konstruktivisme, dalam http:www.freewebs.comarrosailtepmakalahkontruktivisme2.htm 21 September 2007 52 N. Setyaningsih, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Mahasiswa dalam Pemecahan Masalah Pengantar Dasar Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kontruktivisme ,Varia Pendidikan, vol 21 No.1, Surakarta: Juni 2009, h. 12