Aspek Pengukuran KERANGKA KONSEP

46 1. Padat, jika kepadatan penghuni ≤ 3,9 m 2 orang 2. Tidak Padat, jika kepadatan penghuni ≥ 4m 2 orang 3.2.16. Pemakaian Obat Anti Nyamuk adalah kebiasaan menggunakan anti nyamuk di dalam rumah atau ketika tidur pada malam hari, dikategorikan atas: 1. Ya 2. Tidak 3.2.17. Bahan Bakar Untuk Memasak adalah bahan bakar yang digunakan saat memasak setiap hari, dikategorikan atas : 1. Kayu Bakar 2. Minyak Tanah 3.2.18. Keberadaan Perokok adalah keberadaan perokok dalam rumah yang dikategorikan atas : 1. Ada 2. Tidak ada

3.3. Aspek Pengukuran

Variabel yang diukur dan dianalisa dalam penelitian ini adalah : No. Variabel Cara dan Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Kejadian ISPA Wawancara kuesioner 1. ISPA batuk dan atau pilek, disertai demam atau tidak 2. Tidak ISPA apabila tidak terdapat salah satu dari tanda- tanda diatas Nominal 2. Status Gizi Dengan menimbang BB, menanyakan umur kuesioner dan timbangan duduk 1. Gizi baik : bila Z_Skor terletak ≥ -2 SD 2. Gizi Tidak baik : bila Z_Skor terletak pada -2 SD Ordinal Universitas Sumatera Utara 47 3. Berat Badan Lahir Wawancara dan melihat KMS kuesioner 1. Berat bayi lahir ≥ 2500 gram 2. Berat bayi lahir 2500 gram Ordinal 4. Status ASI Eksklusif Wawancara kuesioner 1. Ada : jika ASI saja sampai 6 bulan 2. Tidak ada : jika ASI 6 bulan ditambah makanan tambahan Ordinal 5. Status Imunisasi Wawancara dan melihat KMS kuesioner 1. Lengkap : bila balita sudah mendapatkan imunisasi yang harus diperolehnya sesuai dengan batas usianya, BCG : 0-11 bulan, DPT 3x : 2-11 bulan, Polio 4x : 0-11 bulan, Campak 1x : 9-11 bulan, Hepatits B 3x: 0-11 bulan 2. Tidak lengkap : bila balita tidak mendapatkan imunisasi yang seharusnya diperolehnya sesuai umur. Ordinal 6. Pendapatan Keluarga Wawancara kuesioner 1. Rp. 820.000, 2. ≥ Rp. 820.000.- Ordinal 7. Kelembaban Ruangan Observasi kuesioner, mengukur dengan Dry and Wet Thermometer 1. Baik: jika kelembaban 40- 70 atau optimum 60 2. Tidak baik: Jika kelembaban 40 dan 70 Ordinal 8. Suhu Ruangan Observasi kuesioner, mengukur dengan Thermometer 1. Baik : Suhu ruangan 18-30 C 2. Tidak baik : Suhu ruangan 18 C dan 30 C Ordinal 9. Ventilasi Rumah Observasi kuesioner, membandingkan luas ventilasi dengan luas ventilasi 1.Baik : Jika ventilasi ≥ 10 luas lantai 2.Tidak Baik : Jika ventilasi 10 luas lantai Ordinal Universitas Sumatera Utara 48 10. Kepadatan Hunian Rumah Wawancara kuesioner 1.Padat : jika kepadatan penghuni ≤ 3,9 m 2 orang 2.Tidak padat : jika kepadatan penghuni ≥ 4m 2 orang Ordinal 11. Pemakaian Anti Nyamuk Wawancara kuesioner 1. Ya : jika menggunakan anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk 2. Tidak : jika tidak sama sekali menggunakan anti nyamuk dalam rumah. Ordinal 12. Keberadaan Perokok Wawancara kuesioner 1. Ada : bila ada anggota keluarga yang merokok dalam rumah 2. Tidak ada : bila tidak ada anggota keluarga yang merokok dalam rumah Ordinal Universitas Sumatera Utara 49

BAB 4 METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Keacamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

9 65 141

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7