Auguste Comte 1798–1857 Sejarah Perkembangan Sosiologi

10 Sosiologi SMA dan MA Kelas X

4. Emile Durkheim 1858–1927

Bagi Durkheim, fenomena sosial yang tumbuh berserakan dalam kehidupan masyarakat ini adalah nyata. Oleh karena itu, gejala-gejala sosial yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sesungguhnya dapat dikaji dengan metode-metode empiris, dan bukan secara filosofis. Pada prinsipnya Durkheim menolak penjelasan ilmiah tentang tindakan juga mengenai institusi sosial yang hanya mendasarkan analisis pada karakteristik individu, seperti insting, kemauan, imitasi, dan kepentingan pribadi. Penjelasan semacam itu menurut Durkheim hanyalah merupakan akibat dari kumpulan sifat dan tindakan individu. Menurut Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Tahukah kamu apakah fakta sosial itu? Fakta sosial adalah setiap cara bertindak yang telah baku ataupun tidak, yang dapat melakukan pemaksaan terhadap individu. Fakta sosial bersifat eksternal terhadap individu. Fakta sosial bisa berupa cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang memperlihatkan ciri-ciri tertentu yang berada di luar kesadaran individu. Fakta sosial bersifat umum, dalam arti tersebar merata dan menjadi milik kolektif, bukan sekadar hasil penjumlahan beberapa fakta individu. Contohnya hukum, adat istiadat, dan cara berpakaian. Dalam mengkaji masyarakat, Durkheim lebih menekankan pada kesadaran kolektif collective consciousness sebagai dasar dari suatu keteraturan sosial atau lebih menekankan pada kerja sama yang mencerminkan konsensus moral sebagai proses sosial yang paling mendasar.

5. Max Weber 1864–1920

Max Weber berpendapat bahwa sebagai ilmu, sosiologi berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial. Sosiologi membantu mempelajari dan memahami perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial. Karya Weber tentang perkembangan sosiologi misalnya analisis tentang wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi-organisasi ekonomi, dan sebagainya. Weber berpendapat bahwa metode-metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam tidak dapat diterapkan begitu saja pada masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu-ilmu sosial. Menurut dia, karena para ilmuwan sosial mempelajari dunia sosial di mana mereka hidup, tentu ada hal-hal yang subjektif dalam penelitian mereka. Oleh karena itu, sosiologi seharusnya ‘bebas nilai’ value free, tidak boleh terdapat bias yang memengaruhi penelitian dan hasil-hasilnya. Ia menyebutkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial. Tugas Individu Pahami dengan baik sejarah perkembangan sosiologi, dan kemudian buatlah sebuah ringkasan yang baik agar kamu lebih mudah mempelajari dan mendalaminya Gambar 1.4 Emile Durkheim, peletak dasar-dasar sosiologi modern. Sumber: Microsoft Student 2006 Gambar 1.5 Max Weber, pencetus Teori Ideal Typus. Sumber: Microsoft Student 2006