Hakikat Sosiologi Sosiologi SMA Kelas X-Bondet Wrahatnala-2009

16 Sosiologi SMA dan MA Kelas X Apakah perbedaan antara dua metode yang telah kita bahas di atas? Beberapa perbedaan mendasar dari dua metode tersebut dapat kamu pahami pada tabel berikut ini. Tabel disarikan dari beberapa sumber. Di samping metode-metode tersebut, ada beberapa metode yang sering digunakan sosiologi untuk menelaah masyarakat didasarkan pada jenisnya. Metode-metode tersebut meliputi metode induktif, deduktif, fungsionalisme, empiris, dan rasionalistis.

1. Metode induktif adalah metode yang mempelajari suatu

gejala khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam lapangan yang lebih luas.

2. Metode deduktif adalah metode yang menggunakan proses

yang berkebalikan dengan metode induktif, yaitu dimulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang bersifat khusus.

3. Metode fungsionalisme adalah metode yang bertujuan

untuk meneliti fungsi lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Metode ini memiliki gagasan pokok bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang saling memengaruhi dan masing-masing mempunyai fungsi tersendiri dalam masyarakat. Kuantitatif Kualitatif 1. Data bersifat numerik angka-angka. 2. Menggunakan variabel. 3. Instrumen penelitian adalah angket. 4. Sumber data disebut dengan responden. 5. Pertanyaan bersifat ter- tutup. 6. Analisis data menggu- nakan metode statistik. 7. Menggunakan metode penelitian survei. 8. Memerlukan responden yang banyak untuk memperkuat hipotesis. 9. Tidak memerlukan waktu yang lama. 1. Data bersifat verbal. 2. Tidak menggunakan variabel. 3. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. 4. Sumber data disebut dengan informan. 5. Pertanyaan bersifat ter- buka. 6. Analisis data melalui identifikasi, klasifikasi, dan interpretasi data. 7. Menggunakan metode participant observation dan indepth interview. 8. Tidak memerlukan in- forman yang banyak dalam membuktikan hipotesis awal. 9. Memerlukan waktu yang relatif lama. Sosiologi dalam Kehidupan 17 4. Metode empiris adalah metode yang mendasarkan diri kepada keadaan-keadaan yang dengan nyata diperoleh dari dalam masyarakat.

5. Metode rasionalistis adalah metode yang mengutamakan

penilaian dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang kemasyarakatan.

G. Perspektif dalam Sosiologi

Dalam masyarakat tentunya sering ditemukan beberapa pandangan yang berbeda satu sama lain. Dalam melihat kenyataan sosial atau biasa disebut dengan realitas sosial dalam masyarakat juga demikian. Penalaran atau penilaian atas sebuah realitas umumnya dimulai dengan asumsi assumption, yaitu dugaan individu yang belum teruji kebenarannya. Dari asumsi-asumsi tersebut berkembang menjadi perspektif, pandangan, atau paradigma. Berikut ini beberapa perspektif dalam sosiologi.

1. Perspektif Evolusionis

Perspektif ini merupakan perspektif teoretis yang paling awal dalam sosiologi. Penganutnya adalah Auguste Comte dan Herbert Spencer. Perspektif ini memberikan keterangan yang memuaskan tentang bagaimana masyarakat manusia tumbuh dan berkembang. Para sosiolog yang menggunakan perspektif ini mencari pola perubahan dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda untuk mengetahui apakah ada urutan perubahan yang berlaku umum. Dalam perspektif ini secara umum dapat dikatakan bahwa perubahan manusia atau masyarakat itu selalu bergerak maju secara linear, namun ada beberapa hal yang tidak ditinggalkan sama sekali dalam pola kehidupannya yang baru dan akan terus dibawa meskipun hanya kecil sampai pada perubahan yang paling baru.

2. Perspektif Fungsionalis

Dalam perspektif ini, masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja sama secara terorganisasi dan teratur, serta memiliki seperangkat aturan dan nilai yang dianut sebagian besar anggota masyarakat tersebut. Jadi, masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil, selaras, dan seimbang. Dengan demikian menurut pandangan perspektif ini, setiap kelompok atau lembaga melaksanakan tugas tertentu secara terus-menerus, karena hal itu fungsional. Sehingga, pola perilaku timbul karena secara fungsional bermanfaat dan apabila kebutuhan itu berubah, pola itu akan hilang atau berubah. Tahukah Kamu? Apakah perspektif itu? Pers- pektif merupakan pendapat salah satu orang tentang arti suatu peristiwa, baik untuk keadaan sesaat, maupun untuk masa yang akan datang.