m. Setelah ibu menyusui akan ditanyakan bagian tubuh mana ibu yang
mengalami keluhan rasa sakit, nyeri, kesemutan saat menyusui bayinya menggunakan kuesioner Nordic Body Map.
n. Setelah pengukuran selesai dilakukan maka saatnya peneliti melihat hasil
video ibu menyusui untuk diukur menggunakan RULA. o.
Kriteria diambilnya pengukuran RULA pada video dilihat saat ibu menyusui dengan posisi duduk yang posisi duduknya paling lama.
p. Setalah itu diambil gambar ibu menyusui pada posisi duduk yang lama
dan dilakukan pengukuran menggunakan busur derajat dan pengaris panjang pada bagian postur tubuh ibu seperti leher, punggung, lengan
atas, lengan bawah pergelangan tangan, dan kaki. q.
Setelah itu diketahui sudut-sudut bagian postur tubuh ibu seperti leher, punggung, lengan atas, lengan bawah pergelangan tangan, dan kaki.
r. Lalu dikategorikan pada skor RULA dan diketahui hasilnya dengan skor
sebagai berikut : a
Skor 1 atau 2 = postur biasa diterima jika tidak dipertahankan atau tidak berulang dalam periode lama
b Skor 3 atau 4 = diperlukan pemeriksaan lanjutan dan juga
diperlukan perubahan-perubahan. c
Skor 5 atau 6 = Harus segera dilakukan pemeriksaan dan perubahan.
d Skor 7 = Kondisi ini berbahaya maka pemeriksaan dan perubahan
diperlukan dengan segera saat itu juga
F. Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini terdiri dari empat jenis pengolahan data, yaitu data coding, data editing, data entry, dan data cleaning.
Tahap beberapa pengolahan data yaitu: 1. Data Coding
Data coding merupakan kegiatan mengklasifikasi data dan memberikan kode untuk masing-masing kelas sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data.
Pengkodean data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a.
Penggunaan Posisi duduk : 0. Tidak menggunakan kursi 1.
Menggunakan kursisofa 2.
Menggunakan kursi ergonomis b.
Skor analisis RULA berdasarkan level risiko : 1. Minimum: Skor 1-2. 2. Kecil : Skor 3-4
3. Sedang : Skor 5-6 4. Tinggi : Skor 7
2. Data Editing Data editing adalah penyuntingan memeriksa kembali data yang
dilakukan sebelum proses pemasukan data data entry. Penyuntingan data ini dilakukan di lapangan. Hal-hal yang dapat dilakukan meliputi:
a Memeriksa kembali apakah semua pertanyaan yang diajukan kepada
responden telah dijawab. b
Memeriksa kembali apakah video yang direkam sudah tepat yang diambil.
3. Data Entry
Data entry merupakan proses memasukkan data ke dalam program atau fasilitas analisis data.
4. Data Cleaning
Data cleaning merupakan proses pembersihan data setelah data dientri. Cara yang sering dilakukan adalah dengan melihat distribusi frekuensi dari
variabel-variabel dan menilai kelogisannya. Untuk data continue dapat dilihat sebarannya untuk melihat ada atau tidaknya outliers.
Pengolahan data penilaian postur dengan metode RULA, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Memberi skor pada postur tubuh grup A yang terdiri dari lengan atas, lengan
bawah, pergelangan tangan, dan putaran pergelangan tangan. a. Kriteria penilaian lengan atas:
1. Skor 1 untuk pergerakan lengan atas sebesar 20 ke depan maupun ke
belakang tubuh. 2. Skor 2 untuk pergerakan lengan atas lebih dari 20
ke belakang atau 20
-45 .
3. Skor 3 untuk pergerakan lengan atas 45 -90
. 4. Skor 4 untuk pergerakan lengan atas lebih dari 90
. Penambahan atau pengurangan skor diberikan apabila sikap bahu naik
ditambah 1, lengan berputar atau bengkok ditambah 1, dan terdapat sanggahan pada lengan atau lengan dalam posisi bersandar dikurangi 1.
b. Kriteria penilaian lengan bawah: 1. Skor 1 untuk pergerakan lengan bawah sebesar 60
-100 2. Skor 2 untuk pergerakan lengan bawah 0
-60 atau lebih dari 100
Penambahan skor diberikan apabila lengan bawah bekerja melewati garis tengah atau keluar dari sisi tubuh masing-masing ditambah skor 1.
c. Kriteria penilaian pergelangan tangan: 1. Skor 1 apabila pergelangan tangan berada pada posisi netral.
2. Skor 2 apabila pergerakan pergelagan tangan 0 -15
ke atas maupun ke bawah.
3. Skor 3 apabila pergerakan pergelangan tangan lebih dari 15 .
Penambahan skor diberikan apabila pergerakan pergelangan tangan menjauhi sisi tengah, yaitu ditambah skor 1.
d. Kriteria penilaian putaran pergelangan tangan: 1. Skor 1 apabila pergelangan tangan berada pada posisi tengah dari
putaran. 2. Skor 2 apabila pergelangan tangan berada pada atau dekat dari putaran.
2 Setelah penilaian pada masing-masing postur tubuh pada grup A selesai
diberikan, kemudian masing-masing skornya dimasukkan ke dalam tabel A. Pertemuan silang antara masing-masing skor akan menghasilkan skor
postur tubuh grup A. 3
Skor postur tubuh grup A kemudian ditambahkan dengan skor aktivitas, yaitu untuk postur statis satu atau lebih bagian tubuh statis atau diam atau
pengulangan tindakan dilakukan berulang-ulang lebih dari empat kali per menit ditambahkan skor 1.
4 Setelah ditambahkan skor aktivitas, ditambahkan juga skor beban dengan
kriteria sebagai berikut: 1.
Skor 0 ditambahkan untuk beban kurang dari 2 kg. 2.
Skor 1 ditambahkan untuk beban 2-10 kg dan hanya sesekali dilakukan.
3. Skor 2 ditambahkan untuk beban 2-10 kg dan jika postur statis dan
dilakukan berulang-ulang. 4.
Skor 3 diberikan untuk beban lebih dari 10 kg. 5
Skor postur tubuh grup A, skor aktivitas, dan skor beban dijumlahkan. Hasil penjumlahannya dimasukkan pada tabel C.
6 Memberikan skor pada postur tubuh grup B yang terdiri dari leher, batang
tubuh, dan kaki. a. Kriteria penilaian leher:
1. Skor 1 diberikan apabila pergerakan leher 0
-10 ke depan.
2. Skor 2 diberikan apabila pergerakan leher 10
-20 ke depan.
3. Skor 3 diberikan apabila pergerakan leher lebih dari 20
ke depan. 4.
Skor 4 diberikan apabila pergerakan leher ke atas ekstensi. Penambahan skor pada leher diberikan apabila leher berputar atau
menekuk. Masing-masing ditambahkan skor 1. b. Kriteria penilaian batang tubuh: