Gambaran Postur Janggal Menggunakan Kursi Ergonomis, KursiSofa, dan

orang diminta untuk menggunakan kursi ergonomis yang didesain khusus untuk ibu menyusui. Penggunaan pemilihan menggunakan kursisofa dan tidak menggunakan kursi dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang rendah ditandai dengan kondisi rumah di pemukiman padat penduduk. Dimana didalam rumah ibu menyusui terkadang tidak ada kursi sehingga ibu tidak punya pilihan untuk menyusui bayinya di lantai atau tempat tidur. Ibu menyusui tidak selalu menggunakan posisi duduk ada saatnya ibu menggunakan posisi tidur pada saat malam hari. Saat ibu melakukan aktivitas menyusui dalam jangka waktu yang lama dan berulang-ulang menggunakan posisi duduk tidak selalu tegak lurus tetapi lama kelamaan duduk ibu akan merosot atau membungkuk ini sesuai dengan dikemukakan oleh Bridger 1995 umumnya seseorang tidak mampu untuk duduk dalam posisi tegak lurus dalam waktu yang lama sehingga mereka akan duduk dalam posisi yang agak sedikit merosot. Posisi duduk yang agak merosot dapat membuat jaringan lunak pada tulang punggung antara anterior dan posterior tertekan sehingga menimbulkan kesakitan. Banyak cara untuk memposisikan ibu dan bayinya selama proses menyusui berlangsung. Sebagian melakukannya sambil duduk di kursi dengan punggung diganjal bantal dan kaki di atas bangku kecil. Sebagian lagi ibu memilih menyusui dalam posisi berbaring miring sambil merangkul bayinya. Namun, pada ibu menyusui dengan duduk tidak semua menggunakan ganjalan bantal pada punggungnya seperti ibu menyusui tidak menggunakan kursi atau menggunakan kursisofa tetapi tidak ada sandaran punggungnya. Ibu menyusui juga tidak semua menggunakan kursi kecil untuk menopang kaki oleh karena itu kaki itu menggantung itu terjadi pada ibu yag menggunakan kursisofa yang tinggi dudukan kursisofanya tinggi daripada kaki ibu saat duduk di kursisofa. Ini tidaklah sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kristiyanasari 2009, posisi menyusui dengan duduk dapat dilakukan dengan posisi santai dengan menggunakan kursi atau sofa, punggung ibu bersandar pada sandaran kursi, dan kaki tidak boleh mengantung. Adapun cara menyusui dengan posisi duduk yaitu: 1 gunakan bantal untuk menopang bayi, bayi ditidurkan di atas pangkuan ibu; 2 bayi dipegang satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan dan kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu; 3 satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan; 4 perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara; 5 telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Cara duduk yang benar di tempat duduk ibu sering mengabaikan padahal, hal ini sangatlah penting sebagai dasar pola posisi ergonomis dimana banyak aktivitas menyusui dilakukan dalam keadaan duduk. Contohnya posisi duduk ketika aktivitas menyusui yang cenderung statis dan monoton, sehingga terkadang para ibu perlu melakukan perubahan sikap dan posisi tubuhnya saat menyusui Chamdany dalam Meilia, 2011. Ibu menyusui yang tidak menggunakan kursi biasanya melakukan aktivitas menyusui dengan durasi yang terlalu lama dalam keadaan duduk dengan posisi yang salah karena ibu biasanya tidak bersandar atau bersandar ditembok akan menyebabkan pegal-pegal. Ini sesuai dengan pendapat Pheasant 1991, posisi duduk tidak menggunakan kursi tanpa sandaran menyebabkan fleksi lutut dan fleksi tulang belakang pada tungkai atas sekitar 90 pada kedua keadaaan tersebut Terlalu lama duduk dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot menjadi spasme dan dapat merusak jaringan lunak. Posisi tubuh yang salah selama duduk membuat tekanan abnormal dari jaringan sehingga menyebabkan rasa sakit dalam Hamitz, 2000. Posisi duduk yang menggunakan kursisofa seharusnya duduk di atas kursi dengan alas duduk dan sandaran keras. Alas duduk dan sandaran yang ideal membentuk sudut 100 - 110 . Tinggi alas duduk harus sesuai sehingga orang dapat duduk dengan fleksi sempurna baik pada sendi lutut dan panggul, sedangkan kaki tepat mendatar di atas lantai. Sofa merupakan tempat duduk yang ideal namun untuk jangka waktu lama akan menimbulkan nyeri akibat regangan otot-otot hamstring dan ligamentum longitudinal posterior Judana, 1981. Menurut Anderson 1995, posisi duduk yang menggunakan kursi ergonomis adalah posisi tulang belakang harus menyerupai posisi tulang belakang pada saat berdiri normal, yaitu membentuk huruf S apabila dilihat dari samping. Posisi duduk dengan tulang punggung membentuk kurva S akan lebih baik dari sisi anotomi maupun dari sisi beban atau gaya minimum. Beban yang

Dokumen yang terkait

Pengukuran Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) Pada Operator Pabrik Gambir PT. Ganpati Trading

3 66 237

Pengaruh Penggunaan Kursi Ergonomis terhadap Kenyamanan Posisi Duduk pada Ibu Menyusui Bayi Usia sampai Enam Bulan di Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 25 177

Gambaran Kenyamanan Posisi Duduk Ibu saat Menyusui di Kelurahan Pisangan Tahun 2013

5 50 280

Identifikasi Postur Kerja Fisioterapis Stroke Exercise Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum XYZ dengan Pendekatan RULA (Rapid Upper Limb Assesment)

0 5 8

ANALISIS POSTUR KERJA PEMBUATAN GENTENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)(STUDI KASUS : PT. TRIKARTIKA MEGAH GENTENG BETON UNION Salatiga).

0 1 7

TUGAS AKHIRANALISA POSTUR KERJA ANALISA POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) (Studi kasus: Home Industry Pembuatan Tahu di Kartasura).

2 6 184

ANALISIS POSTUR TUBUH MITRA KERJA PT. SANKYU INDONESIA INTERNASIONAL PADA AREA PVC WARE HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) DI PT. ASAHIMAS CHEMICAL CILEGON BANTEN.

1 8 2

ANALISIS POSTUR TUBUH MITRA KERJA PT. SANKYU INDONESIA INTERNASIONAL PADA AREA PVC WARE HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT DI PT. ASAHIMAS CHEMICAL CILEGON BANTEN.

0 0 11

ANALISIS POSTUR KERJA OPERATOR DI PABRIK GENTING TANAH LIAT MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST DAN RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (Studi Kasus: Pabrik Genting Super Mantili).

1 3 10

ANALISA POSTUR KERJA PADA PEWARNAAN BATIK TULIS (CELUP TRADISIONAL) DAN (CELUP MESIN) MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

0 1 10