Proses Pembentukan Perilaku Menyimpang

134 Sosiologi SMA dan MA Kelas X

3. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang

Di masyarakat kita mengenal bentuk-bentuk penyimpangan yang terdiri atas penyimpangan individual individual deviation, penyimpangan kelompok group deviation, dan penyimpangan gabungan dari keduanya mixture of both deviation. Terkadang ada pula yang menambahkan dengan penyimpangan primer primary deviation dan penyimpangan sekunder secondary deviation .

a. Penyimpangan Individual Individual Deviation

Penyimpangan ini biasanya dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Orang seperti itu biasanya mempunyai kelainan atau mempunyai penyakit mental sehingga tidak dapat mengendalikan dirinya. Contohnya seorang anak yang ingin menguasai warisan atau harta peninggalan orang tuanya. Ia mengabaikan saudara- saudaranya yang lain. Ia menolak norma-norma pembagian warisan menurut adat masyarakat maupun menurut norma agama. Ia menjual semua peninggalan harta orang tuanya untuk kepentingan diri sendiri. Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dibedakan atas pembandel, pembangkang, perusuh atau penjahat, dan munafik. 1 Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik. 2 Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang. 3 Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya. 4 Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum sehingga menim- bulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain. 5 Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak mem- bela.

b. Penyimpangan Kelompok Group Deviation

Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompoknya, namun bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan ini terjadi dalam subkebudayaan menyimpang yang umumnya telah memiliki norma, nilai, sikap, dan tradisi sendiri, sehingga cenderung untuk menolak norma-norma yang berlaku dalam masyarakat yang lebih luas. Contohnya kelompok orang yang menyelundupkan serta menyalah- gunakan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya, Tahukah Kamu? Penyimpangan individual di- lakukan sendiri oleh seseorang tanpa adanya bantuan atau campur tangan dari orang lain. Jadi hanya satu individu yang melakukan sesuatu yang ber- tentangan dengan norma- norma yang telah mapan yang dianut oleh masyarakat. Con- tohnya seseorang yang mela- kukan pencurian, penodongan, pemerasan, dan lain-lain seorang diri. Gambar 6.2 Tertangkapnya tersangka kasus bom Bali yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan kelompok. Sumber: Gatra, 2 November 2005 Perilaku Menyimpang dan Sikap Antisosial 135 teroris, kelompok preman, dan separatis. Mereka memiliki aturan-aturan sendiri yang harus dipatuhi oleh anggotanya. Dalam melakukan aksinya, mereka memiliki aturan permainan yang cermat, termasuk dalam membentuk jaringan yang kuat untuk melakukan kejahatannya, sehingga sulit dilacak dan dibongkar pihak yang berwenang, dalam hal ini kepolisian.

c. Penyimpangan Campuran Mixture of Both Deviation

Sebagian remaja yang putus sekolah penyimpangan individual dan pengangguran yang frustasi penyimpangan individual, biasanya merasa tersisih dari pergaulan dan kehidupan masyarakat. Mereka sering berpikir seperti anak orang berkecukupan, yang akhirnya menempuh jalan pintas untuk hidup enak. Di bawah pimpinan seorang tokoh yang terpilih karena kenekatan dan kebrutalannya, mereka berkelompok dalam ‘organisasi rahasia’ penyimpangan kelompok dengan memiliki norma yang mereka buat sendiri. Pada dasarnya norma yang mereka buat bertentangan dengan norma yang berlaku umum di masyarakat. Penyimpangan seperti itu ada yang dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok di dalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan yang secara keseluruhan mengabaikan norma yang berlaku. Misalnya gank-gank anak nakal. Kelompok semacam itu dapat berkembang menjadi semacam kelompok mafia dunia kejahatan yang terdiri atas preman-preman yang sangat meresahkan masyarakat.

d. Penyimpangan Primer Primary Deviation

Penyimpangan ini dilakukan oleh seseorang, di mana hanya bersifat temporer atau sementara dan tidak berulang-ulang. Individu yang melakukan penyimpangan ini masih dapat diterima oleh masyarakat karena hidupnya tidak didominasi oleh pola perilaku menyimpang tersebut dan di lain kesempatan tidak akan melakukannya lagi. Misalnya seorang siswa yang terlambat masuk sekolah karena ban sepeda motornya bocor, seseorang yang menunda pembayaran pajak karena alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali melanggar rambu-rambu lalu lintas.

e. Penyimpangan Sekunder Secondary Deviation

Penyimpangan ini dilakukan oleh seseorang secara terus- menerus, sehingga akibatnya pun cukup parah serta mengganggu orang lain. Dalam penyimpangan ini, seseorang secara khas memperlihatkan perilaku menyimpang yang secara umum dikenal sebagai seorang yang menyimpang. Masyarakat tidak dapat menerima dan tidak menghendaki individu semacam itu hidup bersama dalam masyarakat mereka. Misalnya seorang siswa yang sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Contoh lainnya adalah seseorang 136 Sosiologi SMA dan MA Kelas X yang sering mabuk-mabukan baik di rumah, di pesta, maupun di tempat umum serta seseorang yang sering melakukan pencurian, perampokan, dan tindak kriminal lainnya. Bentuk-bentuk penyimpangan tersebut harus diatasi karena penyimpangan menyangkut masalah mental perilaku. Misalnya, melalui berbagai penataran, pendidikan keagamaan, pemulihan disiplin, serta pelatihan-pelatihan lainnya.

4. Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang

Kita tahu bahwa perilaku menyimpang merupakan tindakan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat karena telah melanggar norma atau aturan-aturan yang berlaku. Namun tetap saja perilaku menyimpang itu ada dalam masyarakat. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu tindakan dikatakan sebagai perilaku menyimpang. Tahukah kamu, ciri-ciri apa sajakah yang dimaksud? Menurut Paul B. Horton, penyimpangan sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Penyimpangan Harus Dapat Didefinisikan

Suatu perbuatan anggota masyarakat dapat dikatakan menyimpang apabila memang didefinisikan sebagai menyimpang. Perilaku menyimpang bukanlah semata-mata ciri tindakan yang dilakukan orang, melainkan akibat dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut. Singkatnya, penilaian menyimpang tidaknya suatu perilaku harus berdasar kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya.

b. Penyimpangan Bisa Diterima Bisa juga Ditolak

Perilaku menyimpang ada yang positif dan negatif. Positif, apabila penyimpangan yang diterima bahkan dipuji dan dihormati, seperti penemuan baru oleh para ahli itu kadang- kadang bertentangan budaya masyarakat. Sedangkan penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang ditolak oleh masyarakat, seperti perampokan, pembunuhan terhadap etnis tertentu, dan menyebarkan teror dengan bom atau gas beracun. Tugas Kelompok Amatilah lingkungan sekolahmu Adakah bentuk-bentuk penyimpangan primer yang dilakukan masyarakat sekolahmu? Tunjukkan beberapa contohnya Tugas Individu Menurutmu, faktor dominan apakah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan sekunder? Berikan contohnya Tahukah Kamu? Kriteria yang dapat mendefi- nisikan suatu perbuatan dapat dikategorikan menyimpang adalah apabila perbuatan itu melanggar nilai dan norma dalam masyarakat. Perbuatan yang sudah dianggap melang- gar barulah dapat dikatakan menyimpang. Perilaku Menyimpang dan Sikap Antisosial 137 c. Penyimpangan Relatif dan Mutlak Dalam masyarakat, tidak ada seorang pun yang masuk dalam kategori sepenuhnya penurut konformis ataupun sepenuhnya penyimpang orang yang benar-benar menyimpang. Orang yang termasuk kedua kategori itu justru akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya. Pada dasarnya semua orang normal sesekali pernah melakukan tindakan menyimpang, tetapi pada batas-batas tertentu yang bersifat relatif untuk setiap orang. Perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangannya saja. Secara umum, penyimpangan yang dilakukan tiap orang cenderung relatif. Bahkan orang yang tadinya penyimpang mutlak lambat laun harus berkompromi dengan lingkungannya.

d. Penyimpangan terhadap Budaya Nyata ataukah Budaya Ideal

Budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Dalam kenyataan di masyarakat, banyak anggota masyarakat yang tidak patuh terhadap segenap peraturan resmi tersebut. Jadi antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesen- jangan. Artinya, peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan sehari-hari cenderung banyak dilanggar. Contohnya peraturan mengenai penggunaan helm pada saat mengendarai sepeda motor. Banyak masyarakat yang melanggar peraturan tersebut, di mana kita dapat melihat di jalan-jalan banyak orang mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm.

e. Terdapat Norma-Norma Penghindaran dalam Penyimpangan

Norma penghindaran ini muncul apabila pada suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang suatu perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang. Apakah norma penghindaran itu? Pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka. Jadi, norma-norma penghindaran merupakan suatu bentuk penyimpangan perilaku yang bersifat setengah melembaga semi-institusionalized.

f. Penyimpangan Sosial Bersifat Adaptif Menyesuaikan

Tidak selamanya penyimpangan sosial menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat, karena kadang-kadang dapat dianggap sebagai alat pemelihara stabilitas sosial. Perilaku apa yang kita harapkan dari orang lain, apa yang orang lain inginkan dari kita, serta wujud masyarakat seperti apa yang pantas bagi sosialisasi anggotanya. Di lain pihak, perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuai- kan kebudayaan dengan perubahan sosial. Tidak ada masyarakat yang mampu bertahan dalam kondisi statis untuk jangka waktu yang lama. Masyarakat yang terisolasi 138 Sosiologi SMA dan MA Kelas X sekalipun akan mengalami perubahan. Ledakan penduduk, perubahan teknologi, serta hilangnya kebudayaan lokal dan tradisional mengharuskan banyak orang menerapkan norma-norma baru.

5. Sifat-Sifat Perilaku Menyimpang

Dalam masyarakat kita mengenal dua sifat perilaku menyimpang yaitu perilaku menyimpang yang bersifat positif dan perilaku menyimpang yang bersifat negatif.

a. Penyimpangan yang Bersifat Positif

Penyimpangan yang bersifat positif adalah penyimpangan yang tidak sesuai dengan aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku, tetapi mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial. Atau dengan kata lain, penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang ideal didambakan walaupun cara atau tindakan yang dilakukan itu seolah-olah atau tampaknya menyimpang dari norma yang berlaku, padahal sebenarnya tidak. Seseorang dikatakan menyimpang secara positif apabila dia berusaha merealisasikan suatu cita- cita, namun masyarakat pada umumnya menolak atau tidak dapat menerima caranya. Akibatnya orang tersebut akan menerima celaan dari masyarakat. Dapatkah kamu me- nyebutkan contoh-contohnya?

b. Penyimpangan yang Bersifat Negatif

Penyimpangan negatif adalah kecenderungan bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan akibatnya selalu buruk. Jenis tindakan seperti ini dianggap tercela dalam masyarakat. Si pelaku bahkan bisa dikucilkan dari masya- rakat. Bobot penyimpangan negatif itu diukur menurut kaidah susila dan adat istiadat, sehingga sanksi yang diberikan kepada pelanggarnya dinilai lebih berat daripada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun. Contohnya pencurian, perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan. Tahukah Kamu? Perilaku menyimpang yang bersifat positif biasanya me- miliki gejala-gejala di antara- nya sebagai berikut. – Sistem norma yang ada kurang lengkap atau ketinggalan zaman. – Ada sistem norma yang ku- rang jelas perumusannya sehingga timbul penafsiran ganda. – Terjadi kemacetan-kema- cetan dalam pelaksanaan birokrasi. – Diperlukan lembaga pe- nyaluran bagi kegiatan warga masyarakat yang lebih banyak. – Ketaatan masyarakat ter- hadap sistem norma me- nurun. – Derajat kesatuan masya- rakat melemah. Tugas Kelompok Setelah kamu mencermati dan memahami beberapa ciri perilaku menyimpang, kini bersama kelompokmu, diskusikanlah sebuah bentuk penyimpangan yang ada di lingkungan sekitarmu dan jabarkan ciri-ciri perilaku menyimpang yang kamu temukan tersebut Tugas Individu Pernahkah kamu melakukan perbuatan yang menyimpang? Sebutkan dan kemukakan alasan kamu melakukan perbuatan itu?