Pengertian Kepribadian Pembentukan Kepribadian

Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian 117 c. Perbedaan Individual Perbedaan individu merupakan salah satu faktor yang memengaruhi proses sosialisasi sejak lahir. Anak tumbuh dan berkembang sebagai individu yang unik, berbeda dengan individu lainnya, dan bersikap selektif terhadap pengaruh dari lingkungan.

d. Lingkungan

Lingkungan meliputi segala kondisi yang ada di sekeliling individu yang memengaruhi proses sosialisasinya. Proses sosialisasi individu tersebut akan berpengaruh pada ke- pribadiannya.

e. Motivasi

Motivasi adalah dorongan-dorongan, baik yang datang dari dalam maupun luar individu sehingga menggerakkan individu untuk berbuat atau melakukan sesuatu. Dorongan- dorongan inilah yang akan membentuk kepribadian individu sebagai warna dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Teori-Teori Perkembangan Kepribadian

Ada beberapa teori yang membahas mengenai perkem- bangan kepribadian dalam proses sosialisasi. Teori-teori tersebut antara lain Teori Tabula Rasa, Teori Cermin Diri, Teori Diri Antisosial, Teori Ralph Conton, dan Teori Subkultural Soerjono Soekanto.

a. Teori Tabula Rasa Pada tahun 1690, John Locke mengemukakan Teori Tabula

Rasa dalam bukunya yang berjudul “ An Essay Concerning Human Understanding.” Menurut teori ini, manusia yang baru lahir seperti batu tulis yang bersih dan akan menjadi seperti apa kepribadian seseorang ditentukan oleh pengalaman yang didapatkannya. Teori ini mengandaikan bahwa semua individu pada waktu lahir mempunyai potensi kepribadian yang sama. Kepribadian seseorang setelah itu semata-mata hasil pengalaman-pengalaman sesudah lahir Haviland, 1989:398. Perbedaan pengalaman yang dialami seseorang itulah yang menyebabkan adanya bermacam-macam kepribadian dan adanya perbedaan kepribadian antara individu yang satu dengan individu yang lain. Teori tersebut tidak dapat diterima seluruhnya. Kita tahu bahwa setiap orang memiliki kecenderungan khas sebagai warisan yang dibawanya sejak lahir yang akan memengaruhi Tugas Kelompok Setelah kamu amati dengan cermat faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan kepribadian, coba kamu diskusikan hubungan antara pendapat F.G. Robbins dengan faktor pembentuk kepribadian secara umum Tahukah Kamu? John Locke termasuk filsuf Inggris terbesar. Pemikirannya ikut andil dalam mengilhami pencerahan akal budi, baik di Inggris maupun di Perancis. Karya terkenal Locke adalah An Essay Concerning Human Understanding yang meng- usulkan suatu penyelidikan sistematis pada daya pikir manusia sebagai alat untuk memperoleh pengetahuan tentang diri sendiri, dunia, dan Tuhan. Sumber: Ensiklopedi Nasio- nal Indonesia 9, 1990, hal. 410–411. 118 Sosiologi SMA dan MA Kelas X kepribadiannya pada waktu dewasa. Akan tetapi juga harus diingat bahwa warisan genetik hanya menentukan potensi kepribadian setiap orang. Tumbuh dan berkembangnya potensi itu tidak seperti garis lurus, namun ada kemungkinan terjadi penyimpangan. Kepribadian seseorang tidak selalu berkembang sesuai dengan potensi yang diwarisinya. Warisan genetik itu memang memengaruhi kepribadian, tetapi tidak mutlak menentukan sifat kepribadian seseorang. Pengalaman hidup, khususnya pengalaman-pengalaman yang diperoleh pada usia dini, sangat menentukan kepri- badian individu.

b. Teori Cermin Diri

Teori Cermin Diri The Looking Glass Self ini dikemukakan oleh Charles H. Cooley. Teori ini merupakan gambaran bahwa seseorang hanya bisa berkembang dengan bantuan orang lain. Setiap orang menggambarkan diri mereka sendiri dengan cara bagaimana orang-orang lain memandang mereka. Misalnya ada orang tua dan keluarga yang mengatakan bahwa anak gadisnya cantik. Jika hal itu sering diulang secara konsisten oleh orang-orang yang berbeda- beda, akhirnya gadis tersebut akan merasa dan bertindak seperti seorang yang cantik. Teori ini didasarkan pada analogi dengan cara bercermin dan mengumpamakan gambar yang tampak pada cermin tersebut sebagai gambaran diri kita yang terlihat orang lain. Gambaran diri seseorang tidak selalu berkaitan dengan fakta- fakta objektif. Misalnya, seorang gadis yang sebenarnya cantik, tetapi tidak pernah merasa yakin bahwa dia cantik, karena mulai dari awal hidupnya selalu diperlakukan orang tuanya sebagai anak yang tidak menarik. Jadi, melalui tanggapan orang lain, seseorang menentukan apakah dia cantik atau jelek, hebat atau bodoh, dermawan atau pelit, dan yang lainnya. Ada tiga langkah dalam proses pembentukan cermin diri. 1 Imajinasi tentang pandangan orang lain terhadap diri seseorang, seperti bagaimana pakaian atau tingkah lakunya di mata orang lain. 2 Imajinasi terhadap penilaian orang lain tentang apa yang terdapat pada diri masing-masing orang. Misalnya, pakaian yang dipakai. 3 Perasaan seseorang tentang penilaian-penilaian itu, seperti bangga, kecewa, gembira, atau rendah diri. Tugas Individu Pahamilah dengan saksama Teori Tabula Rasa di atas Setujukah kamu dengan teori itu? Kemukakan alasanmu secara singkat Gambar 5.6 Charles H. Cooley, pencetus Teori Cermin Diri. Sumber: www.google.com