11. Pembelajaran dengan penguatan. Penguatan tidak selalu hal yang menggembirakan, tetapi bisa juga sebaliknya. Hal ini diterapkan
kepada siswa disesuaikan dengan situasi pembelajaran yang ada, dimana penguatan ini juga tidak membuat siswa menjadi
tertekan. 12. Setiap otak adalah unik dan berbeda. Pembelajaran haruslah
diimplementasikan kepada siswa sehingga siswa dapat membangun pemikirannya masing-masing.
c. Peranan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Konstruktivisme
Berdasarkan yang telah ditunjukkan dalam gambar 2.2, pengajar atau guru mempunyai peran sebagai mediator dan
fasilitator dikelas. Antara lain dijabarkan tugas-tugas guru sebagai berikut :
11
1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan atau proses.
2. Menyediakan atau memberikan kegiatan yang menstimulus keingintahuan siswa dan membantu mereka mengekspresikan
gagasan atau ide ilmiah mereka. 3. Menyediakan sarana yang menstimulus siswa untuk berpikir
secara poduktif dan kreatif. 4. Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling
mendukung proses belajar siswa. Guru juga harus mengamati dan membantu mengevaluasi kesimpulan siswa.
Tugas yang paling penting adalah menghargai dan menerima pemikiran siswa apapun adanya sambil menunjukkan apakah
pemikiran itu jalan atau tidak. Guru juga harus menguasai bahan secara luas dan mendalam sehingga dapat lebih fleksibel menerima
11
Konstruktivisme, dalam http:www.freewebs.comarrosailtepmakalahkonstruktivisme 2.htm 21 September 2007
gagasan siswa yang berbeda-beda.
12
Secara garis besar, tugas guru dalam proses ini lebih menjadi mitra yang aktif bertanya,
menstimulus pemikiran, menciptakan persoalan, membiarkan siswa mengungkapkan gagasan dan konsepnya, serta kritis menguji konsep
siswa. Salah satu peran esensial dari guru sebagai fasilitator dalam
pembelajaran sains adalah membina belajar mandiri independent study kepada siswa. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
13
1. Mengakses minat siswa 2. Memperkenalkan kepada siswa berbagai bidang minat
3. Melakukan wawancara pribadi terhadap siswa 4. Mengembangkan rencana tertulis
5. Menentukan arah dan waktu dengan siswa berbakat 6. Membantu siswa dalam mencari macam-macam sumber
7. Melakukan sumbang saran terhadap produk akhir 8. Memberikan bantuan dalam metodelogi yang dibutuhkan
9. Membantu siswa dalam menemukan pendengar untuk presentasi siswa
10. Menilai hasil studi bersama siswa dan mempertimbangkan bidang baru untuk diteliti.
Selain guru, siswa juga mempunyai peranan penting dalam pembelajaran konstruktivisme, antara lain :
1. Bertanggung jawab terhadap hasil pembelajaran mereka sendiri 2. Membangun sendiri pengetahuannya
3. Menggabungkan pengertian yang lama dan pengertian yang baru
12
Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme…, h.72.
13
Utami Munandar, Pengembangan kreativitas Anak Berbakat, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004, h. 149.