Memperagakan pengurangan pecahan Dengan menggunakan karton berwarna
seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar.
Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata. Minat merupakan kecenderungan psikologis yang
menyenangi suatu objek, belum sampai melakukan kegiatan. Namun, minat adalah alat motivasi dalam belajar. Minat merupakan potensi psikologi yang dapat
dimanfaatkan untuk menggali motivasi. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.
Oleh karena itulah, motivasi diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang.
9
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, proses dan tujuan. Motivasi dipandang sebagai tujuan
berarti motivasi berfungsi sebagai daya penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi sebagai proses,
berarti motivasi dapat dirangsang oleh faktor luar untuk menimbulkan motivasi dalam diri seseorang. Maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi dipandang sebagai tujuan berarti
motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seseorang mempunyai keinginan untuk belajar sesuatu hal, maka dia akan termotivasi untuk
mencapainya. Secara definisi istilah “dorongan” atau “motif” adalah keadaan dalam diri
pribadi seseorang yang merupakan pemicu dalam melakukan suatu perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan “kebutuhan” lebih sering digunakan
untuk mengacu pada keadaan fisiologis seseorang yang tidak mempunyai suatu
9
Syaifudin Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, h.153
jaringan tertentu. Dari penjelasan tadi, dapat tergambar bahwa sebenarnya kebutuhan dan dorongan atau motif berjalan seiring namun tidak sama. Dorongan
atau motif lebih merupakan sesuatu yang merupakan akibat psikologis dari suatu kebutuhan.
10
Bagian dari diri anak yang bisa merasakan suatu keberhasilan adalah emosi. Bahkan, ini bisa membuat anak merasakan kepuasan sejati yang lebih besar
dari keberhasilan itu sendiri. Banyak ahli kecerdasan yang mengakui bahwa faktor terbesar keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecerdasan emosi. Nah, bagian
terpenting dari emosi tersebut adalah Motifasi Diri. Motivasi yang nantinya akan menumbuhkan sikap optimis, antusias, percaya diri dan tidak mudah menyerah.
11
Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri
seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
12
Sebagai siswa yang mulai belajar di kelas, mereka membawa sikap dan kebutuhan-kebutuhan. Keduanya, sikap dan kebutuhan mempengaruhi motivasi
dan partisipasi di dalamnya. Selama pelajaran, terlihat segera kegiatan siswa, perasaan-perasaannya dan pengalaman-pengalamannya mempengaruhi motivasi.
Jika siswa merasa kompeten karena prestasi mereka sendiri dan usaha-usaha mereka di-reinforced sesudah akhir pelajaran, mereka akan lebih termotivasi untuk
mengikuti tugas-tugas yang sama pada waktu yang akan datang.
13
Siswa dapat dimotivasi untuk mengerahkan segala tenaga yang dibutuhkan untuk belajar, antara lain dengan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, seperti
penggunaan pujian, umpan balik dan insentif atau hadiah.
10
Mulyani Sumantri, dkk, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001, Cet. I, h.3.24
11
Suyadi, Ternyata, Anakku Bisa Kubuat Genius, Yogyakarta: Power Books, 2009, Cet. I, h.144
12
Ade Sanjaya, Pengertian motivasi belajar siswa menurut para ahli definisi, http:aadesanjaya.blogspot. com201105motivasi-belajar-siswa.html, diunduh 30 Oktober 2013,
20.05 WIB.
13
Sri Esti Wuryani Djiwandono, ibid, h.361-362