Pandapotan Nasution yang diterbitkan tahun 2001 oleh Yayasan Parsarimpunan ni Tondi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah klausa yang terdapat dalam teks Mangupa Bahasa Mandailing dan Bahasa Inggris. Analisis terhadap
data berupa satuan – satuan klausa yang merepresentasikan satuan – satuan makna eksperensial.
Sumber data penelitian ini adalah : Hasil penelitian disertasi yang berjudul Penerjemahan Teks Mangupa dari Bahasa Mandailing ke dalam Bahasa Inggris
oleh Syahron Lubis 2009. Disertasi Sekolah Pascasarjana, Fakultas Ilmu Budaya USU Medan – Sumatera Utara. Dalam disertasi ini yang dijadikan sumber
data adalah teks Mangupa dalam bahasa Mandailing dan hasil terjemahan teks Mangupa dalam bahasa Inggris.
3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Penelitian ini mengumpulkan data – data yang berwujud klausa per klausa dari kedua bahasa sebagai sumber data. Datanya berwujud klausa – klausa dalam
dua bahasa yang berbeda, yakni bahasa Mandailing dan bahasa Inggris. Teknik yang yang dipilih untuk menjaring data adalah dengan menggunakan cara
pengamatan yaitu pencatatan data, penganalisaan data dan penyimpulan Moleong, 2006 :29. Dimana seluruh klausa pada teks Mangupa didata, lalu di
catat ulang, kemudian ditentukan variasi eksperensialnya dari masing – masing klausa tersebut. Setelah itu, ditentukan faktor kontekstual yang mendorong
Universitas Sumatera Utara
terjadinya variasi eksperensial tersebut. Pencatatan dilakukan secara elektronik dengan menyalin tiap klausa dari sumber data yang tersimpan dalam arsip
komputer. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan teks Mangupa bahasa Mandailing dan terjemahannya dalam bahasa Inggris.
3.4 Teknik Analisis Data
Menurut Halliday 2004: 34 analisis suatu wacana dilakukan dengan terlebih dahulu dengan memilah kalimat ke dalam klausa, lalu mengidentifikasi
klausa yang mengandung makna eksperensial dari teks Mangupa tersebut. Berikut langkah – langkah analisis data dalam penelitian ini :
1. Mengidenifikasi ekperensial dari teks Mangupa baik dalam bahasa sumber
maupun bahasa sasaran dengan menggunakan teori LSF. Berikut sebagai contoh sederhana klausa yang diambil dari tekspantun Mangupa dari
bahasa Mandailing ke dalam bahasa Inggris dengan cara menganalisis dan mengidentifikasi dari sudut eksperensialnya :
Bahasa Mandailing T1
Parjolo Au
marsantabi tu barisan ni dalihan na
tolu, anak boru, dan mora Sirkums : waktu
Aktor Proses :
mental Gol
Bahasa Inggris T2
First of all I
would like to
apologize to barisan ni dalihan na
tolu, anak boru, dan mora Sirkums : waktu
Aktor Proses :
Gol
Universitas Sumatera Utara
mental Terlebih dahulu saya minta maaf dari jajaran dalihan na tolu, kahanggi, anak
boru, dan mora.
1. Langkah selanjutnya adalah dengan melihat faktor kontekstual yang
mendorong terjadinya variasi eksperensial. Terjadinya variasi eksperensial pada teks maupun pantun Mangupa bahasa Mandailing ke dalam bahasa
Inggris disebabkan oleh faktor dari dalam intrinsik maupun dari luar ekstrinsik konteks teks. Dari faktor ekstrinsik bila dilihat dari segi
budayanya yang meliputi perangkat intelektual dan perangkat praktis penerjemahannya. Caranya yaitu dengan membandingkan setiap klausa
yang ada, lalu dilihat perangkat yang menyebabkn kelemahan terjemahan. Penganalisaan data variasi yang dominan dapat ditentukan dengan
pendeskripsian faktor intrinsik dan ekstrinsik dari setiap klausa yang menjadi variasi dominan dalam translasional teks Mangupa. Sebagai
contoh fakkor intrinsik yang mempengaruhi variasi yang dominan sebagai berikut:
2. T1
Tuhan Yang Maha Kuasa
mangalehen halapangan dohot
hatorkisan di hita sude na
rap juguk Paradaton
Aktor Proses :
verbal Gol
Resipien
T2
God for giving
opportunity and health
to all of us sitting
in Paradaton
Universitas Sumatera Utara
Aktor Proses
: Verbal
Gol Resipien
kelapangan dan kesehatan kepada kita semua yang sedang duduk di Paradaton.
- Contoh di atas memperlihatkan bahwa tidak adanya perubahan unsur
gramatikal klausa pembentuk unsur eksperensial pada T1 dan T2 yang berupa kata kerja. Dari data di atas dapat dilihat unsur gramatikal
pembentuk eksperensial di T1 adalah Verbal Proses Verba dan kedudukannya tetap menjadi subjek di ekperensial T2. Tidak adanya
perubahan pada unsur gramatikal khususnya unsur proses maka dapat disimpulkan bahwa dalam kluasa ini tidak adanya terjadi variasi atau
variasi ini dikatakan sebagai variasi 0 karena baik T1 dan T2 mempunyai makna yang sama dan gramatikal yang tidak berubah.
3. Sebagai langkah terakhir adalah sebuah penentuan faktor yang mendorong
terjadinya variasi eksperensial terhadap ketepatan terjemahan degan melihat apakah penerjemahan tersebut sudah sesuai, cukup sesuai, tidak
sesuai, dan sangat tidak sesuai dengan makna yang ada dalam bahasa sumber T1. Seperti yang dijelaskan pada Syhibuddin 2002 dengan
model berikut : Data Tingkat Ketepatan terjemahan teks Mangupa
No. Bahasa Sumber
Bahasa Sasaran
Madung jujung adat matobang On your head are now a married woman’s habits
Universitas Sumatera Utara
Proses: material Proses : Relasional
Ketepatan Saran Penerjemahan
3 -------- 2 -------- 1 ------- 0
- Data ini memperlihatkan adanya unsur perubahan proses pada T2 yang
berubah menjadi proses relasional sebagai akibat adanya perubahan gramatikal, sehingga makna yang disampaikan tidak sesuai dengan bahasa
sumber pada T1. Penilaian di atas didasarkan mulai dari nilai 3 untuk sesuai ketepatannya, 2 untuk cukup sesuai ketepatannya, 1 untuk tidak
sesuai ketepatannya, dan 0 untuk tidak sesuai sama sekali ketepatannya. Seluruh data yang dikumpulkan kemudian dikategorikan secara deskriptif
dan dibuatlah frekuensi distribusi serta persentase ketepatnnya terjemahannya agar dapat diketahui seberapa banyak ketepatan yang
muncul dalam terjemahan yang sesuai, cukup sesuai, dan tidak sesuai sama sekali. Hasil perhitungan ketepatan dan distribusi dideskripsikan
untuk memberikan jawaban penghitungan ketepatan terjemahan.
4. Setelah analisis dilakukan seluruhnya, kemudian deskripsi disusun untuk
setiap jawaban dari masalah – masalah yang ada dalam penelitian. Deskripsi temuan merupakan hasil akhir dari penelitian ini. Sebagai
mekanisme pekerjaan, berikut Figur yang menggambarkan urutan pengerjaan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Proses siklus interaktif tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
P
Gambar 3.4 Kerangka Mekanisme Pengerjaan Penelitian
Pengumpulan Data
Identifkasi dan analisis eksperensial dalam teks sumber dan bahasa
sasaran
Penentuan faktor variasi eksperensial
Penentuan variasi eksperensial kedua teks
dengan cara membandingkan variasi
eksperensial kedua teks Penentuan
ketepatan
Penyimpulan hasil analisis secara deskripsi
Penyusunan laporan penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISIS, PEMBAHASAN, DAN TEMUAN
4.1 Analisis