16 Menurut Dharma Kesuma, dkk 2011: 8 mendefinisikan
pendidikan karakter dalam seting sekolah sebagai “Pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara
utuh yang didasarkan pada suatu niali tertentu yang dirujuk oleh sekolah”. Definisi ini mengandung makna bahwa pendidikan karakter
merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran. Pendidikan karakter ini juga
diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh. Asumsinya anak merupakan organisme manusia yang memiliki
potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan. Penguasaan dan pengembangan perilaku didasarkan oleh nilai yang dirujuk sekolah
lembaga. Dari beberapa definisi tentang pendidikan karakter dapat
disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan tentang nilai-nilai budi pekerti untuk mengembangkan karakter yang
baik yang melibatkan aspek pengetahuan knowing, perasaan feeling, dan tindakan action.
3. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan pendidikan nasional sebenarnya mengarah pada pengembangan berbagai karakter manusia Indonesia, walaupun dalam
penyelenggaraannya masih jauh dari apa yang dimaksudkan dalam UU. Pendidikan nasional seharusnya sebagai pendidikan karakter
17 bukan pendidikan akademik semata. Karena ukuran keberhasilan
pendidikan itu tidak hanya berhenti pada angka ujian tetapi bagaimana proses menguasai keterampilan dan mengakumulasi pengetahuan.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Zubaedi 2011: 18 pendidikan karakter secara perinci memiliki lima tujuan yaitu yang
pertama mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia memiliki nilai-nilai karakter bangsa. Kedua, mengembangkan
kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. Ketiga,
menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Keempat, mengembangkan
kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan. Kelima, mengembangkan lingkungan
kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi
dan penuh kekuatan. Tujuan pendidikan karakter dalam seting sekolah oleh Dharma
Kesuma, dkk 2011: 9 ialah: a Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga
menjadi kepribadiankepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan; b Mengoreksi perilaku peserta didik
yang tidak berkesesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh
18 sekolah; c Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan
masyarakat dalam memerankan tanggungjawab pendidikan karakter secara bersama.
Jadi, tujuan kebijakan pendidikan karakter adalah untuk membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki
pengetahuan tentang moral, perasaan bermoral, serta perilaku bermoral sesuai dengan cita-cita di dalam Undang-Undang Sisdiknas yaitu
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.
4. Materi Pendidikan Karakter
Menurut CEO IDEAL Darmiyati Zuchdi 2009: 44, ada 7 karakter yang menjadi pilihan untuk dibudayakan. Karakter-karakter
yang dipilih secara keseluruhan yaitu: a Honest jujur; b Forward Looking berpandangan jauh; c Competent kompeten; d Inspiring
dapat memberi inspirasi; e Intelligent cerdas; f Fair-Minded adil; g Broad Minded berpandangan luas; h Supportive
mendukung; i Straight forward terus terang; j Dependable dapat diandalkan; k Cooperative kerjasama; l Determinded tegas; m
19 Immaginative berdaya imajinasi; n Ambitious berambisi; o
Courageous berani; p Caring perhatian; q Mature matang; r Loyal setia; s Self-controlled penguasaan diri; t Independent
independen. Zubaedi 2011: 72 menyatakan pendidikan karakter dilakukan
melalui pendidikan nilai-nilai atau kebajikan yang menjadi dasar karakter bangsa. Kebajikan yang menjadi atribut suatu karakter pada
dasarnya adalah nilai. Pendidikan karakter pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup atau
ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.
Menurut Puskur Kemendiknas ada 18 nilai karakter yang harus dimiliki siswa yaitu: a Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh
dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain; b Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan; c Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya; d Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan; e Kerja keras adalah perilaku