Hubungan Umur Balita Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Kejadian ISPA Pada Balita

64

a. Hubungan Umur Balita Dengan Kejadian ISPA Pada Balita

Pada variabel umur balita dapat dilihat bahwa dari 12 orang balita yang berusia 2 bulan sebanyak 9 orang 75,0 diantaranya mengalami ISPA dan 3 orang 25,0 tidak ISPA, dari 43 orang balita berusia 2-11 bulan sebanyak 30 orang 69,8 mengalami ISPA dan 13 orang 30,2 tidak ISPA, dari 102 orang balita berusia 12-59 bulan sebanyak 86 orang 84,3 mengalami ISPA dan 16 orang 15,7 tidak ISPA. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara umur balita dengan kejadian ISPA pada balita.

b. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian ISPA Pada Balita

Pada variabel jenis kelamin dapat dilihat bahwa dari 82 orang balita yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 61 orang 74,4 diantaranya mengalami ISPA dan 21 orang 25,6 tidak ISPA, dari 75 orang balita yang berjenis kelamin perempuan 64 orang 85,3 mengalami ISPA dan 11 orang 14,7 tidak ISPA. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian ISPA pada balita.

c. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian ISPA Pada Balita

Pada variabel status gizi dapat dilihat bahwa dari 93 orang balita yang berstatus gizi baik sebanyak 68 orang 73,1 diantaranya mengalami ISPA dan 26 orang 26,9 tidak ISPA, dari 64 orang yang status gizinya tidak baik sebanyak 57 orang 89,1 mengalami ISPA dan 7 orang 10,9 tidak ISPA. Berdasarkan hasil Universitas Sumatera Utara 65 analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian ISPA pada balita.

d. Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Kejadian ISPA Pada Balita

Pada variabel berat badan lahir dapat dilihat bahwa dari 143 orang balita yang berat lahirnya ≥2.500 gram sebanyak 112 orang 78,3 diantaranya mengalami ISPA dan 31 orang 21,7 tidak ISPA, dari 14 orang balita yang berat lahir 2.500 gram sebanyak 13 orang 92,9 mengalami ISPA dan 1 orang 7,1 tidak ISPA. Berdasarkan hasil analisis statistik uji Chi Square tidak dapat dilakukan karena ada 1 sel 25 expected count nilai kurang dari 5, dilanjutkan dengan Fisher’s Exact Test diperoleh nilai p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara berat badan lahir dengan kejadian ISPA pada balita.

e. Hubungan Status ASI Eksklusif Dengan Kejadian ISPA Pada Balita

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Keacamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

9 65 141

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7