Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tindakan

memulai pembelajaran berlangsung. Lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan hari ini. Pada tahap eksplorasi guru menjelaskan pelajaran yang telah lalu dan meberikan pertanyaan kepada beberapa siswa yang kurang mengerti. Selanjutnya pada tahap elaborasi guru menjelaskan pecahan yang senilai dengan menggunakan blok pecahan dari karton berwarna. Kemudian guru meminta beberapa siswa untuk maju kedepan kelas dan menunjukkan pecahan yang senilai menggunakan karton berwarna yang disediakan oleh guru. Setelah itu, guru memberikan LKS VII kepada masing-masing siswa untuk menambah pemahaman siswa. Saat siswa menunjukan pecahan senilai dapat dilihat pada gambar 4.13: Gambar 4.13 Siswa Menunjukkan Pecahan Senilai Pada gambar 4.13 siswa menunjukkan pecahan sama dengan dengan menggunakan karton berwarna yang telah disediakan oleh guru. Dan saat siswa mengerjakan LKS VII dapat dilihat pada gambar 4.14: Gambar 4.14 Siswa Mengerjakan LKS VII Pada gambar 4.14 siswa mengerjakan LKS VII secara individu, siswa ditugaskan mewarnai gambar blok pecahan di LKS tersebut sesuai dengan pecahan senilai yang ditentukan. Selanjutnya pada tahap konfirmasi, guru dan siswa menjawab bersama- sama LKS VII agar siswa dapat mengetahui jawaban yang sebenarnya dan menjadi koreksi bagi siswa yang menjawab kurang tepat. Kegiatan akhir pembelajaran ini guru memberikan nasehat agar siswa mempelajari pelajaran yang telah lalu. 3. Pertemuan kedelapan Rabu, 5 Februari 2014 Pada pertemuan ketiga pada siklus II jumlah siswa yang hadir adalah 34 siswa. Pertemuan ini dilakukan selama 2 x 35 menit, yakni dari pukul 10.00 sampai pukul 11.10 WIB. Terlebih dahulu guru mengabsen siswa sebelum memulai pembelajaran dan guru memberikan ice breaking kepada seluruh siswa, gunanya untuk mengkondisikan kesiapan siswa sebalum memulai pembelajaran berlangsung. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta memberitahukan kegiatan yang akan dilakukan siswa pada pertemuan hari ini. Setelah itu pada tahap eksplorasi guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya pada tahap elaborasi, guru menjelaskan mengenai pemecahan masalah yang terjadi pada pecahan dalam bentuk soal cerita. Guru memberikan beberapa contoh soal cerita kepada siswa dan siswa menjawab pertanyaan guru dengan dibimbing oleh guru. Lalu guru membagikan kepada masing-masing siswa LKS VIII untuk menambah tingkat pemahaman siswa pada pembelajaran hari ini. Setelah siswa menyelesaikan LKS VIII, guru dan siswa menjawab bersama-sama LKS VIII tersebut pada tahap konfirmasi. Saat siswa mengerjakan LKS VIII, dapat dilihat pada gambar 4.15: Gambar 4.15 Siswa Mengerjakan LKS VIII Pada gambar 4.15 siswa mengerjakan soal-soal LKS VIII yang berisikan mengenai soal cerita. Kegiatan akhir pembelajaran ini guru memberitahukan siswa untuk mempelajari seluruh pelajaran pecahan yang telah diajarkan, karena pertemuan selanjutnya membahas tentang keseluruhan materi yang telah diajarkan. 4. Pertemuan kesembilan Jum’at, 7 Februari 2014 Pada pertemuan keempat siklus II ini jumlah siswa yang hadir adalah 34 siswa. Pertemuan ini dilakukan selama 2 x 35 menit, yakni dari pukul 10.00 sampai pukul 11.10 WIB. Sebelum memulai pembelajaran guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan ice breaking kepada seluruh siswa, gunanya untuk mengkondisikan kesiapan siswa sebalum memulai pembelajaran berlangsung. Lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan hari ini. Setelah itu guru melakukan apersepsi pada tahap eksplorasi dengan menanyakan seluruh pertanyaan mengenai pecahan dari awal pembelajaranpenelitian dimulai karena pada pertemuan ini guru mengulang seluruh pembelajaran. Guru meminta siswa untuk menjelaskan pecahan yang telah dijelaskan guru menggunakan blok pecahan dengan karton berwarna. Dan dapat dilihat pada gambar 4.16 : Gambar 4.16 Siswa Menjelaskan Blok Pecahan Pada gambar 4.16 siswa sedang menjelaskan pecahan dengan menggunakan karton berwarna. Kemudian pada tahap elaborasi guru menjelaskan hasil dari jawaban siswa pada tahap eksplorasi. Setelah menjelaskan dan siswa sudah dapat memahami dan mengingat pembelajaran sebelumnya, guru membagikan siswa LKS IX untuk dikerjakan secara individu. Lalu pada tahap konfirmasi guru dan siswa mengerjakan LKS IX secara bersama-sama untuk menambah pemahaman siswa dan dapat mempelajari kesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengerjakan soal LKS IX. Saat siswa mengerjakan LKS IX, dapat dilihat pada gambar 4.17: Gambar 4.17 Siswa Mengerjakan LKS IX Pada gambar 4.17 terlihat siswa sedang mengerjakan soal-soal LKS IX secara individu yang mana LKS IX ini berisikan mengenai seluruh pelajaran pecahan yang telah diajarkan. Kegiatan akhir pembelajaran guru mengingatkan siswa untuk mempelajari soal-soal pecahan yang terdapat di buku paket Matematika kelas III, karena pertemuan pada besok hari adalah mempelajari soal-soal pecahan yang terdapat di buku paket Matematika kelas III. 5. Pertemuan kesepuluh dan Akhir Siklus II Sabtu, 8 Februari 2014 Pada pertemuan kelima siklus II ini jumlah siswa yang hadir adalah 34 siswa. Pertemuan ini dilakukan selama 2 x 35 menit, yakni dari pukul 10.00 sampai pukul 11.10 WIB. Sebelum memulai pembelajaran guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa. Sebelum memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan hari ini. Kemudian pada tahapan eksplorasi guru menjelaskan seluruh pelajaran pecahan dengan menggunakan blok pecahan terbuat dari karton berwarna. Selanjutnya pada tahap elaborasi, guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal pecahan di buku paket Matematika kelas III latihan 3, 4, 5, 7 dan 10. Dan mengerjakannya guru memberikan waktu 15 menit setiap latihannya. Saat siswa mengerjakan soal-soal latihan, dapat dilihat pada gambar 4.18 dan 4.19: Gambar 4.18 Gambar 4.19 Siswa Mengerjakan Latihan Siswa Mengerjakan Latihan Gambar 4.18 dan 4.19 menunjukkan siswa sedang mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat di buku peket matematika secara individu. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan angket motivasi belajar siswa untuk diisi oleh siswa sebagai acuan guru terhadap motivasi belajar siswa yang terjadi pada siklus II. Dan hasil angket motivasi siswa siklus II sebagai penentuan apakah ada peningkatan dari siklus I ke siklus II. Adapun angket motivasi belajar siswa pada siklus II, dapat dilihat pada table di bawah ini:

c. Tahap Observasi Pembelajaran dan Observasi Siswa

Observer melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran selama guru melakukan tindakan pembelajaran dengan menerapkan alat peraga “Blok Pecahan” yang terbuat dari karton berwarna pada siklus II. Adapun informasi yang diperoleh tentang aktifitas gurupeneliti, siswa dan efektifitas alat peraga yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan pengamatan yang dilakukan melalui lembar pengamatan dapat dilihat Terlampir. Adapun lembar observasi pembelajaran yang digunakan di siklus II sama dengan lembar observasi pembelajaran yang digunakan di siklus I. Dapat diketahui bahwa proses pembelajaran matematika pada siklus II meningkat karena hampir seluruh siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan kreatifitas guru, motivasi dan keaktifan siswa serta efektifitas alat peraga “Blok Pecahan” yang digunakan. Tabel 4.3 Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus II No. Kegiatan Siswa Jumlah Siswa 6 7 8 9 10 1. Bertanya 10 5 15 5 29,4 14,7 44,1 14,7 2. Menjawab 10 20 20 20 15 29,4 58,8 58,8 58,8 44,1 3. Bekerjasama menggunting, dll 4. Mengerjakan LKS Individu 34 34 34 34 34 100 100 100 100 100 5. Menggambar dan Mewarnai Individu 34 34 34 34 34 100 100 100 100 100 6. Ketertiban 30 34 34 34 34 88,2 100 100 100 100 7. Kelengkapan Alat 34 34 34 34 34 100 100 100 100 100 Adapun motivasi dan ketertiban pada siklus II terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II pada khususnya. Hal ini terlihat dari lembar observasi siswa dari siklus I ke siklus II. Oleh karena itu dari hasil lembar observasi siswa diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga “Blok Pecahan” dapat diakhiri hanya sampai siklus II saja, hal tersebut dikarenakan sudah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Selain itu setelah melihat tabel diatas pada siklus II pertemuan keenam sampai kesepuluh, kegiatan siswa pada saat bertanya berkurang akan tetapi kegiatan menjawab pada siklus II ini meningkat dikarenakan siswa sudah mulai memahami materi pecahan, terutama pada pertemuan keenam tidak ada siswa yang bertanya dikarenakan pada pertemuan keempat dan kelima materi tersebut sudah sedikit dimengerti. Selanjutnya pada kegiatan siswa bekerja sama tidak ada karena pada siklus II ini guru tidak mengadakan kerja kelompok. d. Tahap Refleksi Melalui refleksi, terjadi peningkatan pada siklus II yaitu: 1 Aktivitas siswa di dalam kelas pada saat pembelajaran sudah kondusif. 2 Siswa dan siswi sudah lebih aktif dalam bertanya.

B. Analisis Data

1. Penerapan Alat Peraga ”Blok Pecahan” Dalam Upaya Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas III di SDN Cakung Barat 04 Pagi Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga “Blok Pecahan” pada materi pecahan sederhana yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Data motivasi belajar siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel-tabel selanjutnya. Pada tabel-tabel selanjutnya menunjukan bahwa terdapat peningkatan motivasi dari siklus I ke siklus II. Hal ini terlihat pada hasil angket motivasi siswa, hasil observasi pembelajaran dan observasi siswa serta tingkat pemahaman siswa dari siklus I ke siklus II.

2. Hasil Observasi Siswa

Pada hasil observasi siswa, gurupeneliti mengobservasi seluruh siswa setiap harinya sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang telah dipersiapkan oleh peneliti sebelum penelitian dimulai. Pada hasil observasi siswa terdapat angka “0” yang artinya tidak ada aktivitas pada pertemuan saat itu sedangkan angka kecil seperti “5, 10, 15, 18” yang artinya minimnya aktivitas pada pertemuan saat itu. Hasil observasi siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 : Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa Kegiatan Siswa Pertemuan Siklus I Siklus II 1 2 3 4 5

6 7

8 9 10 Bertanya 15 15 10 5 10 5 15 5 44, 1 44,1 29, 4 14, 7 29,4 14,7 44,1 14,7 Menjawab 20 20 25 5 10 20 20 20 15 58, 8 58,8 73, 5 14, 7 29,4 58,8 58,8 58,8 44,1 Bekerjasama mengguntin g, dll 30 30 88, 2 88,2 0 0 Mengerjakan LKS Individu 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Menggambar dan Mewarnai Individu 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Ketertiban 34 34 34 30 18 30 34 34 34 34 100 100 100 88, 2 88,2 100 100 100 100 Kelengkapan Alat 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Dari tabel 4.4 jumlah siklus I dan siklus II pada setiap kegiatan akan dirangkum pada tabel 4.5: Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II Kegiatan Jumlah Siklus dan Presentase I II Bertanya 45 35 26,4 20,5 Menjawab 70 85 41,1 50 Bekerjasama 60 35,2 Mengerjakan LKS 170 170 100 100 Menggambar dan Mewarnai 170 170 100 100 Ketertiban 150 166 88,2 97,6 Kelengkapan Alat 170 170 100 100 Dapat dilihat dari tabel 4.5 pada kegiatan bertanya pada siklus I hasilnya lebih besar dibandingkan siklus II dikarenakan pada pertemuan keenam siswa tidak ada yang bertanya karena lebih banyak kegiatan dengan menggunakan karton dan siswa sudah mulai memahami materi, sedangkan pada pertemuan kedelapan dan kesepuluh hanya 5 orang siswa yang bertanya dikarenakan materi pada saat itu lebih mudah. Selanjutnya kegiatan bekerjasama pada siklus I lebih besar dibandingkan siklus II dikarenakan kegiatan kelompok hanya terjadi pada siklus I pertemuan pertama dan kedua sedangkan pada siklus II tidak ada kegiatan kelompok. Lalu pada kegiatan mengerjakan LKS, menggambar dan mewarnai dan kelengkapan alat tidak ada perubahan dari siklus I ke siklus II. Kemudian pada kegiatan menjawab dan ketertiban terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN ALAT PERAGA RIIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SDN 01 KEBAK JUMANTONO.

0 0 6

PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR Penggunaan Alat Peraga Gambar Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas II SDN I Bentangan Wonosari Klaten.

0 0 15

PENDAHULUAN Penggunaan Alat Peraga Gambar Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas II SDN I Bentangan Wonosari Klaten.

0 0 4

PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR Penggunaan Alat Peraga Gambar Dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas II SDN I Bentangan Wonosari Klaten.

0 1 11

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENYEDERHANAAN PECAHAN DALAM PELAJARAN Penggunaan Alat Peraga Bangun Datar untuk Meningkatkan Pemahaman Penyederhanaan Pecahan dalam Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Mojo 04 K

0 1 43

Penggunaan Alat Peraga Blok Pecahan untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pecahan Senilai dalam Pembelajaran Matematika di Kelas IV SDN Rajagaluh Lor II Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.

6 38 46

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BALANGAN 1 MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 195

Penggunaan Metode Cooperative Integrated. dpdf

0 0 21

PENGGUNAAN KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA BLOK PECAHAN KELAS III SDN 21 PONTIANAK BARAT

0 0 13