Jenis Kelamin Status Gizi

78 disebabkan oleh kebiasaan membawa anak balita keluar rumah dan waktu anak-anak lebih banyak di luar rumah untuk bermain bersama teman-temannya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Taisir di Kelurahan Lhok Bengkuang Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan dengan desain cross sectional didapatkan proporsi ISPA pada balita berusia 12-59 bulan sebesar 79. 39

b. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPA pada balita yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 74,4, sedangkan anak perempuan sebesar 85,3. Tabel 5.10. 74.4 85.3 25.6 14.7 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Laki-laki Perempuan Jenis Ke lam in Balita P ro p o rs i K ej ad ia n IS P A ISPA Tidak ISPA Gambar 6.3. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin Balita Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunungsitoli Tahun 2008. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p=0,089 p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin balita dengan kejadian ISPA pada balita. Universitas Sumatera Utara 79 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Kartasasmita 1993, yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan prevalensi, insiden maupun lama ISPA pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. 11

c. Status Gizi

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPA pada balita yang status gizinya baik sebesar 73,1, sedangkan pada balita yang status gizinya tidak baik sebesar 89,1. Tabel 5.10. 73.1 89.1 26.9 10.9 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Baik Tidak Baik Status Gizi Balita P ro p o rs i K e ja d ia n IS P A ISPA Tidak ISPA Gambar 6.4. Diagram Bar Tabulasi Silang Antara Status Gizi Balita Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunungsitoli Tahun 2008. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara status gizi balita dengan kejadian ISPA pada balita. Hal ini menunjukkan bahwa prevalens rate ISPA lebih besar pada anak yang status gizinya tidak baik dibandingkan dengan anak yang status gizinya baik 89,1 : 73,1; χ 2 =5,939; p=0,015. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Muluki di Puskesmas Palanro Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru 2002-2003 dengan desain cross sectional Universitas Sumatera Utara 80 didapatkan bahwa proporsi anak balita yang menderita ISPA lebih besar pada anak balita yang status gizinya tidak baik dari pada yang status gizinya baik p=0,000. 40 Dengan adanya hubungan status gizi terhadap kejadian ISPA pada balita di kelurahan Ilir ini harus segera dilakukan antisipasi oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita dengan memberikan makanan yang bergizi dan susu untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka.

d. Berat Badan Bayi Lahir

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Keacamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

9 65 141

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7