Dalam klausa proses mental mempersepsi, merasa, dan memikir dapat terjadi secara timbal balik. Proses mental ini direpresentasikan mempunyai ciri
dua-arah. Dalam klausa sejenis ini kedua elemen yaitu pengindera dan fenomena dapat menjadi subjek klausa tanpa menukar bentuk klausa. Perhatikan contoh di
bawah ini : 9. Pengindera sebagai Subjek
Anak – anak suka
Permen Pengindera
Proses : mental, afek Fenomena
10. Fenomena sebagai Subjek Permen
menyenangkan anak – anak
Fenomena Proses : mental, afek
Pengindera
3. Proses Relasional
Proses relasional adalah proses penghubung, penyandang, penciri atau penanda “being”, yang maksudnya sesuatu dianggap memiliki attribut dan
penanda identitas. Dalam bahasa Inggris proses relasional dibagikan atas tiga jenis yang penting: 1 itensif, 2 sirkumstansi, dan 3 posessif. Setiap jenis
mempunyai dua sarana: a atributif, dan b identifikasi, sehingga pengembangannnya dapat menjadi enam jenis proses relasional Halliday
1985b:112, 1994: 119. Di dalam bahasa Indonesia bentuk relasional tidak lazim
Universitas Sumatera Utara
digunakan, namun secara gramatika bentuk ini hadir. Semuanya dirangkumkan dalam enam contoh di bawah ini :
11 Susan
adalah Cantik
Penyandang Proses : intensif
Attribut 12 Intensif : identifikasi
Soeharto adalah
Presiden Indonesia Penanda
Proses : intensif Petanda
13Sirkumstan : atributif Pesta perkawinan
adalah pada hari Minggu
Penyandang Proses : intensif
Atribut Sirkumstan 14 Sirkumstan : identifkasi
Pesta perkawinan adalah
pada hari Minggu Penyandang
Proses : intensif Atribut Sirkumstan
15 Posesif : attributif Dukun
Mempunyai seorang jin
Penyandang pemilik Proses : posesif
Atribut Sirkumstan
Universitas Sumatera Utara
16 Posessif : Identifikasi Herman
Memiliki keponakan perempuan bernama
Sriwahyuni Penanda pemilik
Proses : posesif Petanda Milik
Didalam sarana atributif, suatu penghubung mempunyai kualitas penyandang dan dianggap sebagai kepemilikan atau kepunyaan benda tersebut.
Kualitas ini yang secara struktural dinamakan atribut, dan benda tersebut dimiliki oleh penyandang atribut. Atribut adalah suatu kualitas itensif, suatu sirkumstan
tempat dan waktu dan juga suatu kepemilikan posesif. Dalam sarana identifikasi, benda penghubung lainnya, dan hubungan
keduanya menjadi petanda dan penanda itensif, sirkumstan, atau Posesif. Fungsi struktural konsep petanda dan penanda ini digeneralisasikan di antara tiga jenis
proses relasional sarana penandaan itensif, sirkumstan dan posesif. Di dalam bahasa Inggris, proses relasional biasanya dinyatakan dengan
kata kerja bantu be am, is,are, were, was dan feel merasa, appear timbul, equal sama dengan, call panggilan, mean bermakna, define definisi, dll.,
kata kerja posesi atau kepimilikan seperti have mempunyai, own memiliki, belong to miliki, involve melibatkan, contain berisikan, terdiri atas, provide
menyediakan, dll., dan kata kerja sirkumstansi seperti takes mengisi, mengabiskan, follow mengikuti, accompany mengiringi, cost berharga, last
berakhir, etc. Di dala bahasa Indonesia verba merasa terdiri atas tiga fungsi
Universitas Sumatera Utara
misalnya : merasa sedih, merasa masakan, dan merasa sentuhan angin. Verba seperti ini dapat hadir bersama klausa identifikasi dan atributif. Lihat contoh –
contoh di bawah ini: 17.
Seminar ini Berakhir
Penanda Proses : itensif
Penanda 18.
Pasar Raya itu Kelihatannya
Ramai Penyandang
Proses : itensif Atribut
4. Proses Tingkah Laku Behavioral