Sosiologi merupakan hasil pemikiran, bukan

26 Sosiologi SMA dan MA Kelas X Analisis Kasus Cermatilah dengan saksama wacana di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan wacana dan pokok bahasan pada bab ini Bantuan Warga Miskin Dipangkas Rp13 Triliun JAKARTA – Pemerintah memangkas alokasi dana untuk bantuan warga miskin. Jika tahun ini anggaran BLT Bantuan Langsung Tunai mencapai Rp17 triliun, tahun depan tinggal Rp4 triliun, yang akan dikemas dalam program BTB Bantuan Tunai Bersyarat. Turunnya dana alokasi untuk warga miskin ini bertolak belakang dengan membengkaknya jumlah penduduk miskin sebesar 4 juta jiwa. “Bila BLT diterima sekitar 19,1 juta rumah tangga miskin, program BTB hanya akan diserahkan kepada satu juta rumah tangga miskin di enam provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Gorontalo, dan Sulawesi Utara,” kata Deputi I Menko Kesra Andang Setyana di Istana Negara. Pemilihan enam provinsi itu didasarkan pada tingginya persentase penduduk miskin serta keterkaitan dengan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan bidang pendidikan dan kesehatan yang juga diujicobakan di wilayah-wilayah tersebut. Karena baru berupa uji coba, tidak seluruh penduduk miskin di wilayah itu akan menerima. “Di setiap lokasi uji coba, hanya akan diambil beberapa ratus ribu orang saja. Di DKI misalnya, hanya kita berikan kepada satu kelurahan di Jakarta Timur. Begitu juga di daerah lainnya,” terang Andang. Dana program BLT juga diberikan kepada orang lanjut usia dan penduduk usia produktif dengan cacat tubuh tetap. Sementara itu, program BTB tidak menyertakan dua kategori tersebut sebagai penerima. Dua kategori tersebut akan dibantu dengan program pengentasan kemiskinan lain yang dikelola Departemen Sosial. “Penerima BTB kita batasi pada RTM Rumah Tangga Miskin yang mempunyai anak peserta program wajib belajar, balita peserta program Posyandu, dan ibu rumah tangga hamil. Kategori penerima lainnya masih dirumuskan oleh Bappenas,” papar Andang. Pembatasan kriteria itu, lanjutnya, diharapkan dapat menanggulangi kesalahan program BLT, yakni minimnya efektivitas dan produktivitas subsidi tunai. “Jangan sampai program kompensasi kenaikan harga BBM itu justru menimbulkan ketagihan. Jangan dikasih ikan terus, nanti jadi addict. Nanti jadi peminta-minta terus,” tegasnya. Andang mengakui, ada indikasi program BLT menimbulkan ketagihan. Evaluasi yang dilakukan oleh tiga PTN pertengahan 2006 menemukan, 60 persen peneriman BLT adalah penduduk usia produktif yang diberi tanpa syarat. Sumber: www.jawapos.com dengan perubahan. Pertanyaan: 1. Apakah sebenarnya yang menjadi permasalahan dalam wacana di atas? 2. Menurutmu, tepatkah kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan tunai yang bersyarat kepada warga miskin seperti dalam wacana tersebut? Berikan alasanmu

3. Carilah satu artikel atau berita lainnya yang mengandung isi gejala sosial akibat diberikannya

Bantuan Tunai Langsung terkait dengan kompensasi kenaikan BBM beberapa waktu yang lalu Kemudian lakukan analisis berkaitan dengan wacana tersebut

4. Berikan kesimpulan atas wacana di atas, kaitkan dengan materi yang telah kamu pelajari

pada bab ini