Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

54 membentuk karakter-karakter mulia seperti jujur, kasih sayang, kesederhanaan, mandiri, sungguh-sungguh, tanggungjawab, disiplin, peduli, kebersamaan, dan kerja keras. Upaya pengasuh dan asatiz dalam menanamkan nilai-nilai karakter santri dilakukan dengan menciptakan sistem penanaman di dalam lingkungan pondok pesantren. Upaya-upaya yang dilakukan merupakan unsur-unsur pembentuk dari sistem penanaman karakter itu sendiri, diantaranya : 1 rutinitas dan pembiasaan, 2 adanya figur keteladanan, 3 menciptakan lingkungan yang kondusif dan bersifat asuh, 4 olah jiwa dan riyadoh. Faktor pendukung dalam proses pendidikan karakter santri adalah lingkungan sekeliling pondok pesantren yang kondusif dan strategis dan adanya dukungan dari masyarakat sekitar. Faktor penghambatnya terdapat beberapa santri yang memang sulit untuk dibimbing dan dikendalikan, dan kadang kala mempengaruhi santri-santri yang lain, dan adanya anak-anak luar pesantren yang masuk ke dalam lingkungan pesantren dan kadang menciptakan kegaduhan di lingkungan pesantren. 2. Penelitian dengan judul “Peran Boarding School pada SMP IT Abu Bakar Yogyakarta Sebagai Salah Satu Upaya Penerapan Pendidikan Karakter” oleh Tintin Ulfiani pada tahun 2012. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa proses pembentukan karakter di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta menggunakan proses keteladanan, membimbing, membantu, keputusan moral, dan transformasi batin. Di 55 samping itu, SMP IT Abu Bakar Yogyakarta juga menggunakan program 10 muwashofat yang mengacu pada grand desain pendidikan karakter untuk menerapkan pendidikan karakter. Peran boarding school terhadap pendidikan karakter siswa adalah membentuk karakter siswa dan menjadikan karakter yang baik sebagai kebiasaan siswa. Dari hasil kuesioner tentang kualitas karakter siswa menunjukkan bahwa persentase terbesar pada kategori sangat tinggi yaitu 56,10. Hal ini berarti bahwa kualitas siswa boarding school memang baik, karena mayoritas siswa yang diteliti mengakui bahwa karakternya sudah berubah semenjak tinggal di dalam lingkungan boarding school. 56

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Sugiyono, 2011: 15. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diambil sendiri oleh peneliti, berupa hasil wawancara yang dilakukan kepada subjek penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapat dari sumber lain, yaitu beberapa dokumen-dokumen yang berkaitan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di SMP Al-Hikmah yang terletak di Dusun Sumberjo, Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. 57 2. Waktu Penelitian Persiapan penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari 2014. Sedangkan untuk penelitian dan pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara dan dokumentasi telah dilakukan sejak Bulan Mei sampai Bulan Juli 2014.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan yang memberikan data yang akan diteliti dan diamati oleh peneliti. Subjek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, satu ketua pondok pesantren, satpam sekolah, penjaga kantin sekolah, serta beberapa siswa di SMP Al-Hikmah. Objek penelitian ini adalah kebijakan pendidikan karakter di SMP AL-Hikmah Karangmojo. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Wawancara Teknik wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil Sugiyono, 2007: 137.