The Occupational Repetitive Action OCRA Methods: OCRA Index and

dilakukan kajian, evaluasi, pengujian yang menyangkut berbagai aspek teknis fungsional, maupun kelayakan ekonomis seperti analisis nilai, reliabilitas, evaluasi ergonomis, dan marketing. Kursi yang baik akan mampu memberikan postur dan sirkulasi yang baik dan akan membantu menghindari ketidaknyamanan. Pilihan kursi yang nyaman dapat diatur dan memiliki penyangga punggung Wasi, 2005. Untuk mendesain peralatan secara ergonomis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau mendesain peralatan yang ada pada lingkungan seharusnya disesuaikan dengan manusia dan lingkungan tersebut. Apabila tidak ergonomis akan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada manusia. Dampak negatif bagi manusia akan terjadi baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Bekerja pada kondisi yang tidak ergonomis dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain: nyeri, kelelahan, bahkan kecelakaan kerja Santoso dalam Wardaningsih, 2010. Perancangan kursi yang ergonomis bukanlah merupakan hal yang sederhana dan mudah. Sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan dalam perancangan agar kursi yang dirancang dapat sesuai dengan tubuh manusia sebagai pengguna. Dilihat dari segi kesehatan kursi yang dianggap baik merupakan kursi yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna tersebut. Perlu diperhatikan dalam perancangan kursi agar tidak melupakan kriteria kursi ergonomis dengan memperhatikan anatomi dan antropometri tubuh manusia. Desain kursi terbagi menjadi dua yaitu kursi ergonomi dan kursi non ergonomi : 1. Kursi Ergonomis Penerapan ergonomi dalam pembuatan kursi dimaksudkan untuk mendapatkan sikap tubuh yang ergonomis dalam bekerja. Sikap ergonomis ini diharapkan efesiensi kerja dan mengurangi keluhan otot-otot skeletal. Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa sehingga memberikan relaksasi pada otot- otot yang sedang dipakai untuk bekerja dan tidak menimbulkan penekanan pada bagian tubuh yang dapat mengganggu sirkulasi darah dan sensibilitas bagian- bagian tersebut. Dalam mendesain kursi kerja yang ergonomis harus memenuhi kriteria-kriteria atau aturan baku tentang tempat duduk dan meja kerja dengan berpedoman pada ukuran-ukuran antropometri orang Indonesia dalam Wardaningsih 2010. Menurut Nurmianto 2004 kriteria kursi ergonomis yaitu: a. Stabilitas Duduk : Diharapkan suatu kursi mempunyai emapt atau lima kaki untuk menghindari ketidakstabilan duduk. b. Kekuatan Produk : Kursi harus dirancang baik sehingga kompak dan kuat dengan konsentrasi perhatian pada bagian yang mudah retak yaitu pada bagian sandaran tangan Arm Set dan sandaran punggung Back Rest. c. Mudah naik turunkan : Ketinggian kursi baiknya mudah diatur pada saat duduk tanpa harus turun dari kursi.

Dokumen yang terkait

Pengukuran Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) Pada Operator Pabrik Gambir PT. Ganpati Trading

3 66 237

Pengaruh Penggunaan Kursi Ergonomis terhadap Kenyamanan Posisi Duduk pada Ibu Menyusui Bayi Usia sampai Enam Bulan di Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 25 177

Gambaran Kenyamanan Posisi Duduk Ibu saat Menyusui di Kelurahan Pisangan Tahun 2013

5 50 280

Identifikasi Postur Kerja Fisioterapis Stroke Exercise Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum XYZ dengan Pendekatan RULA (Rapid Upper Limb Assesment)

0 5 8

ANALISIS POSTUR KERJA PEMBUATAN GENTENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)(STUDI KASUS : PT. TRIKARTIKA MEGAH GENTENG BETON UNION Salatiga).

0 1 7

TUGAS AKHIRANALISA POSTUR KERJA ANALISA POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) (Studi kasus: Home Industry Pembuatan Tahu di Kartasura).

2 6 184

ANALISIS POSTUR TUBUH MITRA KERJA PT. SANKYU INDONESIA INTERNASIONAL PADA AREA PVC WARE HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) DI PT. ASAHIMAS CHEMICAL CILEGON BANTEN.

1 8 2

ANALISIS POSTUR TUBUH MITRA KERJA PT. SANKYU INDONESIA INTERNASIONAL PADA AREA PVC WARE HOUSE MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT DI PT. ASAHIMAS CHEMICAL CILEGON BANTEN.

0 0 11

ANALISIS POSTUR KERJA OPERATOR DI PABRIK GENTING TANAH LIAT MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST DAN RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (Studi Kasus: Pabrik Genting Super Mantili).

1 3 10

ANALISA POSTUR KERJA PADA PEWARNAAN BATIK TULIS (CELUP TRADISIONAL) DAN (CELUP MESIN) MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

0 1 10