4. Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan dan Risiko Persepsian
terhadap Minat
Bertransaksi Menggunakan E-
Banking Pada UMKM di Kota Yogyakarta
Hasil penelitian mendukung hipotesis keempat bahwa variabel Kemudahan Penggunaan,
Kepercayaan dan
Risiko Persepsian berpengaruh positif signifikan secara bersama–sama terhadap Minat
Bertransaksi Menggunakan E-Banking
Pada UMKM Di Kota Yogyakarta, hal ini ditunjukkan oleh nilai F
hitung
F
tabel
19,2272,7249. Nilai signifikansi ketiga variabel tersebut yaitu
variabel Kemudahan Penggunaan sebesar 0,002, variabel Kepercayaan sebesar 0,001 dan variabel Risiko Persepsian sebesar 0,001. Total nilai
kuesioner pada penelitian sebesar 2033 lampiran halaman: 120. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Devy Pishelia Pratiwi 2012 yang menemukan bahwa ada pengaruh secara signifikan Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan
Penggunaan dan Pengalaman Terhadap Perilaku Penggunaan Mobile Banking.
Semakin tinggi Kemudahan Penggunaan yang dirasakan nasabah, semakin percaya pelaku UMKM terhadap sistem E-Banking
dan semakin rendah risiko yang dipersepsikan nasabah tersebut maka Minat
Bertransaksi Menggunakan
E-Banking akan
semakin meningkat.
Kemudahan Penggunaan diartikan sebagai
kepercayaan individu dimana jika mereka menggunakan sistem tertentu maka akan
bebas dari upaya Mathieson, 1991. Ketika Pelaku UMKM
menganggap E-Banking mudah, maka mereka akan senantiasa menggunakannya terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan
sebesar 54 pelaku UMKM Di Kota Yogyakarta berada pada kategori tinggi. Menurut Lee 2009 Kepercayaan adalah yakin terhadap orang
lain dengan harapan orang lain tidak akan berperilaku oportunis. Ini merupakan keyakinan bahwa pihak lain akan berperilaku sesuai etika
sosial dan terdapat keyakinan bahwa pihak yang dipercaya akan memenuhi komitmen. Hal tersebut terbukti dengan hasil penelitian
yang menunjukkan sebanyak 58 pelaku UMKM Di Kota Yogyakarta berada pada kategori tinggi. Pelaku UMKM Di Kota Yogyakarta
berkeyakinan bahwa pihak bank mampu menjaga komitmennya. Menurut Pavlou 2001: 10 Risiko Persepsian merupakan suatu
persepsi tentang ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi tidak diinginkan dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Hal tersebut
terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan sebanyak 37 pelaku UMKM Di Kota Yogyakarta berada pada kategori sedang, hal
itu berarti
pelaku UMKM
berpikiran tentang
risiko-risiko ketidakpastian dalam melakukan transaksi menggunakan E-Banking.
Menurut Jogiyanto 2007: 116, Minat perilaku behavioral intention adalah keinginan Minat seseorang untuk melakukan suatu perilaku
tertentu. Hal tersebut terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan sebanyak 46 pelaku UMKM Di Kota Yogyakarta berada
pada kategori tinggi, hal tersebut berarti Minat pelaku UMKM Di Kota Yogyakarta dalam menggunakan E-Banking sangat tinggi.
Dengan adanya teknologi informasi yang akurat, mudah dan canggih tidak ditutup kemungkinan para pelaku UMKM ataupun
pelaku bisnis lainnya akan menggunakan layanan E-Banking yang diberikan oleh suatu perbankan dalam mempermudah nasabah dalam
melakukan kegiatan usaha ataupun lainnya. Kepercayaan yang ditekankan yaitu terhadap kendala pihak bank dapat menjamin
keamanan dan kerahasiaan akan nasabah. Keamanan yang diberikan oleh pihak bank tinggi membuat seseorang merasa memiliki rasa
Minat lebih untuk menggunakan layanan E-Banking. Namun adanya Risiko Persepsian yang semakin tinggi, maka semakin rendah Minat
pelaku UMKM untuk memunculkan perilaku menggunakan E- Banking.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai berikut: 1. E-Banking yang dimaksud dalam penelitian ini adalah E-Banking
secara umum yang dimiliki bank-bank, bukan dikhususkan pada E- Banking salah satu bank saja.