140
Sosiologi SMA dan MA Kelas X
2 Crime Without Victim Kejahatan Tanpa Korban
Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung akibat tindak pidana yang dilakukan.
Contohnya berjudi, mabuk, dan hubungan seks yang tidak sah tetapi dilakukan secara sukarela.
3 Organized Crime Kejahatan Terorganisir
Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan berkesinambungan dengan menggunakan berbagai cara
untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan biasaya lebih ke materiil dengan jalan menghindari hukum.
Contohnya penyedia jasa pelacuran, penadah barang curian, perdagangan perempuan ke luar negeri untuk
komoditas seksual, dan lain sebagainya.
4 Corporate Crime Kejahatan Korporasi
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan keuntungan dan menekan
kerugian. Lebih lanjut Light, Keller, dan Callhoun membagi tipe kejahatan korporasi ini menjadi empat,
yaitu kejahatan terhadap konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan terhadap pemilik perusahaan, dan
kejahatan terhadap karyawan.
b. Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan oleh masyarakat. Adapun beberapa jenis
perilaku ini di antaranya adalah sebagai berikut.
1 Perzinaan, yaitu hubungan seksual di luar nikah. 2 Homoseksual, yaitu hubungan seksual yang dilakukan
dengan sesama jenis. Homoseksual dibedakan atas lesbian dan homoseks. Lesbian adalah sebutan bagi
wanita yang melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita, sedangkan homoseks adalah sebutan bagi
pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria.
3 Kumpul kebo, yaitu hidup bersama seperti suami istri,
namun tanpa ada ikatan pernikahan.
4 Sadomasochist, yaitu pemuasan nafsu seksual dengan
melakukan penyiksaan terhadap pasangannya.
5 Paedophilia, yaitu memuaskan keinginan seksual yang
dilampiaskan kepada anak kecil.
6 Sodomi, yaitu hubungan seksual yang dilakukan melalui
anus atau dubur.
7 Gerontophilia, yaitu hubungan seksual yang dilakukan
dengan orang-orang lanjut usia.
Gambar 6.4 Lesbian, salah satu bentuk
penyimpangan sosial.
Sumber: Tempo, 20 Agustus 2006
Perilaku Menyimpang dan Sikap Antisosial
141 c. Penyimpangan dalam Bentuk Pemakaian atau Konsumsi
Berlebihan Penyimpangan ini biasanya diidentikkan dengan pemakaian
dan pengedaran narkoba atau obat-obatan terlarang serta alkoholisme. Hal ini lebih banyak terjadi pada kaum remaja
karena perkembangan emosi mereka yang belum stabil dan cenderung ingin mencoba serta adanya rasa keingintahuan
yang besar terhadap suatu hal. Menurut Dr. Graham Baliane Kartini Kartono, 1992 kaum
muda atau remaja lebih mudah terjerumus pada penggunaan narkotika karena faktor-faktor sebagai berikut.
1 Ingin membuktikan keberaniannya dalam melakukan
tindakan berbahaya. 2 Ingin menunjukkan tindakan menentang terhadap orang
tua yang otoriter. 3 Ingin melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh
pengalaman emosional. 4 Ingin mencari dan menemukan arti hidup.
5 Ingin mengisi kekosongan dan kebosanan. 6 Ingin menghilangkan kegelisahan.
7 Solidaritas di antara kawan. 8 Ingin tahu.
Penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol secara berlebih dilarang oleh hukum karena dapat mendorong terjadinya
tindak kriminal yang lain. Selain dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Bahaya terhadap diri sendiri, antara
lain dapat merusak organ-organ tubuh, sehingga tidak berfungsi sempurna, bahkan susunan syaraf yang berfungsi
sebagai pengendali daya pikir turut pula dirusak. Akibatnya tidak dapat berpikir secara rasional dan cenderung untuk
melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
d. Penyimpangan dalam Bentuk Gaya Hidup
Di masyarakat, kita bisa menemukan berbagai gaya hidup yang antara orang yang satu dengan orang yang lain mungkin
terdapat perbedaan-perbedaan. Gaya hidup setiap orang bisa dipengaruhi oleh lingkungan, pendapatan, kemampuan
pribadi, dan lain-lain. Namun demikian gaya hidup seseorang juga dapat menimbulkan suatu penyimpangan dalam
masyarakat. Gaya hidup yang bagaimanakah itu?
Tugas Individu
Menurut kamu, bermain game playstation, nintendo dari pagi sampai malam hari itu apakah termasuk penyimpangan konsumsi yang berlebihan? Berikan pendapatmu
142
Sosiologi SMA dan MA Kelas X
Ada dua bentuk penyimpangan dalam gaya hidup yang lain dari biasanya, yaitu sikap organisasi dan sikap eksentrik.
1 Sikap arogansi adalah kesombongan terhadap sesuatu
yang dimilikinya seperti kekayaan, kekuasaan, dan kepandaian. Atau bisa saja sikap itu dilakukan untuk
menutupi kekurangannya.
2 Sikap eksentrik adalah perbuatan yang menyimpang dari biasanya, sehingga dianggap aneh. Misalnya anak laki-
laki memakai anting-anting, berambut panjang.
7. Teori-Teori Perilaku Menyimpang
Dalam sosiologi dikenal berbagai teori yang membahas perilaku menyimpang, yaitu Teori Pergaulan Berbeda, Teori
Fungsi, dan Teori Tipologi Adaptasi.
a. Teori Pergaulan Berbeda Differential Association
Teori ini dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland. Menurut teori ini, penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan
sekelompok orang yang telah menyimpang. Penyimpangan diperoleh melalui proses alih budaya cultural transmission.
Melalui proses ini seseorang mempelajari suatu sub- kebudayaan menyimpang deviant subculture.
Contohnya perilaku siswa yang suka bolos sekolah. Perilaku tersebut dipelajarinya dengan melakukan pergaulan dengan
orang-orang yang sering bolos sekolah. Melalui pergaulan itu ia mencoba untuk melakukan penyimpangan tersebut,
sehingga menjadi pelaku perilaku menyimpang.
b. Teori Labelling
Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert. Menurut teori ini, seseorang menjadi penyimpang karena proses
labelling yang diberikan masyarakat kepadanya. Maksudnya
adalah pemberian julukan atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang yang telah melakukan penyimpangan
primer primary deviation misalnya pencuri, penipu, pemerkosa, pemabuk, dan sebagainya. Sebagai tanggapan
terhadap cap itu, si pelaku penyimpangan kemudian meng- identifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi
lagi penyimpangannya sehingga terjadi dengan penyim- pangan sekunder secondary deviation. Alasannya adalah
sudah terlanjur basah atau kepalang tanggung.
c. Teori Fungsi Teori ini dikemukakan oleh Emile Durkheim. Menurut teori
ini, keseragaman dalam kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak dimungkinkan karena setiap individu
berbeda satu sama lain. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dipengaruhi oleh faktor lingkungan, fisik, dan keturunan.
Oleh karena itu dalam suatu masyarakat orang yang berwatak jahat akan selalu ada, dan kejahatanpun juga akan
selalu ada. Durkheim bahkan berpandangan bahwa
Gambar 6.5 Laki-laki pemakai anting-
anting digolongkan dalam penyimpangan gaya hidup
yang eksentrik.
Sumber: CnS, November 2004