Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
119
Meskipun demikian, teori ini memiliki dua kelemahan yang menjadi sorotan banyak pihak. Apa sajakah itu?
Pertama, pandangan Cooley dinilai lebih cocok untuk mema- hami kelompok tertentu saja di dalam masyarakat yang
memang berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya. Misalnya anak-anak belasan tahun, memang peka menerima
pendapat orang lain tentang dirinya. Sedangkan orang dewasa tidak mengacuhkan atau menghiraukan pandangan
orang lain, apabila memang tidak cocok dengan dirinya. Kedua, teori ini dianggap terlalu sederhana. Cooley tidak
menjelaskan tentang suatu kepribadian dewasa yang bisa menilai tingkah laku orang lain dan juga dirinya.
c. Teori Diri Antisosial Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dia ber-
pendapat bahwa diri manusia mempunyai tiga bagian, yaitu id, superego,
dan ego. 1 Id adalah pusat nafsu serta dorongan yang bersifat
naluriah, tidak sosial, rakus, dan antisosial. 2 Ego adalah bagian yang bersifat sadar dan rasional yang
mengatur pengendalian superego terhadap id. Ego secara kasar dapat disebut sebagai akal pikiran.
3 Superego adalah kompleks dari cita-cita dan nilai-nilai sosial yang dihayati seseorang serta membentuk hati
nurani atau disebut sebagai kesadaran sosial. Gagasan pokok teori ini adalah bahwa masyarakat atau
lingkungan sosial selamanya akan mengalami konflik dengan kedirian dan selamanya menghalangi seseorang
untuk mencapai kesenangannya. Masyarakat selalu menghambat pengungkapan agresi, nafsu seksual, dan
dorongan-dorongan lainnya atau dengan kata lain, id selalu berperang dengan superego. Id biasanya ditekan tetapi
sewaktu-waktu ia akan lepas menantang superego, sehingga menyebabkan beban rasa bersalah yang sulit dipikul oleh
diri. Kecemasan yang mencekam diri seseorang itu dapat diukur dengan bertitik tolak pada jauhnya superego berkuasa
terhadap id dan ego. Dengan cara demikian, Freud menekankan aspek-aspek tekanan jiwa dan frustasi sebagai
akibat hidup berkelompok.
d. Teori Ralph dan Conton
Teori ini mengatakan bahwa setiap kebudayaan menekankan serangkaian pengaruh umum terhadap individu yang
tumbuh di bawah kebudayaan itu. Pengaruh-pengaruh ini berbeda antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan
yang lain, tetapi semuanya merupakan bagian dari pengalaman bagi setiap orang yang termasuk dalam
masyarakat tertentu Horton, 1993:97. Setiap masyarakat akan memberikan pengalaman tertentu yang tidak diberikan
oleh masyarakat lain kepada anggotanya. Dari pengalaman
Tahukah Kamu?
Sigmund Freud, ahli saraf neurolog asal Austria ketu-
runan Yahudi, pencetus teori psikoanalisis. Freud lahir di
Freiberg, Moravia, suatu wilayah yang kini menjadi bagian dari
Cekoslowakia. Pada tahun 1856 Freud menamatkan sekolah
lanjutan atasnya dengan pre- dikat summa cum laude. Ia
sangat terpengaruh pemikiran Charles Darwin tentang seleksi
alam. Freud melanjutkan pen- didikan ke fakultas kedokteran,
terutama untuk memperoleh pengetahuan tentang hakikat
manusia, bukan pengetahuan untuk menyembuhkan penyakit.
Pada tahun 1881, Freud lulus dari sekolah kedokteran Univer-
sitas Wina. Ia kemudian me- mutuskan untuk mengkhusus-
kan diri dalam bidang neurologi, yaitu penelitian dan pengo-
batan gangguan sistem saraf. Freud terus mengembangkan
psikoanalisis sampai ia me- nerbitkan versi revisi pada
teorinya sendiri pada tahun 1923. Ketika tahun 1938, Nazi
menduduki Austria, Freud melarikan diri ke Inggris, dan
meninggal di sana pada tahun 1939 karena penyakit kanker
mulut yang dideritanya.
120
Sosiologi SMA dan MA Kelas X
sosial itu timbul pembentukan kepribadian yang khas dari masyarakat tersebut. Selanjutnya dari pembentukan
kepribadian yang khas ini kita mengenal ciri umum masyarakat tertentu sebagai wujud kepribadian masyarakat
tersebut.
Gambar 5.7 Kebudayaan suku bangsa membentuk kepribadian anggota kelompoknya
masing-masing.
Sumber: Indonesia Welcome You
e. Teori Subkultural Soerjono Soekanto
Teori ini mencoba melihat kaitan antara kebudayaan dan kepribadian dalam ruang lingkup yang lebih sempit, yaitu
kebudayaan khusus subcultural. Dia menyebutkan ada beberapa tipe kebudayaan khusus yang memengaruhi
kepribadian, yaitu sebagai berikut.
1 Kebudayaan Khusus Atas Dasar Faktor Kedaerahan
Di sini dijumpai kepribadian yang berbeda dari individu- individu yang merupakan anggota suatu masyarakat
tertentu, oleh karena masing-masing tinggal di daerah- daerah yang berlainan dengan kebudayaan khusus yang
berbeda pula.
2 Cara Hidup di Kota dan di Desa yang Berbeda
Ciri khas yang dapat dilihat pada anggota masyarakat yang hidup di kota besar adalah sikap individualistik.
Sedangkan orang desa lebih menampakkan diri sebagai masyarakat yang mempunyai sikap gotong royong yang
sangat tinggi.
3 Kebudayaan Khusus Kelas Sosial
Dalam kenyataan di masyarakat, setiap kelas sosial mengembangkan kebudayaan yang saling berbeda, yang
pada akhirnya menghasilkan kepribadian yang berbeda pula pada masing-masing anggotanya. Misalnya
kebiasaan orang-orang yang berasal dari kelas atas dalam mengisi waktu liburannya ke luar negeri. Kebiasaan
tersebut akan menghasilkan kepribadian yang berbeda dengan kelas sosial lainnya di masyarakat.
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
121 4 Kebudayaan Khusus Atas Dasar Agama
Agama juga mempunyai pengaruh yang besar untuk membentuk kepribadian individu. Adanya mazhab-
mazhab tertentu dalam suatu agama dapat melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan anggota-
anggota mazhab yang berlainan itu.
5 Kebudayaan Khusus Atas Dasar Pekerjaan atau Keahlian
Pekerjaan atau keahlian yang dimiliki seseorang juga mempunyai pengaruh terhadap kepribadiannya.
Contohnya kepribadian seorang guru pasti berbeda dengan militer. Profesi-profesi tersebut mempunyai cara
yang berbeda dalam mendidik anak dan cara bergaul.
5. Tahap-Tahap Perkembangan Kepribadian
Tahap-tahap perkembangan kepribadian setiap individu tidak dapat disamakan satu dengan yang lainnya. Tetapi secara
umum dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Fase Pertama
Fase pertama dimulai sejak anak berusia satu sampai dua tahun, ketika anak mulai mengenal dirinya sendiri. Pada fase
ini, kita dapat membedakan kepribadian seseorang menjadi dua bagian penting, yaitu sebagai berikut.
1 Bagian yang pertama berisi unsur-unsur dasar atas
berbagai sikap yang disebut dengan attitudes yang kurang lebih bersifat permanen dan tidak mudah berubah di
kemudian hari. Unsur-unsur itu adalah struktur dasar kepribadian basic personality structure dan capital
personality
. Kedua unsur ini merupakan sifat dasar dari manusia yang telah dimiliki sebagai warisan biologis dari
orang tuanya. 2 Bagian kedua berisi unsur-unsur yang terdiri atas
keyakinan-keyakinan atau anggapan-anggapan yang lebih fleksibel yang sifatnya mudah berubah atau dapat
ditinjau kembali di kemudian hari.
b. Fase Kedua
Fase ini merupakan fase yang sangat efektif dalam membentuk dan mengembangkan bakat-bakat yang ada pada diri seorang
anak. Fase ini diawali dari usia dua sampai tiga tahun. Fase ini merupakan fase perkembangan di mana rasa aku yang telah
dimiliki seorang anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada di lingkungannya, termasuk
struktur tata nilai maupun struktur budayanya.
Tugas Kelompok
Amatilah lingkungan di sekitarmu Tunjukkan beberapa contoh bentuk-bentuk perilaku dari kebudayaan khusus berdasarkan pengamatanmu terhadap lingkungan yang ada di
sekitarmu
Gambar 5.8 Usia 1–2 tahun awal di-
mulainya tahap perkem- bangan kepribadian indi-
vidu.
Sumber: Dokumen Penerbit