kemudahan pengoperasian tersebut, para pelaku UMKM akan dengan mudah mempelajarinya, sebab cukup lumayan banyak pelaku UMKM di Yogyakarta
yang berpendidikan rendah. Jadi apabila ada produk yang mudah pengoperasian dan menguntungkan, maka akan banyak pelaku UMKM yang
tertarik untuk menggunakan E-Banking tersebut. Kepercayaan yang ditekankan yaitu terhadap kendala pihak bank
dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan akan nasabah. Keamanan yang diberikan oleh pihak bank tinggi membuat seseorang merasa memiliki rasa
Minat lebih untuk menggunakan layanan E-Banking. Semakin tinggi Kepercayaan pelaku UMKM terhadap produk E-Banking, maka pelaku
UMKM tersebut akan berminat untuk menggunakan layanan tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat Kepercayaan pelaku UMKM dalam
menggunakan produk E-Banking, maka pelaku UMKM akan menjadi tidak berMinat untuk menggunakan E-Banking.
Namun adanya Risiko Persepsian yang semakin tinggi, maka semakin rendah
Minat pelaku UMKM untuk
memunculkan Minat
perilaku menggunakan E-Banking. Semakin tinggi pemikiran akan konsekuensi-
konsekuensi yang akan didapat apabila menggunakan E-Banking, maka semakin rendah pula Minat Bertransaksi Menggunakan E-Banking atau
bahkan pelaku UMKM akan menghindari E-Banking tersebut. Begitu juga sebaliknya, apabila
Risiko-Risiko yang
akan didapat rendah dalam menggunakan
E-Banking, pelaku UMKM cenderung tertarik untuk
menggunakannya.
Maka dengan demikian, Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan, dan Risiko Persepsian secara bersama-sama berpengaruh terhadap Minat
Bertransaksi Menggunakan E-Banking pada pelaku UMKM.
D. Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas independen yaitu Kemudahan Penggunaan pada UMKM di Kota Yogyakarta X
1
, Kepercayaan pada UMKM di Kota Yogyakarta X
2
, dan Risiko Persepsian pada UMKM di Kota Yogyakarta X
3
, sedangkan variabel terikatnya dependen adalah Minat Bertransaksi Menggunakan E-Banking pada UMKM di Kota Yogyakarta Y.
Gambar 4. Paradigma Penelitian
Keterangan : X
1
: Variabel bebas 1, yaitu Kemudahan Penggunaan.
X
2
: Variabel bebas 2, yaitu Kepercayaan. X
3
: Variabel bebas 3, yaitu Risiko Persepsian. Y
: Variabel terikat, yaitu Minat Bertransaksi Menggunakan E-
Banking : Garis regresi sederhana.
: Garis regresi berganda.
E. Hipotesis Penelitian
Peneliti mengajukan beberapa hipotesis yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu :
H1: Terdapat pengaruh positif signifikan
Kemudahan Penggunaan terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan E-Banking pada UMKM
di Kota Yogyakarta. H2:
Terdapat pengaruh positif signifikan Kepercayaan terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan
E-Banking pada
UMKM di Kota Yogyakarta.
H3: Terdapat pengaruh negatif signifikan Risiko Persepsian terhadap
Minat Bertransaksi Menggunakan E-Banking pada UMKM di Kota Yogyakarta.
H4: Terdapat pengaruh positif signifikan Kemudahan Penggunaan,
Kepercayaan dan Risiko Persepsian secara bersama-sama terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan E-Banking pada UMKM di Kota
Yogyakarta.
39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif dengan unit analisis yang diteliti adalah pelaku UMKM di Kota Yogyakarta. Penelitian
kuantitatif asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih Sugiyono, 2009. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor Kemudahan Penggunaan X
1
, Kepercayaan X
2
, dan Risiko Persepsian X
3
, berpengaruh terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan E-Banking pada UMKM di Kota Yogyakarta Y.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta, khususnya pelaku UMKM yang terdaftar di Disperindakop Kota Yogyakarta dengan menyebarkan
kuesioner kepada pelaku UMKM. Waktu penelitian dilaksanakan selama satu bulan yaitu bulan Maret 2014.
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan Zuriah, 2007: 116. Populasi yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha UMKM yang ada di Kota Yogyakarta. Menurut data yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian