6. Musculoskeletal Discomfort Survey Used at NIOSH
Tindakan laporan diri dari ketidaknyamanan muskuloskeletal yang banyak digunakan dan umumnya diterima sebagai proxy atau faktor risiko untuk
gangguan muskuloskeletal dalam penelitian epidemiologi dan surveilans kesehatan kerja. Tindakan ketidaknyamanan juga biasa digunakan mengevaluasi
intervensi ergonomis atau sebagai alat skrining dalam konteks pengawasan bahaya untuk mendeteksi paparan stres fisik tempat kerja
Pada penelitian NIOSH banyak dilakukan penelitian mengenai postur tubuh dengan diagram standar yaitu Standardized Nordic Questionnaire SNQ
yang digunakan untuk membedakan bagian atas tubuh yaitu leher, bahu, siku, pergelangan tangan, punggung bawah, pinggul, paha lutut, pergelangan kaki dan
kaki Galinsky dkk, 2000.
7. Job Strain Index JSI
Job Strain Index dapat dibagi menjadi tugas-tugas yang dinilai 6 variabel- variabel. Variabel berikut ialah penggunaan, durasi waktu penggunaan per siklus,
jumlah dari kegiatan per menit, postur pergelangan tangan, kecepatan pengunaan, dan durasi tugas per hari. JSI digunakan hanya untuk gerakan-
gerakan berulang pada tubuh bagian atas yaitu siku, lengan bawah dan pergelangan tangan Moore and Garg, 1995.
8. PLIBEL-The Method Assigned for Identification of Ergonomic Hazards
Undang-undang Lingkungan Kerja Swedia mengatur bahwa perusahaan harus menyelidiki kecelakaan kerja, menyusun rencana kerja, dan mengatur dan
mengevaluasi modifikasi pekerjaan. Oleh karena itu, Inspektorat Buruh milik
pemerintah harus mempelajari kondisi dan perbaikan di tempat kerja. Metode untuk identifikasi faktor stres muskuloskeletal yang mungkin memiliki efek
berbahaya dirancang oleh PLIBEL. PLIBEL telah digunakan dalam beberapa penelitian, di tempat kerja ergonomis dan sebagai alat pendidikan Kemmlert,
1995. PLIBEL adalah alat screening checklist sederhana dimaksudkan untuk
menyoroti risiko muskuloskeletal sehubungan dengan investigasi tempat kerja. Aspek waktu serta pertimbangan lingkungan dan organisasi juga harus dianggap
sebagai faktor memodifikasi. Daftar checklist dirancang untuk dapat diperiksa dalam penilaian kerja dari bahaya ergonomis pada bagian tubuh yaitu leher,
bahu, punggung, pinggang, siku, lengan, tangan, lutut, dan kaki. Daftar checklist dibuat pada tahun 1986 dan terus menerus diperbarui Kemmlert, 1995.
Metode PLIBEL adalah metode penilaian umum dan tidak dimaksudkan untuk pekerjaan tertentu. Penilaian tersebut mengobservasi sebagaian atau
seluruh tubuh dan merangkum identifikasi aktual dari bahaya ergonomis hanya dalam beberapa kalimat. Metode ini sederhana dan dirancang untuk memeriksa
primer. PLIBEL adalah metode investigasi awal pengamatan tempat kerja untuk mengidentifikasi bahaya ergonomis dan dapat dilengkapi dengan pengukuran
lain, misalnya berat badan dan waktu Kemmlert, 1995.
9. The Occupational Repetitive Action OCRA Methods: OCRA Index and
OCRA Checklist
Menurut Occhipinti dan Colombini 1996 mengembangkan tindakan kerja berulang OCRA metode untuk menganalisis paparan pekerja bagian
tubuh atas faktor risiko cedera pengulangan, kekuatan, postur janggal dan pergerakan, kurangnya masa pemulihan, dan lain-lain. Indeks OCRA dapat
memprediksi risiko ekstremitas atas gangguan muskuloskeletal yang berhubungan dengan pekerjaan WMSDs pada populasi terkena.
Indeks OCRA adalah yang pertama, yang paling analitis, dan metode yang dapat diandalkan dikembangkan. Hal ini umumnya digunakan untuk
redesain atau analisis mendalam dari workstation Colombini dkk, 2002. Cheklist OCRA berdasarkan indeks OCRA, direkomendasikan untuk skrining
awal workstation yang berulang Occhipinti dkk, 2000. Kedua metode OCRA adalah pengamatan dan sebagian besar dirancang
untuk diterapkan dalam perusahaan-perusahaan industri. Mereka menargetkan setiap pekerjaan di bidang manufaktur dan sektor jasa yang melibatkan gerakan-
gerakan berulang dan upaya tungkai atas pembuatan komponen mekanik, peralatan listrik, mobil, tekstil dan pakaian, keramik, perhiasan, daging dan
pengolahan makanan. Metode ini tidak cocok untuk menilai pekerjaan yang menggunakan keyboard dan mouse, atau komputerisasi lainnya alat data-entry
Occhipinti dan Colombini, 1996.
E. Desain Kursi
Fokus dari kajian ergonomis akan mengarah ke upaya pencapaian sebuah perancanganan desain suatu produk yang memenuhi persyaratan Grandjean, 1988,
sehingga setiap rancangan desain harus selalu memikirkan kepentingan manusia, yaitu keselamatan, kesehatan, keamanan maupun kenyamanan. Menurut
Wignjosoebroto 2008, desain sebelum dipasarkan sebaiknya terlebih dahulu