98
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
7.1.1. Prevalens rate ISPA pada balita di wilayah Kelurahan Ilir Gunungsitoli Kabupaten Nias tahun 2008 sebesar 79,6.
7.1.2. Proporsi balita yang menderita ISPA terbesar pada balita yang berumur 2-59 bulan yaitu sebesar 80, berjenis kelamin perempuan sebesar 85,3, status
gizi tidak baik sebesar 89,1, berat badan lahir rendah 2.500 gram sebesar 92,9, balita yang tidak ASI eksklusif sebesar 84,2, dan balita yang
imunisasinya tidak lengkap sebesar 90,3. 7.1.3. Proporsi umur ibu balita yang menderita ISPA terbesar adalah umur 20
tahun sebesar 85,7, pendidikan rendah sebesar 83,5, pekerjaan selain Ibu Rumah Tangga IRT sebesar 83,3, dan pendapatan keluarganya Rp.
820.000 perbulan sebesar 88,1. 7.1.4. Proporsi balita yang menderita ISPA terbesar pada balita yang tinggal
dirumah dengan kondisi udaranya lembab sebesar 85,8, suhu ruangannya tidak baik sebesar 86,8, ventilasi rumah tidak baik sebesar 92,6,
kepadatan hunian rumah tergolong padat sebesar 88,9, terbiasa menggunakan obat anti nyamuk sebesar 84,4, menggunakan kayu bakar
sebagai bahan bakar untuk memasak sebesar 83,3, dan yang di dalam rumahnya tidak ada perokok sebesar 84,4.
Universitas Sumatera Utara
99 7.1.5. Ada hubungan yang bermakana antara status gizi balita dengan kejadian
ISPA p=0,015; ASI eksklusif dengan kejadian ISPA p=0,011; status imunisasi dengan kejadian ISPA p=0,007.
7.1.6. Ada hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan kejadian ISPA p=0,023.
7.1.7. Ada hubungan yang bermakna antara kelembaban ruangan dengan kejadian ISPA p=0,005; ventilasi dengan kejadian ISPA p=0,000; kepadatan hunian
rumah dengan kejadian ISPA p=0,037. 7.1.8. Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur balita p=0,128, jenis
kelamin balita p=0,089, berat badan lahir dengan p=0,304, umur ibu p=0,875, pendidikan ibu p=0,096, pekerjaan ibu p=0,456, suhu ruangan
p=0,111, pemakaian obat anti nyamuk p=0,454, bahan bakar untuk memasak p=0,786, dan keberadaan perokok p=0,341 dengan kejadian
ISPA pada balita. 7.1.9. Hasil analisis multivariat diperoleh bahwa faktor dominan yang
mempengaruhi kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Ilir Gunungsitoli Kabupaten Nias tahun 2008 adalah ventilasi rumah, pendapatan keluarga, dan
status ASI eksklusif dengan probabilitasnya sebesar 80,9.
7.2. Saran