Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Hikmah
78 dicetuskan atas dasar fungsi pesantren sendiri yaitu untuk
pembentukan akhlak mulia para santri. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak “HN” selaku Kepala Sekolah SMP Al-Hikmah sebagai
berikut: “Fungsi pesantren adalah sebagai pembangun umat, jadi fungsi
pesantren sendiri pertama kali didirikan adalah untuk membangun akhlak atau karakter. Sebagai lembaga pendidikan
non formal, pondok pesantren sebagai pelengkap dari lembaga- lembaga formal yang ternyata terbukti selama ini tidak belum
100 mendidik karakter anak dengan baik. Jadi memang yang formal itu tidak dapat atau mungkin kurang dalam pembentukan
karakter sehingga fungsi pondok pesantren adalah untuk melengkapi pendidikan formal.” wawHN23062014
Selain itu, kebijakan pendidikan karakter ini dicetuskan atas dasar permasalahan moral bangsa yang berasal dari perkembangan
teknologi dan pergaulan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu “MJ” sebagai berikut :
“Karena kami lihat perkembangan teknologi, pergaulan zaman sekarang itu sangat luar biasa. Hal yang tidak terpikirkan di masa
saya dulu itu sekarang sungguh luar biasa pengaruhnya pada anak. Bahkan anak SD pun juga ada yang terkontaminasi
pengaruh pergaulan dan teknologi. Salah satu cara untuk menghadapi tantangan itu dengan pendidikan karakter itu.”
wawMJ23062014
Salah satu siswa SMP Al-Hikmah “AMA” juga membenarkan hal tersebut:
“Bagi saya sudah tidak asing lagi. Khususnya untuk remaja sekarang ini pendidikan karakter itu sangat penting, seperti yang
kami tahu saat ini remaja-remaja yang melanggar moral contohnya kasus-kasus seperti Emon itu, sangat memprihatinkan.
79 Untuk itu perlu sekali pendidikan karakter ditanamkan sejak usia
dini, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, begitu perlu ditanamkan karakter-karakter yang akhlakul karimah. Seperti saya sekolah di
sini itu salah satunya untuk pembentukan karakter akhlakul karimah yang baik. Sebagai pertimbangan sekolah saya dulu
sekolah negeri, jadi pelajaran agamanya kurang hanya berapa jam saja dalam seminggu. Pergaulan sekarang juga seperti itu,
bebas sekali sekarang. Kalau di sini pelajaran agamanya selain di sekolah, di pondok juga digembleng lagi. Jadi yang saya tertarik
itu, utamanya untuk mengubah karakter saya dan juga mendalami ilmu agama.” wawAMA28052014
Untuk membentuk afektif atau perilaku siswa itu membutuhkan proses secara bertahap, sehingga kebijakan pendidikan karakter
menjadi sangat penting, seperti yang dijelaskan Bapak “TS” yaitu: “Karena bagaimanapun kami membutuhkan karakter, apalagi di
sini background kami itu sekolah berbasis pondok pesantren dan justru yang lebih diutamakan adalah karakter atau afektifnya,
karena menurut kami membentuk kognitif itu sangat mudah sekali, satu bulan dikumpulkan dalam satu forum, diberikan
materi, diberikan soal-soal, pendalaman materi secara intensif, tetapi kalau membentuk afektif itu tidak dapat secara instan, jadi
memang perlu bertahap dan itu membutuhkan proses.” wawTS23052014
Kebijakan pendidikan karakter diterapkan di SMP Al-Hikmah ini tujuannya adalah untuk membentuk karakter serta membentuk siswa
yang berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama Islam. Hal tersebut diungkapkan Ibu “MJ” sebagai berikut:
“Tujuannya adalah untuk membentuk manusia yang berkarakter, berakhlak, sesuai dengan ajaran Islam karena kami di sini
pendidikan Islam tentunya.” wawMJ23062014
Pernyataan tersebut diperkuat Bapak “HN”: