Variasi Proses Material Variasi Eksperensial Teks Translasional Mangupa Bahasa Mandailing – Inggris

variasi realisasi terutama dalam T2, hal ini disebabkan karena adanya jarak budaya dan perbedaan sistem bahasa yang menjadi salah satu faktor pemicu dari begitu variatifnya realisasi T1 : T2. Bahasa Mandailing dan bahasa Inggris adalah dua bahasa yang berbeda yang dalam hal ini akan dijelaskan dalam bentuk klausa per klausa. Setelah dilakukan penganalisaan dari setiap klausa ditemukan adanya beberapa unsur kategori proses perubahan yang terjadi di dalamnya baik pengurangan maupun penambahan kategori proses dan juga unsur – unsur perubahan lainnya sehingga meyebabkan munculnya beberapa nilai variasi dari teks sumber T1 ke teks bahasa sasaran T2. Meskipun demikian persamaan dan perbedaan yang ditemukan didalamnya sebagian klausa teks Mangupa ditemukan hampir memiliki nilai variasi nol yang artinya mempunyai nilai variasi rendah, dengan kata lain antara T1 dan T2 hampir tidak memilki perbedaan yang begitu jauh baik berdasarkan struktural maupun dari segi semantiknya. Proses – proses yang mengalami perubahan dalam teks T2 adalah proses doing, happening, eksistensial, behavioral, saying, attributive, identifying, seeing. Variasi – variasi tersebut akan dideskripsikan pada T1: T2 sebagai berikut.

1. Variasi Proses Material

Proses material meliputi dua jenis proses, doing, dan happening. Proses doing adalah proses yang mempresentasikan entitas yang melakukan satu tindakan, yang mungkin dilakukan kepada entitas lain . Sebagai contoh, “ Rina mencuci pakaian” dengan Rina sebagai pelaku dan pakaian sebagai sasaran Universitas Sumatera Utara perlakuan. Proses doingmerupakan bagian dari proses material material proses dalam sistem transitivitas klausa Halliday. Berikut contoh – contoh klausa dengan proses doing yang mengalami perubahan dalam versi Mandailing ke Inggris.

1. T1

Sarat be manompi- majunjung Eksist. T2 A lot of thing are carrying on your back and head Partisipan Proses : Rel. Sirkumst. : tempat penuh gendongan dan junjungan - Data ini memperlihatkan adanya perubahan proses yang terjadi dari eksistensi T1 ke proses material pada T2. Proses doing yang diwujudkan dengan verba predikat membawa telah menggantikan kedudukan Eksistensi yang mempunyai makna ada dari bahasa sumbernya T1. Variasi ini disebut sebagai Variasi Empat. 2. Variasi Proses Mental Perubahan proses berikutnya adalah menjadi proses mental, yang mencakup proses thinking, mental yang lebih menekankan pada kognisi dan Universitas Sumatera Utara proses feeling, yang lebih menekankan pada perasaan atau afeksi. Berikut sampel klausa yang mengalami perubahan dari sirkumstan menjadi proses menta lsebagai berikut di bawah ini. 2. T1 Sahino ma i samalu Proses : Rel. T2 Harmony will be retained Gol Proses : mental sependeritaan dan seaiblah kita - Data ini memperlihatkan munculnya sebuah kategori proses mental T2 yang mengalami perubahan menjadi proses verba predikat yaitu menjadi proses mental. Proses relasional berubah menjadi proses mental. Variasi ini disebut srbagai Variasi Empat. 3. Variasi Proses Relasional Proses lain yang mengalami perubahan adalah proses relasi yang meliputi relasi attributive dan relasi identifying. Data yang terkumpul menunjukkan proses ini diterjemahkan menjadi 3 macam proses yang berbeda, yakni feeling,seeing, dan proses existential. 3. T1 Anso adong Saparinggas muyu mangkuling Eksist. Gol Aktor T2 So that you may become Pleased Universitas Sumatera Utara Aktor Proses : rel. Gol Supaya hati kalian selalu lapang - Data ini memperlihatkan adanya perubahan unsur eksistensi menjadi proses relasional pada T2. Adanya kata verbapredikat ‘become’ yang hadir pada T2 dalam hal ini tidak diartikan ‘menjadi’ namun lebih menekankan pada makna keberadaan become tersebut dianggap sebagai adanya suatu hubungan keterlibatan dari unsur subjeknya. Variasi ini disebut sebagai Variasi Empat. 4.Variasi Proses Verbal saying Perubahan proses “saying” dalam data klausa sumber hanya ditemukan satu varian saja, yakni menjadi proses atributif. Perubahan prosesnya dapat ditinjau dari verba utama sebagai proses “berbicara” yang jelas merupakan proses saying. Berikut sampel klausa dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 4. T1 Gorsing nai, songon ma doa nami tu Tuhan Proses : rel. Attribut Gol T2 We pray to God Aktor Proses : verba Gol Universitas Sumatera Utara Doa kami kepada Tuhan - Data ini memperlihatkan munculnya sebuah unsur verbal terdapat pada T2. Hadirnya Verbal pada klausa ini tidak mengalami perubahan makna karena keduanya mempunyai makna yang sejalan dengan bahasa sumberya. Variasi ini disebut sebagai Variasi Empat. 5.Variasi Proses Perilaku behavioral Proses behavioral adalah proses kombinasi, yang melibatkan dua bentuk proses yang menyatu dalam satu kesatuan verba. Data yang terindentifikasi memperlihatkan proses ini bisa berubah menjadi proses doing, existensial, seeing, saying dan feeling. Agar kalian seperti siala sampagul - Data ini memperlihatkan dengan munculnya suatu unsur behavioral pada kedua teks tersebut T1 : T2 sehingga kedua teks