penyelenggaraan transaksi, sehingga faktor Kepercayaan secara langsung mempengaruhi Minat pelaku UMKM dalam menggunakan E-Banking dalam
transaksinya. Jika seorang pelaku UMKM percaya dan yakin akan suatu kinerja sistem yang baik, maka pelaku UMKM akan menggunakan dan
mengganggap sebuah sistem tersebut akan menghasilkan hasil yang positif bagi para penggunanya. Kepercayaan merupakan bagian dari keyakinan, jadi
apabila pelaku UMKM sudah merasa yakin terhadap E-Banking, maka akan timbul Minat untuk mempercayai E-Banking tersebut. Dalam hal ini pelaku
UMKM percaya pada pihak bank yang menyediakan produk E-Banking.
3. Pengaruh Risiko
Persepsian terhadap
Minat Bertransaksi
Menggunakan E-Banking
Semakin besar Risiko Persepsian semakin besar pula kemungkinan keterlibatan pelaku ekonomi dalam penggunaan sistem Engel et al, 1995.
Ketika Risiko Persepsian menjadi tinggi, ada motivasi apakah akan menghindari penggunaan atau meminimumkan risko melalui pencarian dan
evaluasi alternatif pra-penggunaan dalam tahap pengambilan keputusan. Kondisi ini menghasilkan pengambilan keputusan yang kompleks. Pelaku
UMKM mungkin akan mengevaluasi sistem secara detail. Informasi mengenai E-Banking sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM. Tak
terkecuali pelaku ekonomi tersebut adalah pelaku UMKM di Kota Yoagyakarta. Proses pengambilan keputusan yang demikian menggambarkan
adanya kebimbangan pelaku UMKM dengan suatu produk perbankan yaitu E-Banking. Karena Risiko Persepsian akan membuat pelaku UMKM berpikir
ulang mengenai penggunaan E-Banking tersebut, maka semakin tinggi Risiko
Persepsian yang dipikirkan pelaku UMKM, akan semakin menurun Minat Bertransaksi Menggunakan E-Banking.
Besarnya Risiko Persepsian mempengaruhi Minat terhadap E-Banking dan sistem terhadap E-Banking tersebut sehingga ketika memproses transaksi
melalui E-Banking pelaku UMKM sering menganggap bahwa ada Risiko yang tinggi walaupun Risiko tersebut sebenarnya rendah Mukherjee dan
Nath 2003. Jadi sebelum menggunakan sebuah sistem E-Banking, pelaku UMKM terlebih dahulu mempertimbangkan Risiko apa yang akan didapat
apabila menggunakan sistem tersebut. Apabila sistem tersebut dinilai memiliki Risiko rendah, maka pelaku UMKM akan senantiasa secara
kontinuitas menggunakan sistem tersebut, begitupun sebaliknya. Semakin tinggi ketidakpastian yang akan didapat, maka akan semakin meningkatkan
Risiko Persepsian. Apabila Risiko yang dihadapi rendah, maka dapat menarik Minat pelaku UMKM untuk menggunakan E-Banking.
4. Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan dan Risiko Persepsian terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan
E-Banking
Kemudahan Penggunaan berarti bahwa suatu E-Banking dibuat untuk mempermudah penggunanya. Dengan adanya teknologi informasi yang
akurat, mudah dan canggih tidak ditutup kemungkinan para pelaku UMKM ataupun pelaku bisnis lainnya akan menggunakan layanan E-Banking yang
diberikan oleh suatu perbankan dalam mempermudah nasabah dalam melakukan kegiatan usaha ataupun lainnya. Kemudahan yang dimaksud
adalah E-Banking simple, E-Banking tidak rumit, E-Banking mudah dipelajari dan E-Banking mudah dalam pengoperasiannya. Dengan adanya