Kerangka Konsep Definisi Operasional

42

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

FAKTOR BALITA 1. Umur Balita 2. Jenis Kelamin Balita 3. Status Gizi Balita 4. Berat Badan Lahir 5. Status ASI Eksklusif 6. Status Imunisasi FAKTOR IBU 1. Umur Ibu 2. Pendidikan Ibu 3. Pekerjaan Ibu 4. Pendapatan Keluarga FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH 1. Kelembaban Ruangan 2. Suhu Ruangan 3. Ventilasi Rumah 4. Kepadatan Hunian Rumah 5. Pemakaian Anti Nyamuk 6. Bahan Bakar Untuk Memasak 7. Keberadaan Perokok KEJADIAN ISPA PADA BALITA Universitas Sumatera Utara 43

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas ISPA Kejadian infeksi saluran pernafasan atas pada balita adalah penyakit infeksi saluran pernafasan dengan tanda-tanda klinis pada balita dalam waktu dua minggu terakhir, dapat dikategorikan atas : 1. ISPA batuk dan atau pilek, disertai demam atau tidak 2. Tidak ISPA apabila tidak terdapat salah satu dari tanda-tanda diatas Jika dalam keluarga jumlah balita lebih dari 1 orang maka yang diteliti adalah balita yang usianya paling muda 3.2.2. Umur Balita adalah usia balita yang dihitung sejak dilahirkan sampai dengan dilakukan penelitian ini, dikategorikan atas : 1. 2 bulan 2. 2- 11 bulan 3. 12- 59 bulan 3.2.3. Jenis Kelamin adalah jenis kelamin balita yang merupakan objek penelitian, dikategorikan atas : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.4. Status Gizi Balita adalah keadaan gizi anak balita saat dilakukan penelitian dilihat dari pengukuran antropometrik berdasarkan BBU dengan menggunakan standar 2 score, dikategorikan atas : 1. Gizi Baik : Gizi Baik dan Gizi lebih 2. Gizi Tidak Baik : Gizi Kurang dan Gizi buruk 3.2.5. Berat Badan Lahir adalah berat badan lahir balita pada waktu lahir sesuai yang tercatat pada KMS, dikategorikan atas: Universitas Sumatera Utara 44 1. Berat bayi lahir ≥ 2500 gram 2. Berat bayi lahir 2500gram 3.2.6. Status ASI Eksklusif adalah adatidaknya balita mendapat ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan tanpa mendapatkan makanan tambahan dan minuman lain selain ASI. 1 Ada, jika balita dengan ASI saja sampai usia 6 2 Tidak ada, jika balita tidak hanya ASI saja sampai usia 6 bulan 3.2.7. Status Imunisasi adalah jenis imunisasi yang sudah didapatkan oleh balita sesuai dengan batas waktu pemberian usia bayi dan frekuensi mendapatkannya yaitu, BCG : 0-11 bulan, DPT 3x : 2-11 bulan, Polio 4x : 0- 11 bulan, Campak 1x : 9-11 bulan, Hepatits B 3x: 0-11 bulan, dikategorikan atas : 1. Lengkap, bila balita sudah mendapatkan imunisasi yang harus diperolehnya sesuai dengan batas usianya, BCG : 0-11 bulan, DPT 3x : 2-11 bulan, Polio 4x : 0-11 bulan, Campak 1x : 9-11 bulan, Hepatits B 3x: 0-11 bulan 2. Tidak lengkap, bila balita tidak mendapatkan imunisasi yang seharusnya diperolehnya sesuai umur. 3.2.8. Umur Ibu adalah usia ibu yang dihitung sejak lahir sampai dilakukan penelitian ini sesuai ulang tahun terakhir yang dikategorikan atas : 1. 30 tahun 2. ≥ 30 tahun 3.2.9. Pendidikan Ibu adalah tingkat pendidikan formil terakhir ibu balita, dikelompokkan atas : 1. Rendah : Belum sekolah, SD, SMP 2. Tinggi : SMA-Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara 45 3.2.10. Pekerjaan Ibu adalah kegiatan yang dilakukan sehari-hari oleh ibu balita baik di dalam rumah maupun diluar rumah, dikategorikan atas : 1. Bekerja : Pegawai Negeri Sipil PNS, wiraswasta, karyawan, petaninelayan 2. Tidak bekerja : Ibu Rumah Tangga IRT 3.2.11. Pendapatan Keluarga adalah jumlah hasil pekerjaan utama maupun tambahan berdasarkan Upah Minimum Sumatera Utara tahun 2008 sebesar Rp.820.000., dibedakan atas : 1. Pendapatan keluarga ≥ Rp. 820.000,- 2. Pendapatan keluarga Rp. 820.000.- 3.2.12. Kelembaban Ruangan adalah kelembaban udara dalam rumah yang diukur pada saat observasi, dikategorikan atas : 1. Baik, jika kelembaban ruangan 40-70 2. Tidak Baik, jika kelembaban ruangan 40 atau 70. 3.2.13. Suhu Ruangan adalah suhu ruangan dalam rumah yang diukur dengan termometer ketika observasi, dikategorikan atas : 1. Baik, jika suhu ruangan berada pada interval 18 C-30 C 2. Tidak Baik, jika suhu ruangan 18 C atau 30 C 3.2.14. Ventilasi Rumah adalah keadaan luas penghawaan atau ventilasi rumah yang permanen minimal 10 dari luas lantai yang diukur pada saat observasi, dikategorikan atas : 1. Baik, jika luas ventilasi ≥ 10 luas lantai 2. Tidak Baik, jika luas ventilasi 10 luas lantai 3.2.15. Kepadatan Hunian Rumah adalah kepadatan penghuni dalam rumah yang dibedakan atas : Universitas Sumatera Utara 46 1. Padat, jika kepadatan penghuni ≤ 3,9 m 2 orang 2. Tidak Padat, jika kepadatan penghuni ≥ 4m 2 orang 3.2.16. Pemakaian Obat Anti Nyamuk adalah kebiasaan menggunakan anti nyamuk di dalam rumah atau ketika tidur pada malam hari, dikategorikan atas: 1. Ya 2. Tidak 3.2.17. Bahan Bakar Untuk Memasak adalah bahan bakar yang digunakan saat memasak setiap hari, dikategorikan atas : 1. Kayu Bakar 2. Minyak Tanah 3.2.18. Keberadaan Perokok adalah keberadaan perokok dalam rumah yang dikategorikan atas : 1. Ada 2. Tidak ada

3.3. Aspek Pengukuran

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Keacamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

9 65 141

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7